Saya tidak memihak trader atau investor. Yang saya tekankan adalah WB itu memilih saham bukan sembarang pilih. Bukan karena denger KATANYA akan TERBANG. Tapi riset sendiri. Termasuk mengambil keputusan saat beli dan jual [waktu dan saham pilihan].
BTW, gimana pandangan investor akan salah satu saham : DGSA yang didelisting? Seinget saya salah satu saham blue chip. (cmiiw) Kalau cuma denger doang, wah... angus tuh duit. Saya menulis ini untuk memberikan pandangan yang berbeda dari sisi yang lain. Agar informasi di sini lebih seimbang. Kasihan untuk yang lalat2 hijau... (istilah embah) :) peace --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "cuan Trader" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Memang t`kadang jadi trader capek. Analisis ini itu saban hari. belum lagi > ada TA, news, emosi, dsb. > Tapi justru kebanyakan anggota milis disini klo diperhatikan tergolong > trader, include me, my self. > Entah klo spt cth pak Eka, Embah, dan master2 lain, apakah pada dasarnya > mereka tergolong Trader , Investor or even ke2-nya. Mungkin balik lagi > ke-bagaimana kita menyusun portofolio. Artinya apakah semua `cash` akan > digunakan short term investment/ trading atau sebagiannya lagi buat > long-invest. based Fundamental?? Share dong sedikit, bagaimana baiknya agar > kita juga bisa masuk "forbes magazine"...heheheh:)) canda > > Pada tanggal 25/05/07, joe_grunk <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > > > > Tergantung waktu dan saham yg dipilih. > > > > Tahun 99, Warrent B portfolionya turun banyak sampai2 dia stop > > melakukan investasi. Baru setelah beberapa lama bisa kembali berjaya > > dengan melakukan investasi baru. > > > > Disini bisa ada pertanyaan, berinvestasi mau berapa lama? Kalau seumur > > hidup sih bisa aja seperti itu, cuma kalau salah pilih gimana? Guru TA > > saya pernah bilang, beli saham di pasar bullish seperti pilih kancing, > > pasti saham itu akan naik. > > > > Coba belinya waktu dulu 90an dan shock lihat harga berguguran. > > > > Saat ini, teman saya juga memilih saham yg aneh2, dia benar2 cermat > > menghitungnya secara FA. Pilihannya CNKO, dia beli di harga 35 dan > > jual di 135 saat jatuh. Brokernya telpon terus mulai dari 50-100 agar > > dia menjualnya. > > > > Belum saham2 lain, yang membuat saya cuma geleng2 kepala. Tapi > > sangat memberikan gain luar biasa sampai saat ini (tahun ini dia sudah > > 500% bila direalisasi). Dan dia selalu mempelajari dengan seksama bila > > ingin membeli satu saham. > > > > Coba beli cnko saat tahun 2001 harga saat itu 4.950, gimana hasilnya? > > > > Atau beli INKP di harga 4100 di tahun 99, sampai sekarang juga belum > > balik modal. > > > > Seorang investor yang baik tidak melulu menghitung untung, namun juga > > menghitung resiko dan kemungkinan-kemungkinan terburuk. > > > > Orang bisa berhasil bukan karena hanya mendengar rumor atau percaya > > orang begitu saja, tetapi kemampuan untuk melihat peluang, menghitung > > dan memprediksi. Intinya kemampuan diri. > > > > Bila cuma dengar orang saja, mana bisa Warrent buffet menjadi kaya > > seperti sekarang. > > > > Dan yang perlu diingat, WB mendonasikan 85% kekayaan dia untuk sosial. > > Lah.. kita? Hehehehehe..... > > > > :) > > peace > >