Salam Sejahtera... Pada Jumat, 19 Oktober 2007, Diana menulis:
<canda> > gak kok...masih ada saya yang perempuan huwhwueuhehe; p Idih sembarangan -sambil nyubit-....kan kita jadi bertiga dengan Eke...;-) </canda> > btw DEWA kyknya udh mule turun neh....TINS n ANTM msih oke lah...ENRG > udh ketinggian Seberapa yang namanya tinggi ? Banyak pihak pada menyerbu MEDC, PTBA dll, saya malah mengamankan kubu zeni alias HEXA. Kenapa bukan UNTR yang tambah lama tambah berkibar ? Dalam menyusun strategi peperangan, kubu yang dijaga kuat berarti harus direbut dengan kekuatan yang besar. Ketika pertempuran terjadi, jelas akan mengakibatkan jatuhnya korban, khususnya pada yang menyerang. Masalahnya: apakah pasukan penyerang sudah tersiapkan dengan baik ? Kalau tidak, mereka akan bonyok. Ketika Admiral Nimitz mencoba mematahkan pertahanan Jepang dalam upayanya menusuk langsung ke Tokyo dan kota-kota utama lain, ia menerapkan startegi Lompat Kodok. Dengan cara ini, ia menggilas kubu-kubu pertahanan yang berada di pulau-pulau sekitar ibukota Jepang. Setelah itu, dengan leluasa Sekutu -dalam hal ini AS- dapat dengan aman melenggang menyerang Jepang, yang diakhiri dengan penjatuhan "Fat Man" dan "Little Boy" di Hiroshima dan Nagasaki. Strategi itu bukannya tanpa korban. Pertempuran Iwo Jima merupakan yang paling banyak memakan korban pada kedua sisi. Namun itu adalah harga yang layak bagi Sekutu untuk memenangi perang, dibandingkan menyerang langsung ke daratan Jepang. Pesan cerita : 1. Jangan masuk dalam mandala kalau Anda belum siap. 2. Perebutan kubu harus dilakukan oleh pasukan yang berpengalaman. 3. Jangan menerjunkan langsung pasukan untuk berhadapan langsung dengan musuh, siapa tahu mereka menyembunyikan bala bantuan yang berada di luar pengetahuan kita. 4. Jangan terpaku pada satu kubu dan atau pada satu strategi, untuk memudahkan pengalihan gerak pasukan di lapangan dan 5. Merebut kubu strategis, sejauh sudah diperhitungkan korban dan kekuatan pada kedua sisi, layak dilakukan pada tingkatan berapa pun, alias tidak ada yang terlalu mahal untuk mendapatkan kemenangan mutlak. Sharif Dayan Epitoma Rei Militaris