DJIA turun, lalu harga2 saham diturunkan oleh bandar dengan memberikan supply. Hal ini mengakibatkan para trader yg lagi punya barang, apalagi yang pakai margin pada sakit perut sehingga muatan dilepaskan, lalu bandar bisa nampung di bawah. Tapi ada juga para trader yang lg punya uang cash. Para trader dengan cash ini tentu saja akan mengambil kesempatan dan mungkin berebut barang dengan bandar di harga bawah, yg notabene merupakan barang ex bandar dan barang ex trader mules. Sebetulnya berapa besar sih peluang Bandar vs trader untuk mendapatkan barang murah ? Jika bandar dikatakan punya barang banyak, dan trader barangnya sedikit, buat apa ambil resiko supply barang, toh jumlah barang para trader mules juga engga banyak..