Subject: Fwd:  Indeks 100 Kompas dan Cara Sederhana Memahami Gerak Saham

 --- In [EMAIL PROTECTED], "anton_djakarta"
 wrote:

Indeks 100 Kompas dan Cara Sederhana Memahami Gerak Saham

Oleh Anton

Hari Rabu (17/10/07) Kompas hal. 15 Kompas menurunkan tulisan Andi
Suruji yang menarik tentang Indeks Kompas. Sebelumnya saya sudah
melontarkan dalam komentar di FPK tentang pemerhatian indeks ini
dibandingkan dengan indeks-indeks lain seperti : LQ 45 atau Indeks
Harian Bisnis Indonesia.

Walaupun menaklukkan indeks lain dan cenderung menonjok pasar,
Indeks Kompas belum saatnya bertampik sorai penuh kemenangan untuk
menyatakan menang terhadap ukuran-ukuran indeks lainnya. Perlu waktu
minimal (menurut saya ) lima tahun untuk menguji ketangguhan sebuah
indeks. Begitu juga dengan landasan teori saham seperti O'neill,
Warren Buffet, Mario Gabelli atau yang lagi ngetrend  sekarang
Graham Theory –sebuah revitalisasi teori lama dari jago tua Pasar
Modal - . Tapi terlepas dari konteks waktu, mau tak mau gumaman
kagum kita berikan pada perumus kategori-kategori saham yang bisa
masuk ke dalam Indeks 100 Kompas. Karena dalam waktu dua bulan bisa
menghasilkan return sekitar 20%. Kita juga harus melihat sejauh mana
indeks ini memiliki tingkat sensitivitasnya terhadap pasar.
Ketangguhan sebuah indeks salah satunya adalah merumuskan syarat-
syarat sebuah saham bisa layak dimasukkan diantaranya adalah :
Likuiditas, Kapitalisasi atau Sektor Industri yang atraktif.

Awalnya saya mengira Kompas akan buat Reksadana baru dengan
meluncurkan indeks ini, maklum saja karena Group Kompas-kan juga
rajin sponsorin reksadana-reksadana baru bahkan sejak awal mula
Reksadana booming di tahun 1997 nama Group Kompas selalu ada dalam
sponsorship reksadana-reksadana yang diperbolehkan Bapepam. Tapi
saya berharap Kompas akan lebih jauh lagi melangkah yaitu :
menyentuh lapisan masyarakat luas lewat benchmark Indeks 100 sebagai
bintang pedoman diversifikasi bagi manajer Investasi dimanapun.
Sudah saatnya manajer-manajer investasi kita yang memegang dana
ratusan milyar bahkan sampai trilyunan tidak terjebak pada
penjlimetan pasar tapi memfokuskan pengembangan pada hal-hal yang
sederhana. Seperti contohnya : mengekor pada indeks-indeks umum.
Walaupun kepintaran tidak boleh dibatasi namun jika para MI itu
merasa lebih premium instingnya dalam menghajar pasar maka ia juga
harus menjelaskan pada para investor tentang besaran resiko yang
harus ditanggung. Karena ekspetasi return semangkin tinggi, peluang
resiko semangkin besar.

Baru-baru ini ada buku terjemahan dari Benjamin Graham yang
diendorse oleh pengagumnya : Warren Buffet. Setelah membaca buku ini
tidak ada yang berbeda dengan buku-buku lain saham seperti :William
O'Neill, Ibbotson, Willfred Frunk, Jaka E. Cahyono, Adler H Manurung
atau Sawidji. Namun yang mencerahkan disini adalah kata-kata dalam
tulisan buku Graham itu : Tak perlu menjadi orang pintar untuk
bermain saham, yang terpenting adalah karakter dalam melihat
permainan saham itu (dengan manis Graham menggambarkan bagaimana
Isaac Newton manusia terpintar dalam sejarah ilmu pengetahuan alam
dipecundangi pasar lewat saham South Sea Company) . Psikologi
karakter ini jarang diperhatikan oleh pengarang-pengarang ataupun
analis-analis pasar yang terkenal. Mereka seringkali mengenalkan
pada investor-investor pemula adalah masalah-masalah teknis yang
rumit, semangkin keliatan rumit semangkin keliatan pinter pula para
analis itu terutama pake rendeng-rendeng gelar : CFA segala.

Saya pernah memperhatikan ada dua orang ibu yang tiap hari
nongkrongin gallery sebuah sekuritas kecil: yang satu dokter dan
yang satunya lagi ibu rumah tangga yang lulus SMA pun tidak. Tapi
saya melihat hasil portofolio ibu yang yang kedua itu jauh lebih
tinggi dari bu dokter, dan sangat lebih tinggi daripada return
reksadana terbaik di negeri ini. Saya pernah tanya kenapa kok Ibu
pinter banget main saham. Dia jawab `Pinter gimane, gua sekolah juga
kagak. Cuman mungkin gue udah terbiasa tidak panik terhadap segala
hal" belakangan saya tahu, suami ibu itu pemabuk dan anak-anaknya
bengal  tapi semua bisa dia hadapi dan permasalahan rumah tangganya
beres. Karakter kuat si Ibu inilah yang mungkin sangat berpengaruh
dalam mengasah keterampilan untuk melihat pergerakan harga saham.
Tenang dan tajam melihat Pasar.

Kemampuan bermain saham adalah sebuah gabungan antara :
kedisiplinan, ketenangan dan kemampuan memperhatikan insting kita
dalam melihat lika-liku harga. Ketiga hal itu harus
mempersyaratkan : Jam Terbang.

Sebelum memasuki dunia saham yang bagi orang awam terkadang
merupakan gabungan antara perjudian dan kebrutalan kapitalis kita
harus lebih dahulu memiliki pedoman. Apa pedoman itu? Pedoman yang
terbaik adalah menarik pengalaman dari investor-investor yang
berhasil di Pasar Modal. Cari di titik mana mereka berhasil kemudian
cocokkan dengan karakter kepribadian kita. Kalau sudah menemukan
gaya kita : Disiplinlah.

Kita juga harus memiliki ketenangan dalam melihat bagaimana pasar
bekerja. Ketenangan adalah kemampuan melihat sesuatu dari sisi
siklus. Orang yang paham siklus biasanya jauh lebih tenang, mereka
secara abstraksi sudah memegang informasi. Untuk memahami siklus ada
baiknya dengan latihan tekun kita mempelajari analisa teknikal. Jika
kita sudah paham siklus maka insting kita akan terangkat ke
permukaan. Pahamilah gerakan saham bukan gerakan rasional, ia akan
selamanya irasional namun gerakan irasional akan menemukan titik
rasionalnya ketika investor mulai mengkoreksi. Disinilah kita harus
mengambil keuntungan dari ketidak rasionalan pasar. Pasar Modal
terbaik bagi investor cerdas adalah Pasar Modal yang tidak efisien
dan beruntung pasar modal di Indonesia adalah pasar modal yang
paling tidak efisien setelah pasar modal RRC. Apa yang dimaksud
dengan efisiensi Pasar : Efisiensi Pasar adalah kemampuan pasar
mengkoreksi harga sesuai dengan cerminan informasi fundamental
saham. Semangkin rentang jarak antara fundamental saham dengan harga
pasar, semangkin tidak efisien pasar itu. Dan disitulah letaknya
premium bagi investor cerdas dan berkarakter. Karena
ketidakrasionalan hanya bisa dihadapi dengan karakter psikologis,
bukan tumpukan teori tebal apalagi cuman gelar-gelar CFA....

--- End forwarded message ---




 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke