Dear Mbah,

Untuk menjawab kebingungan, emang Internet diciptakan agar tidak mudah
terputus jika ada satu jaringan yang kena bom, soalnya bisa
dipindahkan pake jaringan lain. Itu sangat benar.

Untuk bisa lebih mengerti, saya kira kita mesti mengerti protokol
TCP/IP secara lebih dalam sedikit, yaitu protokol tersebut sesuai
dengan namanya terdiri dari 2 layer protokol, dimana layer dibawah
disebut sebagai IP Protokol dan layer diatasnya adalah TCP Protokol.
Kedua protokol itu bekerja sama membentuk suatu jaringan yang handal.

Tentang IP
Protokol IP itu connectionless oriented, artinya antara paket data
yagn dikirim/terimakan satu sama lainnya tidak mengenal urutan. Oleh
karena itu bisa terjadi duplikasi, atau malah hilang dijalan.

Tentang TCP
Sedangkan protokol TCP itu connection-oriented, dan berjalan diatas IP
Protokol. Protokol ini mengatur urutan paket yang dikirimkan, jika
hilang makan akan diulang, jika duplikasi maka akan dibuang yang
double, dll sehingga menjadi aliran data yang 'stream' istilahnya,
lancar dan berurutan. Disini makna connection-oriented bermula. TCP
harus melalui langkah handshaking, sedangkan ip tidak perlu. Langkah
handshaking itu digunakan untuk melakukan memulai koneksi,
mengalokasikan buffer untuk koneksi yang dibentuk.

Tentang Router
OK, setelah penjelasan diatas, maka jelaslah bahwa yang dirancang
disaat awal oleh DARPA adalah pada level IP, jadi dalam protokol ip
maka data / informasi yang dikirimkan dari satu komputer ke komputer
lainnya, itu dalam bentuk chunk, atau packet2 data yagn besarnya
tergantung media transmisinya, kalau ethernet biasanya pake ukuran
1500 byte, plus header 14 byte jadi 1514 byte. bilamana packet data
ini melewati satu router, maka digambarkan packet data itu masuk ke satu
terminal antri karcis pass, dan kemudian berangkat lagi sesuai arahan
dari petugas terminal arah yagn terbaik dan sesuai untuk arah tujuan
yang dituju. Disini fungsi si Petugas Terminal atau Sistem Operasi
Router sangat penting dalam menentukan kearahmana data tersebut akan
dikirimkan.

Tentang BGP
Pada dasarnya, didalam teknologi Internet, tidak hanya 2 protokol
diatas saja, masih banyak protokol lain yang dipergunakan, tetapi
mostly awam dimengerti sebab sebagian besar hanya dipakai untuk
kepentingan routing data dan it's pervasively running.
Salah satu keunggulan Internet adalah seperti dijelaskan diatas bisa
dirouting dengan arah yang berbeda, itu jelas, dan dilakukan oleh
router pada level IP.
Disini ada satu protokol yang disebut Border Gateway Protokol atau
disingkat BGP, dimana dengan adanya protokol ini maka kita dapat
melakukan switch routing secara dinamis dimana dengan 2 outbound
connection kita bisa pakai b/w kedua2nya secara bersamaan, jadi tidak
hanya kita melakukan apa yang disebut REDUDANCY tetapi juga LOAD
BALANCING. Kedua kata DEWA tersebut adalah kekuatan yang sering
digembor2kan oleh para VAR/IT Consultant.
Tanpa protokol ini kita masih bisa melakukan dinamic routing tetapi
dengan cara manual.

Bagaimana caranya?
Untuk dapat menggunakan BGP, ada 2 persyaratan:
1. Kita harus mempunyai 2 ISP /Outbound connection yang berbeda
2. Kita mempunyai IP Public sendiri.
3. Masing2 ISP kita mau untuk mendaftarkan ip address kita didalam
jaringan dia untuk dapat dirouting secara back and forth.
4. Kita menginstall BGP disatu device/router/komputer yang terhubung
kedalam 2 ISP tersebut.

      C--...--C'
     /         \
A---B           E--F
     \         /
      D--...--D'

Seperti contoh:
A mengirimkan packet data ke F,
B adalah router BGP kita, C dan D adalah ISP kita, dan C' dan D'
adalah end point dari masing2 ISP kita, dan E adalah ISP dari F.
ketika di B, maka akan ditentukan/dilihat jalur mana yang baik
digunakan, dengan berdasarkan prioritas maka akan dipakai jalur C-C'
misalkan, kemudian pada saat yang lain, C fail, maka di B routing ke F
langsung dirubah lewat D, lewat D sampai juga packet data kita ke F.
Ketika packet data kembali dari F, maka akan dirouting ke C dulu,
karena sebelumnya sudah jalan dengan C, ternyata C masih fail, maka
berdasarkan table routing di E, ada pilihan kedua yaitu lewat D, maka
sampai juga packet balasanya ke A.
Hubunngan C'-E-D' itu biasanya kita sebut dengan Internet Exchange.
dan setiap blok IP Address dimasing2 ISP didaftarkan didalam Internet
exchange oleh karenanya tidak mudah bagi kita bilamana bukan
ISP untuk menggunakan Protokol BGP seperti diatas.
Karena harus request blok IP Address ke APNIC, dan kemudian request
daftar routing ke 2 ISP, yang mana ISP tsb akan mendaftarkan ip
tersebut dimasing2 hop nya sampai dengan Internet Exchange mereka,
tentunya bukan hal yang mudah dilakukan.

Kalau ada yang salah, tolong di koreksi, thanks.
      
Monday, October 15, 2007, 4:37:20 PM, you wrote:

> Pak Odink ini bikin binun aja, abis buat apa orang bikin DUAL 
>  WAN ROUTER kalo engga bisa dipake karena diskonak ? 

>  Bukannya protocol internet itu canggih dan dibikin buat keadaan 
>  perang, dimana kalo jalur 1 kena bom, paket data katanya bisa
>  otomatis nyari jalan sendiri ke Etrading lewat jalur 2.
>  Apa datanya musti dilatih nyupir dulu buat nyari jalur yg 
>  lancar ?. 

>  Ada yg udah pake DWR ini ? dan Etradingnya engga diskonak ?

>  --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Odink <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >>
 >> misal IP yg konek ke hots adalah IP sapidi, dan ternyata sapidi 
>  diskonak.. 
 >> ya pasti hots diskonak jg.
 >> gak mungkin tetap konek dengan user IP sapidi berubah menjadi IP 
>  fastnet. 
 >> kecuali login lagi dengan IP fastnet.
 >> dual wan router jajan apaan sih... koq saya gak ngerti ;))


Kirim email ke