________________________________

 
http://www.wihara.com/forum/taoisme/650-gambar-dan-biografi-singkat-dewa-dewi-taoisme.html
 
Tian Shang Sheng Mu 

 

Tian Shang Sheng Mu [Thian Sang Sen Mu / Thian Siang Sing Bo] dikenal dengan 
sebutan Ma Zu [Mak Co] atau Tian Hou. Tian Shang Sheng Mu adalah seorang wanita 
yang pernah hidup di daerah Fujian, tepatnya di Pulau Mei Zhou [Meizhou] dekat 
Pu Tian. Nama aslinya Lin Mo Niang [Lim Bik Nio]. Ayahnya Lin Yuan pernah 
menduduki jabatan sebagai pengurus di Propinsi Fujian.

Karena kehidupan yang sederhana dan gemar berbuat kebaikan, orang menyebut 
diriNya sebagai Lin San Ren, yang berarti Lin orang yang baik. Lin Mo Niang 
dilahirkan pada masa pemerintahan Kaisar Tai Zu dari Dinasti Song Utara, tahun 
Jian-long pertama, tanggal 23 bulan 3 Imlek, tahun A.D. 960.

Selama sebulan sejak dilahirkan, Ia tidak pernah menangis sama sekali. Sebab 
itulah sang ayah memberi nama Mo Niang kepadaNya. Huruf "mo" berarti diam.

Sejak kecil Lin Mo Niang telah menunjukkan kecerdasan yang luar biasa. Pada 
usia 7 tahun Ia telah masuk sekolah dan semua pelajaran yang telah diterima 
tidak pernah dilupakan.

Kecuali belajar, Ia juga tekun sekali bersembahyang. Ia sangat berbakti pada 
orang tua dan suka menolong tetangga-tetangga yang sedang ditimpa kemalangan. 
Sebab itu penduduk desa sangat menghormatiNya.

Kehidupan di tepi laut menempa dirinya menjadi seorang gadis yang tidak gentar 
menghadapi dahsyatnya gelombang dan angin taufan yang menghantui para pelaut. 
Selain itu, Ia dapat juga menyembuhkan orang sakit. Kemahirannya dalam 
pengobatan ini menyebabkan orang-orang di desa menyebutNya sebagai ling nu 
(gadis mukjijat), long nu (gadis naga) dan shen gu (bibi yang sakti).

Dalam legenda diceritakan bahwa pada usia 23 tahun, Ia berhasil menaklukkan 2 
siluman sakti yang menguasai pegunungan Tao Hua Shan. Kedua siluman itu adalah 
Qian Li Yan yang dapat melihat sejauh ribuan li, dan Sun Feng Er yang dapat 
mendengar ribuan pal. Setelah dikalahkan akhirnya mereka menjadi pengawalNya.

Pada usia 28 tahun, yaitu pada masa pemerintahan Kaisar Tai Zong, tahun Yong-xi 
ke-4, tanggal 16 bulan 2 Imlek, bersama sang ayah, Ia berlayar. Tapi di tengah 
jalan perahunya dihantam gelombang dan badai lalu tenggelam. Tanpa 
memperdulikan keselamatan dirinya sendiri, Ia berusaha menolong sang ayah.

Tapi akhirnya keduanya tewas bersama-sama. Sebuah versi lain mengatakan bahwa 
Ia tidak tewas tetapi "diangkat ke langit" bersama raganya. Dikisahkan bahwa 
pagi itu, penduduk Meizhou melihat bahwa awan warna-warni sedang menyelimuti 
pulaunya. Di angkasa terdengar musik yang sangat merdu dan terlihat Lin Mo 
Niang perlahan-lahan naik ke angkasa untuk dinobatkan menjadi Dewi.

Penduduk dengan tulus hati lalu mendirikan sebuah kelenteng di tempat Lin Mo 
Niang diangkat ke surga setahun kemudian. Kelenteng yang didirikan di Meizhou 
ini merupakan kelenteng Tian Shang Sheng Mu ( ) yang pertama di Tiongkok.

Pada masa Dinasti Song, perdagangan maritim dari Propinsi Fujian sangat 
berkembang. Tapi para pelaut sadar bahwa hidup di tengah lautan selalu penuh 
dengan mara-bahaya yang bisa mengancam setiap saat. Untuk memohon perlindungan 
dan keselamatan, mereka menganggap Lin Mo Niang sebagai Dewi Pelindung Pelaut. 
Dan kemana-mana patungNya selalu dibawa serta.

Keselamatan mereka dalam pelayaran dianggap anugerah dan perlindungan dari Dewi 
ini. Dan kisah-kisah tentang pemunculan sang Dewi dalam memberi pertolongan 
pada para pelaut mulai satu-persatu tersebar.

Pada tahun 1122 M, Kaisar Song Hui Zong memerintahkan seorang menteri bernama 
Lu Yun Di untuk menjadi duta ke negeri Gaoli (Korea sekarang). Dalam perjalanan 
rombongan ini dihantam badai. Dari 8 buah kapal yang ada, 7 buah tenggelam. 
Hanya kapal yang ditumpangi oleh Lu Yun Di saja yang terselamatkan. Sang Duta 
heran bukan main.

Ia bertanya kepada para anak buahnya, siapakah Dewa yang menyelamatkan mereka. 
Di antara pengiringnya itu ada seorang yang kebetulan berasal dari Pu Tian dan 
biasa bersembahyang kepada Dewi Lin Mo Niang ini. Ia lalu mengatakan pada Lu 
Yun Di bahwa mereka diselamatkan oleh Dewi Lin Mo Niang yang berasal dari Pulau 
Meizhou. Lu Yun Di lalu melaporkan hal ini pada Kaisar Song Hui Zong.

Sebagai rasa penghormatan sang Kaisar memberi gelar "Sun Ji Fu Ren" kepada Lin 
Mo Niang dan sebuah papan bertuliskan "Sun-ji" yang berarti "pertolongan yang 
sangat dibutuhkan", hasil tulisan tangan sang Kaisar sendiri lalu dipasang di 
kelenteng di Meizhou.

Sejak dari masa Dinasti Song sampai Qing, tidak kurang dari 28 gelar kehormatan 
yang dianugerahkan oleh kerajaan kepada Lin Mo Niang. Gelar-gelar itu antara 
lain adalah Fu Ren (Nyonya Agung), Tian Hou atau Tian Fei (Permaisuri Surgawi), 
Tian Shang Sheng Mu (Bunda Suci dari Langit) dan Ma Zu Po (Bunda Ma Zu).

Sejak jaman Song itulah, di kota-kota utama sepanjang pantai Tiongkok timur 
yang memanjang dari utara ke selatan seperti Dandong, Yantai, Qinhuangdao, 
Tianjin, Shanghai, Ningpo, Hangzhou, Fuzhou, Xiamen, Guangzhou, Macao dan 
lain-lain bermunculan kelenteng-kelenteng yang memuja Dewi Pelindung Pelaut ini.

Tian Shang Sheng Mu ( ) sudah menjadi pujaan para pelaut dari seluruh negeri, 
tidak lagi terbatas bagi mereka yang berasal dari Meizhou saja. Sudah menjadi 
kebiasaan pada saat itu, sebelum pelayaran dimulai akan diadakan sembahyang 
besar untuk memohon perlindunganNya. Pada tiap-tiap kapal pun selalu disediakan 
ruang pemujaan untuk patungNya.

Gelar "Tian Fei" dianugerahkan kepada Tian Shang Sheng Mu ( ) oleh Kaisar Yong 
Le.

Kira-kira pada masa Dinasti Ming, bersamaan dengan semakin banyaknya penduduk 
Propinsi Fujian yang pergi merantau, pemujaan terhadap Tian Shang Sheng Mu 
memasuki Pulau Taiwan. Kelenteng tertua Tian Shang Sheng Mu ( ) di Taiwan 
adalah terdapat di kota Magong, Kepulauan Penghu.

Dewasa ini di Taiwan terdapat tidak kurang dari 800 buah kelenteng Tian Shang 
Sheng Mu. Dan hampir dua per tiga penduduknya memuja arcaNya di dalam rumah. 
Kelenteng Tian Shang Sheng Mu ( ) yang paling ramai dikunjungi orang dan 
mungkin terbesar di Taiwan adalah di Beigang. Patung yang dipuja di sini 
berasal dari Meizhou yang dibawa ke sana pada tahun ke-33 pemerintahan Kaisar 
Kang Xi.

Gelar kehormatan Tian Hou adalah juga anugerah dari Kaisar Kang Xi ini, karena 
dianggap telah melindungi keselamatan rombongan utusan kerajaan Qing yang 
sedang berlayar menuju Taiwan.

Tiap tahun bertepatan dengan hari kelahirannya yang jatuh pada tanggal 23 bulan 
3 Imlek, ratusan ribu warga Taiwan membanjiri kota ini untuk bersembahyang.

Pada tanggal 31 Oktober 1987, bertepatan dengan hari wafatnya Tian Shang Sheng 
Mu ( ) yang ke 1000, dilangsungkan upacara peringatan besar-besaran di Mei-zhou.

Di antara khalayak yang berbondong-bondong itu terdapat beberapa ratus warga 
Taiwan yang mengkhususkan diri untuk hadir di situ, sekaligus melampiaskan 
keinginannya untuk mengunjungi dan bersembahyang ke kelenteng leluhur. Banyak 
di antara mereka yang membawa patung Tian Shang Sheng Mu ( ) dari Taiwan untuk 
disembahyangkan di sana, dalam upacara yang disebut "Tian Shang Sheng Mu ( ) 
pulang ke kampung halaman".

Juga tidak sedikit yang membawa pulang patung-patung Tian Shang Sheng Mu ( ) 
yang disediakan oleh kelenteng Tian Shang Sheng Mu ( ) untuk dipuja di Taiwan. 
Dalam kesempatan itu juga diadakan seminar yang dihadiri oleh kurang lebih 60 
orang ahli sejarah untuk membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan pemujaan 
Tian Shang Sheng Mu ( ).

Kemudian diadakan pula upacara peletakan batu pertama untuk pembangunan patung 
peringatan untuk Tian Shang Sheng Mu ( ), dan pembukaan selubung untuk 
miniaturnya, di puncak bukit Mei-feng Shan di tengah pulau itu. Dua belas orang 
dari wakil-wakil perantau Tionghoa dari luar negeri, Taiwan, Hongkong dan Macao 
melakukan acara timbun tanah untuk pondasi patung tersebut.

Pada tanggal 23 bulan 3 Imlek tahun A.D. 1989, bertepatan dengan hari kelahiran 
Tian Shang Sheng Mu ( ), patung Dewi Pelindung Pelaut yang sangat dihormati itu 
sudah berdiri tegak di puncak Mei-feng Shan menghadap ke Selat Taiwan.

Mengenai mengapa Tian Shang Sheng Mu ( ) disebut Ma Zu (Ma Couw) atau Ma Zu Po 
(Ma Couw Po), dalam buku Tian Shang Sheng Mu Jing ( ) atau kitab pujian kepada 
Tian Shang Sheng Mu disebut seperti ini : "Pada Dinasti Tang ada seorang 
pendeta suci yang disebut Dao Yi Chan Shi (To It Sian Su), beliau bernama Ma 
Zu". Sheng Mu yang hidup pada jaman Dinasti Song adalah penitisan dari Ma Zu 
yang hidup pada jaman Dinasti Tang ini. Hanya kemudian huruf Ma pada nama 
keluarga pendeta Ma Zu diganti dengan huruf Ma yang berarti ibu, agar sesuai 
dengan Sheng Mu yang berarti "Ibu yang suci". Dari sinilah sebutan Ma Zu 
berasal.

Tian Shang Sheng Mu ( ) selalu ditampilkan sebagai dewi yang cantik dan 
berpakaian kebesaran seorang permaisuri, dan dikawal oleh kedua iblis yang 
pernah ditaklukkan, yaitu Qian Li Yan (Si Mata Seribu Li) dan Sun Feng Er (Si 
Kuping Angin Baik).

Qian Li Yan dapat melihat jauh sekali, berkulit hijau kebiru-biruan, mulutnya 
bertaring, senjatanya tombak. Sun Feng Er berkulit merah kecoklatan, mulutnya 
juga bertaring, bersenjata kapak bergagang panjang, dan dapat mendengar sampai 
jauh sekali.

http://indonesia.siutao.com/dewadewi/tianshangshengmu/ 
________________________________
Lebih aman saat online. 
Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!


      Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman 
ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

Kirim email ke