OOT Bos,.. 

Hati-hati , perhatikan anak kita ,.. JANGAN LAYAR MONITOR terusss,...  .... 

 

  _____  


VIRUS RUBELLA atau CMV pada anak
Date: Tue, 10 Oct 2006 17:54:13 +0700 
Sekedar mengingatkan kembali untuk selalu waspada.. Sekedar untuk berbagi
pengalaman, berikut kronologis kejadian yang kami alami. Barangkali
teman-teman bisa  mem-forward pengalaman ini kepada  mereka yang membutuhkan
agar bisa mencegah musibah serupa lebih dini. 
1.        Sekitar 5 hari sebelum Idul Fitri, Lila mulai rewel  dan ingin
selalu digendong ibunya. Bila ada gelagat mau dilepas  atau diturunkan dia
mencengkeram kuat-kuat ke baju atau bahu,  menunjukkan  tanda bahwa dia
sangat takut untuk turun ke lantai. beberapa hari  itu  dia juga sangat
ketakutan terhadap tayangan2 iklan tertentu di tv, takut melihat kucing,
ayam, dan meronta-ronta kalau dilihat orang lain. Padahal selama ini dia
biasa bermain sendiri dgn mainan, dan suka mengejar ayam, kucing, dsb. 
  
2.        Selama libur Idul Fitri tgl 25-28 Nov di luar kota sangat sulit
mencari praktek dokter   anak. Akhirnya tgl 28 Nov saya  bawa dia ke RS
Advent di Bandung. Setelah dicek  keseluruhan  tubuhnya oleh dokter anak
tidak ditemukan adanya kelainan kecuali sariawan  di mulut. Dokter hanya
memberikan vitamin dan amoxilin. 
3.        Namun sifat rewel yg luar biasa itu tidak ada perbaikan juga.
Famili yg melihat lantas mengajak saya ke beberapa orang pinter karena
mungkin dia selalu melihat sesuatu yang menakutkan. Sampai kembali di
Jakarta,  segala macam Pengobatan  medis dan non medis terus dicoba tapi
sama sekali tidak ada kemajuan. Bahkan selama di rumah gejala semakin parah,
suaranya seperti orang  kesurupan siang malam selama berhari-hari, dan badan
semakin kurus. Perlu dicatat bahwa selama itu dia tidak pernah mengalami
demam suhu tinggi atau pun gejala pilek atau flu yang bisa mendorong saya
kembali periksa ke RS. 
  
4.        Tidak tahan dg kondisi tsb dan atas informasi teman ttg RS anak
yang lengkap maka tgl 19 Des saya bawa dia ke RS HK.  Pagi hari ketika di
rumah setelah mandi, kedua matanya menjadi selalu  melihat ke kiri,
cengkreman tangan selalu sangat kuat takut lepas  dari gendongan ibunya.
Setelah antri di RS dan giliran diperiksa, dokter lalu membawa dia ke bagian
UGD. Di sana diperiksa lagi mata dg 
senter dan ternyata mata tidak berkedip, lalu semua tangan dan kaki
diketok-ketok dg palu ternyata juga tidak ada refleks. Deg! Saya  kaget  --
baru sadar bahwa kondisi anak saya sudah separah itu. Dokter menyatakan anak
saya harus rawat inap di sana. Saat malam di RS mau diberi makan ternyata
leher dan punggung sudah lumpuh juga sehingga badan dan kepalanya harus
dipegang supaya makanan bisa masuk kerongkongan. Padahal pagi waktu akan
berangkat,  tangan dan kaki masih kuat semua karena masih meronta atau
mengamuk, leher juga  masih kuat karena sering menghindari sendok waktu
dikasih makan. 
  
5.        Dokter meminta untuk CT scan dan keesokannya  diketahui telah
terjadi pengerutan otak bagian depan dan atas: atropi lobus  fronto
parietalis. Menurut dokter gangguan otak di bagian ini menyebabkan motorik
tangan dan kaki jadi lumpuh dan mata buta. Ditanya  apa penyebabnya, dokter
mengatakan biasanya karena infeksi oleh  virus  atau bisa juga penyakit
degeneratif. Ditanya apakah ada kemungkinan kembali normal, dokter
mengatakan biasanya sudah sembuh paling jadi anak idiot. Namun 5 hari
dirawat di RS tersebut tidak pernah jelas virus apa yg dimaksud. Setiap kali
kami bertanya pada suster dan  dokter apakah pernah menangani penyakit
seperti ini mereka  selalu  mengatakan, "Memang kasus seperti ini jarang
ya..!". 
  
6.        Karena khawatir dan ingin mendapatkan perawatan terbaik untuk
anak, maka atas bantuan teman-teman di kantor yg  selalu saya update/diskusi
mengenai kasus yang menimpa anak saya,  akhirnnya saya  mendapat rujukan
profesor dokter ahli saraf yang pernah menangani kasus serupa di RS  MMC.
Atas bantuan  teman-teman kantor  juga maka pada tgl 23 Des saya pindahkan
anak saya ke RS MMC.  Pada  hari itu juga dokter mengambil sampel darah dan
air seni untuk dilakukan berbagai macam test. Beberapa hasil test
menunjukkan  bahwa air seni dan darah masih normal, namun hasil test TORCH
yang  diterima tgl 30 Des ditemukan bahwa virus rubella Ig G positip 580
iu/ml. Virus ini yang diperkirakan menyebabkan infeksi pada otak. Dengan
bantuan seorang prof dokter ahli virus [virulog/imunologi] dari  Makmal UI
maka dibuatkan resep untuk menangani virus rubella tsb. Ditanya dari
binatang apa virus ini berasal? Dokter bilang bukan dari  binatang  tapi
dari manusia, orang dewasa yg pilek bisa mengandung virus lain selain virus
influenza. 

7.        Selama dalam perawatan di RS mata anak saya  selalu  melihat ke
kiri dan jarang bergerak ke arah lain. Karena penasaran ingin tahu seberapa
parah kerusakan indra penglihatannya, maka  dokter menyarankan untuk brain
mapping test di RS HS. Hasil tes tgl 4 Jan ternyata menunjukkan bahwa sama
sekali tidak ada kontak baik otak  kiri maupun otak kanan -- yang artinya
mata telah buta total. 

8.        Namun beberapa hari kemudian mata mulai bergerak  dan saat email
ini ditulis (15 Jan 04) mata anak saya ada gerakan dan   penglihatannya
sudah normal walaupun belum dilakukan brain mapping test lagi. Sebagai
indikasi, mata bereaksi ketika diajak  berkomunikasi  dan dia selalu
menangis kalau perlahan2 ibunya pergi ke luar  ruangan. Saat ini semua
tangan, kaki, dan leher sudah mulai bisa  bergerak  dan makin kuat walaupun
masih tergeletak karena belum bisa duduk  kembali dan leher belum bisa tegak
tanpa ditopang. Perkembangan tangan  dan kaki kiri sudah cukup maju, bisa
pegang dan mengontrol mainan.  Tangan dan kaki kanan gerakannya masih lemah
dan belum bisa melakukan  control dengan baik. Beberapa hari terakhir dia
berusaha beguling ke kiri  dan ke kanan, persis seperti bayi yg baru lahir
kembali. Itu sudah  kemajuan yang sangat berarti bagi kami. Alhamdulilah! 

Sekedar cerita, dokter imunolog yang menangani anak saya telah beberapa kali
punya pengalaman menangani  kasus virus rubella atau cmv. Kedua virus ini yg
seringkali merusak sistem saraf pusat dan seringkali pasien tidak
menunjukkan gejala demam tinggi atau pilek, tapi seringkali seperti orang
kesurupan berteriak-teriak. Pada orang dewasa misalnya ada  pasien pria umur
24 yg matanya tiba-tiba juling, atau juga ada pasien yg  tiba-tiba budek
atau buta. Contoh lain, ada gadis umur 16 habis pulang  camping kelelahan,
namun keesokan harinya tidak bisa dibangunkan karena ternyata sudah lumpuh
total dan buta. Kedua orang tua gadis ini juga  dokter. Setelah berobat ke
sana kemari termasuk berbagai pengobatan  alternatif tidak ditemukan juga
kemajuan sekian lama. Akhirnya bertemu  dengan dokter ini dan setelah di
test darah rupanya terdapat kandungan  virus rubella.  sekarang gadis tsb
sudah sembuh dan jadi seorang dokter  di  Jakarta. Cerita lain lagi, ada ibu
hamil yang selalu seperti  kesurupan dan pernah 2 kali naik ke atap genteng
tengah malam, untung  tidak jatuh. Setelah di test darah ternyata mengandung
virus cmv dan  alhamdulilah bayi telah lahir selamat, juga ibunya. 

Saya sulit membayangkan bagaimana parahnya akibat penyakit ini bila  terjadi
di kota-kota kecil. Menurut dokter tsb, virus rubella atau cmv   kadang
ditemukan pada darah anak-anak yg autis, orang yg terbelakang  mental, atau
orang gila. Seorang anak yg autis dan diketahui terdapat  rubella atau cmv
perlahan-lahan membaik setelah virus tsb ditekan  perkembangannya. Secara
teori, kerusakan neuron tidak bisa diperbaiki,  beda misalnya dengan luka di
tangan dimana sel-sel bisa tumbuh sampai  kembali normal. Perkembangan otak
manusia secara teori terjadi sampai  umur 17 th, artinya kerusakan otak pada
pasien dengan rentang umur 0-17  th ada harapan bisa sembuh karena otak
masih berkembang. 

Barangkali pengalaman kami ini bisa jadi pelajaran berharga buat
teman-teman semua. Saat ini hari demi hari,  saya dan istri dengan
harap-harap cemas melihat perkembangan anak kami cukup pesat. Atas doa  dan
dukungan dari banyak teman-teman baik kami, kami semakin optimis dia  bisa
kembali normal.  Mudah-mudahan. Insya Allah! 

Salam,
Tonny & Tati
Email: [EMAIL PROTECTED] 

 

 

<<ATT11.gif>>

Kirim email ke