http://www.financeindonesia.org/entry.php?87-LINKS-Ekonomi-Keuangan-dan-Investasi-Asia-Berkibar-di-2010
 
(artikel dimaksud hanya bisa diakses dari link di atas)

Satu minggu kemarin pasar saham global kembali memberikan tanda-tanda akan 
adanya potensi koreksi secara signifikan di beberapa bursa saham utama. Di Wall 
Street, indeks Dow dibuka di Senin 25 January 2010 pada level 10239 dan ditutup 
di hari Jumat pada level 10067. Hampir semua bursa di dunia mengalami hal yang 
sama. Beberapa jurnal dan blog keuangan senior ekonom dan analis keuangan 
kembali memperingatkan tentang potensi terjadinya krisis mata uang, krisis 
perbankan dan kejatuhan ekonomi Yunani. Ini wajar terjadi karena kebanyakan 
dari mereka bermukim di US maupun di Eropa. Apakah kekhawatiran yang sama 
muncul di Asia? LINKS kali ini akan memberikan beberapa potongan cerita yang 
dirangkai untuk (kembali lagi) melihat situasi ekonomi dan keuangan Asia yang 
terkini.

Rencana Obama untuk membatasi agresifitas private equity dan hedge funds telah 
memberikan dampak yang besar terhadap strategic plan dari berbagai global 
investment bank. Dilihat dari perspektif investasi di Asia maka kebijakan Obama 
ini semakin menguntungkan pasar keuangan Asia dan sekaligus menyuburkan dunia 
investasi di Asia.
Banks may shed private equity assets in Obama plan - Reuters.com

Minggu kemarin, IMF juga mengeluarkan laporan yang memberikan pujian terhadap 
kinerja ekonomi di Asia khususnya China, India dan Indonesia (dan Brazil di 
Amerika Selatan). Sedikit berbeda dengan laporan World Bank, IMF menyatakan 
bahwa tidak melihat adanya risiko serius dari asset bubbles di Asia. Sebuah 
laporan yang realistis dan tidak tendensius.
IMF Sees 3.9% Global Growth - The Wall Street Journal/online.wsj.com

Laporan mengenai pertumbuhan The MSCI Emerging Markets Index juga menandakan 
adanya perbedaan kecepatan putaran ekonomi antara negara maju di Eropa dan US 
dibanding negara berkembang.
Emerging-Market Stocks Snap Longest Losing Streak in Year - Bloomberg.com

Beberapa keputusan strategis dari berbagai investment bank, private equity dan 
hedge funds juga memperlihatkan adanya trend alokasi investasi menuju negara di 
kawasan Asia Tenggara.

ING Group NV telah melepas unit Asian private banking kepada OCBC Singapore. 
ING, OCBC complete Asian private banking deal - Reuters.com
Alpinvest, sebuah private equity besar telah menyatakan strateginya untuk masuk 
ke kawasan Asia. Buyout firms heading east- Alpinvest - Reuters.com

Sehingga untuk menjawab pertanyaan di paragraf pertama: Apakah kekhawatiran 
yang sama muncul di Asia? Jawabannya adalah tidak. Secara umum kondisi ekonomi, 
keuangan dan investasi di Asia berjalan dengan baik dan memiliki prospek yang 
cerah di 2010.

Di Indonesia, indikasi bahwa akan terjadinya penguatan di aliran investasi juga 
terlihat dari laporan Fitch Ratings yang menaikkan posisi rating obligasi 
pemerintah Indonesia dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang 
kuat. Fitch Raises Indonesia Rating as Economy Improves - The Wall Street 
Journal/online.wsj.com

Dalam sebuah note yang dikeluarkan oleh Templeton Asset Management Ltd. 
dikatakan bahwa Indonesia telah siap untuk dijadikan bagian dari negara BRIC 
(Brazil, Russia, India dan China) sebagai negara dengan potensi pertumbuhan 
ekonomi terkuat di dunia. Pernyataan ini akan semakin menguatkan pendapat 
pelaku pasar keuangan dan investasi akan perlunya untuk segera meningkatkan 
alokasi dan transaksi investasi di Indonesia. Mungkin saja dalam beberapa bulan 
kemudian istilah BRIC akan berganti dengan BRICI yang telah memasukkan 
Indonesia sebagai bagian dari prospek dunia. Indonesia in Place Among BRIC 
Nations, Templeton Says - Bloomberg.com

Jika demikian adanya situasi ekonomi, keuangan dan investasi di Asia maka 
patutkah kita terlalu khawatir akan gejolak dan dinamika di pasar saham 
regional Asia khususnya di Indonesia? Mungkin ada baiknya untuk merubah 
strategi investasi saham dengan memperpanjang rentang waktu investasi dan 
menghindari transaksi daytrading dalam volume besar di awal semester I 2010.

Sebagai penutup, mari kita lihat 5 (lima) saham grup Bakrie saat ini, konsensus 
rekomendasi apakah yang terlihat di Reuters.com. 3 Hold, 1 Outperform dan 1 
Buy. Menarik sekali!


http://www.financeindonesia.org/entry.php?87-LINKS-Ekonomi-Keuangan-dan-Investasi-Asia-Berkibar-di-2010
(artikel dimaksud hanya bisa diakses dari link di atas)



Kirim email ke