bad news so sell dulu dan tunggu di bawah 500 ??...

JAKARTA (Bloomberg): PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP),perusahaan 
perkebunan kelapa sawit kelima terbesar di Indonesia berdasarkan nilai pasar, 
menyatakan penjualannya turun 20% pada tahun lalu dibandingkan setahun 
sebelumnya karena harga kelapa sawit dan karet yang rendah. 

Pendapatan emiten itu jatuh menjadi Rp2,34 triliun (US$250 juta) pada tahun 
yang berakhir 31 Desember 2009 dibandingkan dengan pendapatan setahun 
sebelumnya yang mencapai Rp2,93 triliun. 

Kelapa sawit merupakan 79,5% dari total pendapatan perusahan tersebut, sisanya 
merupakan kontribusi dari produksi karet. 

Perusahaan yang berbasis di Jakarta tersebut mengatakan bahwa harga rata-rata 
kelapa sawit merosot 17% menjadi Rp6 juta/metrik ton tahun lalu, sementara 
harga karet turun 34% menjadi Rp16,4 juta/ton. 

Harga kontrak CPO menurun 10% dari rekor tertinggi pada Mei. Di Rotterdam, 
harga rata-rata mencapai US$680,80 per ton pada 2009, harga ini dibandingkan 
dengan US$924,3 per ton setahun sebelumnya. Data ini dihimpun dari Bloomberg 
data. 

Harga kontrak karet di Tokyo pada periode tahun lalu rata-rata mencapai 177,9 
yen/kg (US$1.900/ton) dibandingkan dengan 270,7 yen pada 2008. 

Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar dan produsen karet terbesar 
kedua.

Bakrie Plantations mengatakan bahwa mereka menjual 279.800 ton kelapa sawit 
pada 2009, naik 3% dari posisi setahun sebelunnya. Penjualan karet sedikit 
berubah , mencapai 29.200 ton dibandingkan 29.100 ton setahun sebelumnya. 

Perusahaan ini memproduksi 752.700 ton kelapa sawit dan 19.500 ton kelapa sawit 
tahun lalu.

Saham Bakrie Plantations terpeleset 3,9% menjadi Rp500 per saham pada penutupan 
pasar siang ini.



Forex Trading & Forum, Free Forex Robot ,  Free Forex Ebook 



      

Kirim email ke