Seperti kata pak SBudiyana, kalau bukan yg mengalami tidak akan merasakan. 
Kenapa ada kerusuhan mei 1998 dengan target2 kelompok tertentu?

Saya tidak pernah mengatakan di USA tidak ada rasisme kok, didunia ini mana sih 
yg tidak ada rasismenya. Yang membedakan adalah sistem kemasyarakatannya 
memberikan perlindungan atau tidak, saya sekolah diluar juga pernah mengalami 
tapi saya bisa melawan karena hukum disana memberikan jaminan perlindungan 
terhadap persamaan hak. Lah kalo di Indonesia, saya nggak nabrak orang aja 
dituduh nabrak oleh polisi tanpa bukti apapun hanya karena saya dianggap 
termasuk kelompok suku tertentu.

Btw sampai sekarang saya masih nggak ngerti/bingung 'orang indonesia asli' itu 
sebenarnya penjabarannya bagaimana sih.

Sekali lagi mbah sorry banget udah OOOT bangeeet.

...
  ----- Original Message ----- 
  From: Lamasi Saksi 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, December 10, 2007 1:26 PM
  Subject: Re: OOT RE: [obrolan-bandar] Tidak ada yang benci orang Indonesia


  Bangsa Indonesia bukan bangsa yang rasis. Coba, undang-undang mana yang 
mengatakan secara jelas bahwa ada perbedaan ras di Indonesia? Presiden saja, 
dalam UUD Bab III ayat 6, hanya disebutkan: orang Indonesia asli. Bahkan tidak 
disebutkan harus dari agama apa. 

  Jangan salah, cukup banyak warga keturunan Tionghoa yang jadi tentara di 
Indonesia. Yang kolonel aja banyak kok. Yang jadi dosen di perguruan tinggi 
negeri juga cukup banyak. Teman kuliah saya satu angkatan di institut negeri 6% 
adalah keturunan Tionghoa. 

  Yang  dipermasalahkan bukan rakyatnya, tapi pemerintahnya. Siapa bilang tidak 
ada rasisme di Amerika? Coba waktu ada anak kulih hitam diperkosa di sana, 
apakah orang kulit hitam diam saja? Lalu di Perancis...dll.

  Yang penting peran pemerintahnya. Bisa tidak mencegah supaya rasisme tidak 
muncul ke permukaan. Dan yang paling penting, tidak mengganggu hubungan dengan 
negara lain.

  Nah, pemerintah Malaysia gimana?






   
  On 12/10/07, gambler <[EMAIL PROTECTED] > wrote: 

    Sorry tapi saya setuju dengan Cleo, bangsa Indonesia tidak kalah rasisnya 
kok dibandingkan dengan Malaysia.

    Daripada marah2in negara lain mari kita lihat akar permasalahan yg 
sebenarnya, kenapa batik, wayang, reog dll bisa dipatenkan oleh Malaysia? Ini 
tidak terjadi baru tahun ini, tapi sudah sejak bertahun2 yg lalu dan apa 
tindakan pemerintah Indonesia? Kenapa sekarang baru heboh? Kenapa selalu 
kecolongan? karena yg diurus adalah hal2 bodoh - video porno, keperawanan siswi 
sma, selingkuh pejabat, dll. 

    Kita dipandang rendah oleh bangsa lain karena ulah kita sendiri, jangan 
samakan kenyataan dengan mimpi. di Indonesia semua itu serba terbalik seperti 
bizzaro world, berapa banyak anak bangsa yg briliant yg terusir dari negeri 
ini? kenapa cuma yg tidak berkualitas yg bisa jadi PNS maupun pejabat? Saya 
kenal banyak sekali kawan yg briliant di bidangnya masing2 yg akhirnya harus 
terusir dari negara ini dan jadi rebutan banyak negara lain dengan iming2 
jaminan finansial, kesehatan, dll. Saya juga kenal banyak anak pejabat menengah 
sampai atas yg sekolah keluar negeri hanya utk gonta ganti mobil, dugem, 
memakai narkoba dan sekolahnya tidak pernah selesai tapi begitu pulang bisa 
dengan mudah menduduki jabatan di perusahaan2 hanya berbekal "koneksi". TANYA 
KENAPA? 

    ...
      ----- Original Message ----- 
      From: Mudy Situmorang 
      To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
      Sent: Saturday, December 08, 2007 8:20 AM
      Subject: OOT RE: [obrolan-bandar] Tidak ada yang benci orang Indonesia

       
      Mumpung sabtu pagi, mohon ijin bicara OOT Overstee Mbah….



      Malaysia itu per definisi Negara rasis (berbasis ras, membedakan ras). 
Masih tersisa beberapa negara rasis di dunia. 

      Malaysia adalah negara (Ras) Melayu. Ras lain (India, Cina, dsb) secara 
sistematis, konstitusional, dan diatur dengan perundang-undangan memiliki hak 
dan kewajiban berbeda dibanding ras Melayu. Sistematis artinya antar ras 
diberlakukan segregasi untuk mencegah percampuran, demi mempertahankan 
kemurnian ras Melayu. Dengan kata lain ras non-melayu di Malaysia yang tidak 
melakukan perlawanan mengaku sebagai ras kelas 2 dan kelas 3 (sampai gak dapet 
kelas alias paria:). 



      Berbeda dengan kerusuhan atau sikap rasis di Indonesia, terjadi melanggar 
/ bertentangan dengan perundang-undangan dan falsafah bangsa. Orang keturunan 
Arab, Cina, India, Belanda, Jerman, di Indonesia diakui hukum sebagai warga 
negara yang setara dengan saya yang keturunan ke 23 dari Si Raja Batak, atau 
dengan Sultan Hamengkubuwono, yang notabene Raja Jawa. Soal ada warga keturunan 
yang perlu berjuang merebut hak-haknya itu wajar-wajar saja, tetapi hak itu 
sudah ada pada mereka sejak lahir, dan dijamin oleh konstitusi. 



      Warga keturunan Malaysia untuk meraih persamaan harus melawan konstitusi 
dan falsafah negara rasis Malaysia. Sekalipun jarang ada kerusuhan tetapi 
status mereka adalah ras kelas dua (arab), kelas tiga (cina), kelas empat 
(india). Saya jamin kalau warga keturunan di Indonesia mau menjadi ras kelas 
dua tidak akan pernah ada kerusuhan. Tapi berarti sudah bukan lagi Indonesia, 
karena Indonesia didefinisikan 1928 sebagai kesatuan oleh orang-orang 
bumiputera, keturunan belanda, dan keturunan cina. 







      Soal PPD, carding, korupsi, Indonesia memang buruk, tapi yang dihina 
bukan soal PPD, carding, korupsi, yang dihina adalah lambang Negara Kesatuan 
Republik Indonesia. Urusannya jauh berbeda. Urusan Garuda gak ada hubungan 
dengan tidak respek, tetapi kebencian. 










--------------------------------------------------------------------------

      From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto: [EMAIL PROTECTED] On Behalf 
Of Cleopatras Cat
      Sent: 08 Desember 2007 7:41
      To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
      Subject: [obrolan-bandar] Tidak ada yang benci orang Indonesia



      Selamat Pagi,

      saya mencoba memberikan tanggapan terhadap postingan Pak Salomo Gaol yang 
kemudian mendapat tanggapan rekan lainnya di OB. 

      ini OOT tapi mudah mudahan Thema seperti ini tidak perlu diperdebatkan lg.

      Tidak ada yang benci terhadap kita, orang Indonesia, yang ada adalah 
ketidak Respekt an mereka terhadap kita. kenapa bisa begitu? karena tingkah 
laku bangsa ini juga baik di dalam maupun di luar negri. 

      Bukan rahasia lg kalo moral Ibu Ibu / Bapak Bapak pejabat di negri ini 
sama bobroknya dengan Bus PPD yang dulu saya lihat waktu saya masih di SD & 
sekarang saya masih lihat lalu lalang di jalan raya. 

      Waktu ada postingan di sini yang bilang kalo negara ini korrupt wah 
banyak yang ngamuk. wong kita ini memang korrupt kok. tidak semua mungkin, tapi 
sangat sebagian besar dari kita ini memang hidup, besar, dibesarkan & mati oleh 
KKN. jadi wajar kalo bangsa lain tidak punya Respekt terhadap negri ini. 

      contoh di dalam negri banyak Ibu Ibu / Bapak Bapak. ada yang bisa bilang 
ke saya berapa lama kontrak Freeport di Irian? berapa seh bagian RI sebenarnya? 

      contoh di luar negri? wah lebih banyak. 

      Indonesien adalah peringkat 1 untuk urusan carding di BKA 
[Bundeskriminalamt, DE], untuk urusan pesan 'memesan terus kabur' via Ebay 
Europa kita pun menduduki Rang 5 besar di Europa [ini 2004, sekarang mungkin 
sudah nummero uno], contoh lain? immigrant gelap asal Indonesien yang makin 
banyak jumlahnya, sah sah saja mencari penghidupan lebih baik di luar negri 
tapi dengan cara cara legal. 

      Saya punya puluhan contoh lainnya yang lebih baik tidak perlu saya 
sebutkan karena akan menyinggung perasaan biar pun itu Fakten.

      di setiap bangsa ada yang rassistisch, ada yang tidak. Apa bangsa kita 
ini bukan bangsa rassistisch? ada yang bisa kasih jawaban ke saya? 

      Konklusion postingan ini: tidak bijaksana bilang orang Malaysien itu 
bangsa rasis. kalo kita mau dihormati oleh bangsa lain ya kita harus berubah 
sikap dulu. wong kita ini bangsa mencla mencle kok. ndak punya sikap. soal 
rasisme itu apa rasanya kita semua tau karena di RI ini justru banyak bibit 
bibit SARA yang sangat berbahaya. 

      Saya pernah numpang tinggal di kampung halaman orang 16 tahun, & saya tau 
kalo RI tidak dibenci di luar negri. so jangan asal kirim postingan yang bilang 
bangsa lain rasis tapi kita ini di RI seperti Alice in Wunderland. 

      Tenkiu.

      Cleo.


      Mudy Situmorang <[EMAIL PROTECTED] > schrieb:

      Negara rasis malaysia bukan saingan Indonesia, sekarang juga sudah mulai 
rusuh. Mana ada orang mau jadi ras kelas dua. Cuma orang-orang bego di Malaysia 
yang rela jadi ras kedua dan ketiga. Lagian ras utamanya Melayu, mending 
Jerman, ras utamanya ngaku India J



      Udah rasis, katrok, ndeso, nggilani, ...



      Ok, balik ke ANTAAAAM.....






--------------------------------------------------------------------------

      From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf 
Of ben ben_
      Sent: 07 Desember 2007 17:45
      To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
      Subject: Re: [obrolan-bandar] Bagaimana bencinya orang Malaysia thp Orang 
Indonesia



      Cape juga lihat orang indonesia masih liburan ke malon, bli produk malon, 
kagum ama ekonomi malon.

      Ayo indonesia jangan kalah ama malon..Qta negara besar, asal qt bersatu, 
ekonomi tumbuh 7-8%, nggk ada kereusuhan malon is nothing.

      ----- Original Message ----
      From: Salomo Gaol < [EMAIL PROTECTED]>
      To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
      Sent: Friday, December 7, 2007 11:31:01 AM 
      Subject: [obrolan-bandar] Bagaimana bencinya orang Malaysia thp Orang 
Indonesia

      Cape saya liat ANTM.



      mending baca ini deh buat hiburan.



      Regards,



      Salomo






--------------------------------------------------------------------------

      Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! 
Search. 





        


--------------------------------------------------------------------------

      Ihr erstes Fernweh? Wo gibt es den schönsten Strand. 





   

Kirim email ke