Hari2 ini emiten udah pada punya jurus yg sudah gampang terbaca:
Kalau mau sahamnya diserbu, release berita mengenai RIGHTS ISSUE atau STOCK SPLIT. Whether nanti disetujui oleh Bapepam atau tidak, masalah lain .. yg penting sahamnya di rumourkan dulu .. JAKON kemarin baru IPO, hari ini sudah dimuat berita di KONTAN mengenai mau rights issue tahun depan (kemungkinan AKHIR Des 2008) .. Busyet! Tapi JAKON sich wajar, kemaren IPO gak dpt duit .. (kan semua brg dipegang sendiri? Hehe) .. Jadi, cari duitnya dari BERITA Rights issue (agar bisa mulai jualan), dan dari RIGHTS ISSUE itu sendiri nanti (moga2 org2 ingat wkt IPO harga AR . walaupun dgn nilai transaksi yg aduhai kecilnya .. J), dimana diharapkan investor2 yg masuk ke JAKON nanti akan mau receem rightsnya. Jurus2 emiten babak 2007 .. siap2 utk jurus2 baru 2008 .. CTRP oh CTRP .. kemaren naik Cuma utk BD jual brg lagi? Gila nih saham .. memble abissss! From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Kalyana Mitta Sent: Wednesday, December 05, 2007 11:08 AM To: Obrolan Bandar Subject: [obrolan-bandar] CPRO FA OK, be patience... CP Prima jajaki rights issue, cari capex US$90 juta <http://www.bisnis.com/bisimage/selipan.gif> <http://www.bisnis.com/bisimage/selipan.gif> <http://www.bisnis.com/bisimage/selipan.gif> <http://www.bisnis.com/bisimage/selipan.gif> JAKARTA: PT Central Proteinaprima Tbk (CP Prima) mempertimbangkan untuk melaksanakan penawaran umum terbatas (rights issue) guna menutupi sebagian kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) US$90 juta setara Rp837 miliar pada tahun depan. Direktur Keuangan CP Prima Gunawan Taslim mengatakan belanja modal perseroan pada tahun depan mencapai US$90 juta, naik dibandingkan dengan belanja modal tahun ini US$84 juta. Sepanjang 2007-2009, perseroan menganggarkan belanja modal total US$242 juta, di mana US$171 juta dialokasikan untuk merevitalisasi perusahaan tambak udang PT Aruna Wijaya Sakti, nama baru PT Dipasena Citra Darmaja pascaakuisisi yang dilakukan oleh CP Prima pada Mei. Menurut dia, sumber pendanaan tersebut akan dihimpun dari hasil penjualan aset perusahaan pakan unggas senilai Rp108 miliar dan pembangkit listrik bernilai Rp900 miliar yang baru akan dimintakan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 18 Desember. "Selain itu, kami juga mempunyai dana internal. Kalau kurang, baru mempertimbangkan mencari pendanaan eksternal yang bisa berupa rights issue. Tetapi, kamu juga bisa menerbitkan obligasi atau mencari pinjaman bank," tuturnya di sela-sela media ekspose di kantor perseroan, kemarin. Media Ekspose tersebut dihadiri oleh dewan direksi perseroan. Perseroan berencana menjual dua unit pembangkit listrik di Lampung dan Sumatra Selatan kepada PT Central Daya Energi, sedangkan aset perusahaan pakan unggas yang terletak di Semarang dan Demak akan dilego kepada PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Perseroan melepas aset yang bergerak di bidang bisnis noninti agar dapat fokus bisnis pada bidang aquaculture, sedangkan penjualan pembangkit listrik dinilai lebih menguntungkan ketimbang perseroan memproduksi listrik secara swadaya. Sementara itu, CP Prima menargetkan penjualan pada 2008 dapat mencapai Rp10 triliun, tumbuh lebih dari 50% dibandingkan dengan proyeksi tahun ini Rp6,5 triliun. Dalam kurun waktu sembilan bulan pertama tahun ini, perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp4,19 triliun. Perolehan penjualan ini meningkat dibandingkan dengan penjualan pada kurun waktu yang sama tahun lalu sebesar Rp3,65 triliun. Lebih tinggi Gunawan optimistis target penjualan tercapai mengingat secara siklus penjualan perseroan pada kuartal ketiga dan keempat selalu lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan pada kuartal pertama dan kedua. "Penjualan kuartal empat diperkirakan bagus, dengan perhitungan kasar akan melebihi target. Selain itu juga kan ada kontribusi dari penjualan aset pakan unggas," tuturnya. Dalam kesempatan yang sama, Assistant Vice President CP Prima Patrick Yip mengatakan kenaikan penjualan ditunjang peningkatan volume produksi udang. Ini terjadi seiring kemajuan program revitalisasi perusahaan tambak udang Aruna Wijaya Sakti. Sejak akuisisi hingga akhir September, hasil panen udang perseroan meningkat 28% menjadi 58.547 ton dibandingkan dengan panen periode yang sama tahun lalu sebanyak 45.741 ton. Sementara itu, produksi udang beku naik 27% menjadi 94.560 ton. Produksi pakan udang dan benur juga naik masing-masing 34% dan 70% menjadi 244.200 ton dan 17.546 ton. ([EMAIL PROTECTED]) Oleh Pudji Lestari Bisnis Indonesia <http://www.bisnis.com/bisimage/selipan.gif> Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com