Kalau pendapat saya pribadi, daripada repot-repot, ya dipecah dua
saja, hitung perkiraan minimum berapa sih kira-kira untuk sekolah yang
wajar, nah sisanya taruh di saham, jadi kalau terjadi sesuatu yang
buruk terhadap investasi saham si Anak masih bisa sekolah, tapi kalau
sesuatu yang "more than expected" terjadi di invest saham ya si Anak
bisa sekolah di sekolah plus-plus (Bapaknya .... pijat plus-plus....)

rgds


On Nov 19, 2007 12:04 PM, Aa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
> Aduduh jangan dibuat main2 pak,kalau memeng untuk pendidikan ya ambil
> asuransinya saja,tidak ada yg pasti pak dalam dunia investasi apalagi
> spekulasi,kasihan anak2 kalau biaya pendidikan yg sdh pasti tapi ambil dari
> hal yg tdk pasti.
>

> > SIP : tbumi
> Kalau invest di tanah, tentu butuh waktu lama utk menjualnya
> (bisa berbulan bulan atau tahun).
> Kalau di asuransi pendidikan, hasil untungnya kecil sekali
> pertahun.
> Kalau di saham yg baik, pertama untungnya besar pertahun (kadang
> kadang bisa mencapai 100% pertahun) dan kedua saham yg baik
> gampang sekali dijual. Dalam waktu 3 hari saja si penjual
> sudah bisa menerima pembayarannya dari sekuritas.
> Jadi banyak yg pilih di saham saja.
>

Kirim email ke