Dua-duanya MANTEP nich... :) Nambahin dikit:
Dunia ini terdiri dari ber-macam2 hal, demikian juga dg milis ini, seperti ragam warna, ga hanya satu warna, ada putih, hitam, abu2, merah dan terkadang karena satu dan lain hal bisa juga berubah warna dari semula ataupun memudar. Selalu ber-hati2 dan berhitung sendiri dalam setiap langkah kita, itu bijaksana. Jangan sampai kita termasuk golongan yg ibarat domba di-gemuk-in dulu terus pada saatnya nanti dihidangkan sbg domba-guling yg lezat.. hehehe.. Salam --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Sharif Dayan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Salam Sejahtera... > > Pada Kamis, 22 November 2007, Bong Mi Yun menulis: > > > jangan lah juga kita menghujat saham2 pilihan org lain walaupun itu POLY > > sekalipun, karena ngga ada yang akan tau apa yg akan terjadi nantinya > > kan? misalnya POLY bisa jadi 1000 atau mau delisting. selama kita udah > > tau resikonya dan enjoy dgn pilihan kita kenapa ngga? > > > > selama PR udah kita kerjakan, intinya kita independent dalam memilih > > saham baik itu beli atau jual, karena kalo untung kita jg dapet cuannya, > > kalo rugi kita sendiri juga yg nanggung ruginya. > > Ujaran yang bijak. Makanya saya sangat prihatin ketika yang baru > bersaham dengan entengnya minta suapan dan asupan tentang saham-saham > apa saja yang sebaiknya dibeli agar segera mendapat untung. Siapa yang > akan mereka salahkan ketika ternyata mereka masuk ke jurang ? > > Bersaham, bagi sebagian orang adalah melulu mendapatkan uang. Bagi > sebagian lain untuk meluangkan waktu, sementara bagi yang lainnya adalah > campuran antara kedua hal tersebut. Ada lagi yang minoritas: sebagai > lahan penafkahan sekaligus melakukan perjalanan sebagai musafir. Ya, > musafir dalam hidup, yang pada waktunya akan berhenti dan beristirahat'. > > Sebagai musafir, kita berkesempatan mendapatkan banyak hal: teman, > musibah, rejeki dan sebagainya. Bagaimana kita melakukan perjalanan itu > bergantung pada kita masing-masing. Ketika Anda menggunakan nurani, yang > dipercaya sebagian orang sebagai 'jalur langsung' pada yang Mahakuasa, > maka segala sesuatu dapat diterima dengan hati lapang, karena telah > berhitung sebelum melangkah. > > > Sharif Dayan > Epitoma Rei Militaris >