--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Armando Anthony <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pak tbumi, > > Ada bbrp hal yg menarik utk saya pertanyakan. Dr. sejak ANTM turun dari harga tertingginya di 5300-an, anda adalah satu dari sekian banyak ANTMer's yg tetap konsisten advising bahwa ANTM akan ke 5500 dan selanjutnya ke 6000 menyusul BUMI. Bukankan ini berarti anda MELAWAN ARUS? atau melawan FM GEDE yg sudah mulai less confidence dg ANTM? > > Walaupun TA memberikan sinyal rebound dan harga nickel menunjukkan tendency untuk naik, ANTM toh tetap diguyur setelah rebound sedikit dari 4375 ke 4725. Ini berarti TOOLS yg kita gunakan menjadi KURANG BERARTI. MARKET MAKER atau FM GEDE lbh banyak memainkan perannya daripada TOOLS yg kita gunakan. > > Kalau dilihat dari rangenya seminggu ini, ANTM ini sudah mendekati 1000 dr highest and lowestnya. Saya termasuk yg ikut ambil ANTM di 4400 dan 4500. Tapi karena melihat guyuran sedemikian deras dari 4725, nyali saya jadi menciut dan lepas di 4550, walaupun sebetulnya saya sudah antri beli di 4700. > > Kalau dibandingkan dg BUMI, walaupun mulanya saya menduga KEJEDUT di 5900, ternyata dugaan saya keliru dan BUMI lebih STABIL di level 6000-an > > Bgmn Pak tbumi? > > > SIP : TBUMI
Didalam investasi saham, janganlah melihat saham mana yg mencapai harga tertinggi dulu dan bahkan saham mana yg pernah beberapa hari terus menerus dijual oleh sekuritas besar. Yg harus dilihat sama pemain adalah fundamental, ekonomi global dan minyak di dunia. DOWJ dan NIKKEI jadi merah atau hijau karena ekonomi global dan minyak. ANTM pernah turun banyak beberapa hari dulu, bukan karena ada masalah di ANTM. INCO saja pernah turun hampir 20% diakhir tahun 2006 (harga disaat itu sekitar Rp. 20'000) dan saat ini sudah disekitar Rp. 100'000. Pemain kan tahu permintaan nikel didunia tergantung juga sama ekonomi global. Memang saat ini ada pig iron, tapi pig iron tak bagus kwalitasnya maka negara barat tak mau produkt yg pakai pig iron. Seperti anda kalau mau beli spare part mobil, ada yg asli dari Astra atau yg kelas Taiwan, Cina.