Info yg saya dapat spt ini:
   
  Blok Lapindo itu sebenarnya punya cadangan cukup besar kalau dilihat dari 
study geology, krn disitu punya jalur dan karakteristik spt blok Cepu dan 
Ngimbang.  Org2 Lapindo saya kira pintar2 krn mereka sudah punya banyak 
pengalaman soal pengeboran minyak.  
   
  Hanya karena keteledoran pemasangan "casing" membuat pengeboran itu merusak 
segalanya, krn struktur geologinya tidak mampu menyanggah tekanannya.  Kejadian 
serupa ini pernah terjadi di Rusia, semburan lumpur itu berhenti sendiri 
setelah 30 tahun.
   
  Blok Cepu tadinya tidak menarik karena hasil test tidak menunjukkan hasil yg 
significant.  Tapi dengan menggeser lokasi pengeboran sejauh 100 meter, bisa 
ditemukan cadangan yg bikin heboh.  Bukan Exxonnya yg pintar, tapi pemilik awal 
blok cepu itu yg yakin bahwa ada cadangan besar disana.  Hanya saja mereka 
tidak punya cukup dana untuk melakukan pengeboran lagi.  Maklum, untuk nge-bor 
off-shore dengan kedalaman 100 meter sea-bed aja butuh US$6-8jt dollar.  Kalau 
ketemu minyak bisa kaya, tapi kalau nggak, uang itu hangus.  
   
  Hal yang sama terulang di blok Natuna.  Dulu waktu blok itu granted pd jaman 
Pak Habibie, Indonesia dpt 0%, cuma kebagian procurement and local content.  
Alhamdullilah sekarang Indonesia kebagian jatah.
   
  Wah, kok jadi ngelantur? Kembali ke Lapindo-Sidoarjo-lumpur panas.  Sampai 
saat ini masih belum ditemukan cara untuk menyetop semburan itu.  Dengan bola 
beton sudah dicoba tapi itu membuat lubang semburan baru ditempat lain, karena 
memang struktur geologinya sudah rusak.  Mudah2an ahli-ahli Indonesia mampu 
menemukan cara mengehentikan semburan itu, tidak sampai nunggu 30 tahun.
   
  Sebetulnya, bersebelahan dengan blok itu, ada "blok Gunting", yg dipropose 
oleh grup Bakrie juga.  Berdasarkan study geologis cadangannya besar juga  Tapi 
pada dateline tanggal 30 Agustus 06, grup bakrie tidak nge-bid, mungkin malu 
hati.  Exxon juga ngincar blok itu, tapi ketika Exxon ditawari, mereka tidak 
mau, dg alasan strukturnya sudah rusak.  Tapi ketika ada party lain mau masuk, 
dihalang-halangi Exxon.

Rudy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
              Iseng2 saya bongkar2 email lama, sebagai review mengenai masalah 
Lumpur Lapindo.
  
  Salam,
  Rudy
  
      From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of helmi 
setiawan
Sent: Mon, 09 Apr 2007 16:49 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [saham] Ini Bocoran Terakhir Tentang Lapindo


  
        Maaf jika sedikit kasar, dan terlihat nyeleneh, Tapi saya hanya
menyampaikan apa yg saya denger.

Menurut sumber yg saya percaya, lumpur yg terjadi di Lapindo di
lakukan oleh teknologi amerika bertujuan agar daerah sidoarjo bisa di
kuasai dikarenakan jumlah sumber energi disana cukup besar, tidak akan
habis meski dikuras selama 100 tahun kedepan.
Teknik untuk membanjiri lumpur ini caranya dengan memompakan udara ke
dalam tanah. 
Pompanya berada di dalam pabrik lapindo itu sendiri, jadi cara
termudah untuk menghentikan lumpur itu dengan mem bom pabrik Lapindo
yg berada di daerah dekat lumpur.
Amerika melakukan hal ini karena mereka tau kalo secara normal
penggantian tanah itu cukup mahal dan cenderung sulit, jadi dibuatlah
sekenario ini, dan hal ini di setujui oleh oknum2 pemerintahan kita yg
korup abis ini. dan bencana yg terjadi di mexico juga merupakan ulah
orang amerika, toh akhirnya tambang di mexico itu dikuasai oleh amrik.

Jadi kalo ada yg mau lumpur berhenti cuma tinggal nge bom pabrik
lapindonya aja, wong di dalam pabrik itu ada pompa udara yg cukup gede
dan diarahkan kedalam bumi yg menyebabkan lumpur tidak bisa berhenti.

Sumber tambang terbesar di indonesia adalah di daerah pulau jawa, liat
aja buktinya gas yg mudah terbakar banyak yg keluar dari tanah tanpa
harus digali.

Itulah indonesia ibu2 bapak2, cuma saya gak peduli selama jatah makan
saya gak dikurangi dan saya gak makan nasi aking. 

That's all fox.. 




  

                         

 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke