Jakarta - Perusahaan ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk masih berminat mengakuisisi perusahaan sejenis setelah gagal mengakuisisi PT Alfa Retailindo Tbk. Demikian disampaikan Direktur Ramayana Suryanto dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jumat (5/10/2007). "Perseroan tetap memiliki rencana untuk mengakuisisi perusahaan lain yang sejenis dan tetap akan mengembangkan usaha untuk membuka gerai baru disetiap tahunnya," ujarnya. Suryanto juga memaparkan beberapa ketidaksepakatan beberapa ketentuan dalam penjanjian jual-beli 55 persen saham Alfa dari PT Sigmantara Alfindo. Ketidaksepakatan tersebut merupakan pemicu batalnya transaksi kedua pihak. Menurut Suryanto, dalam perjanjian itu, Ramayana tidak boleh membuka gerai dengan luas di bawah seribu meter persegi sehingga menyulitkan ekspansi perseroan kedepan. Ramayana juga dilarang menjual saham Alfa yang dibeli dari Sigmantara ke pihak lain lebih dari 20 persen. Selain itu Sigmantara juga mensyaratkan Alfa harus melakukan RUPSLB untuk pembelian kembali aktiva tanah dan bangunan kantor pusat Alfa serta penyerahan merek 'Alfa' ke Sigmantara. "RUPSLB tersebut akan memakan waktu lama, sehingga batas waktu pembelian saham seperti tercantum dalam nota kesepakatan 29 September 2007 tidak cukup. Pihak Sigmantara juga tidak menjamin adanya persetujuan pemegang saham independen dalam RUPSLB tersebut," jelas Suryanto. Suryanto juga menambahkan persyaratan-persyaratan yang kemudian membatalkan transaksi itu tidak diatur dalam MoU kedua belah pihak tertanggal 29 Juni 2007. Terkait rumor adanya kompetitor yang menawar Alfa dengan harga lebih tinggi, Suryanto mengaku tidak diinformasikan oleh Sigmantara mengenai hal itu. (ard/ir)
--------------------------------- Tonight's top picks. What will you watch tonight? Preview the hottest shows on Yahoo! TV.