data dariĀ : http://www.kontan.co.id/index.php/investasi/news/24777/Sepi-Peminat-Obligasi-BUMI-Tak-Maksimal
Selasa, 10 November 2009 | 08:08 AKSI KORPORASI BUMI Sepi Peminat, Obligasi BUMI Tak Maksimal JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali tersandung. Rencana penerbitan obligasi global melalui anak usahanya, Bumi Capital Pte Ltd., meraih hasil yang tak maksimal. Selain bunganya tinggi, nilai surat utang itu hanya mencapai target minimal. Akhir pekan lalu, BUMI merampungkan penawaran obligasi ke para investor di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat (AS). Seperti diberitakan Reuters Jumat (6/11), BUMI akhirnya hanya menerbitkan obligasi US$ 300 juta. Padahal, semula produsen batubara terbesar di Indonesia ini menargetkan bisa meraup sekitar US$ 300 juta hingga US$ 500 juta dari aksi korporasi itu. Nilai total permintaan yang masuk untuk obligasi BUMI memang hanya US$ 600 juta. Bandingkan dengan permintaan atas surat utang PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) awal bulan ini yang membukukan kelebihan permintaan hingga tiga kali lipat dari target US$ 1,25 miliar. Penyebab minimnya permintaan atas obligasi BUMI adalah memburuknya kondisi pasar global pada akhir pekan lalu. Selain itu, ada banjir penerbitan obligasi di pasar internasional pada bulan Oktober lalu. Sebagai gambaran, sepanjang bulan Oktober lalu, jumlah emisi obligasi anyar mencapai US$ 8,5 miliar. Padahal, rata-rata nilai penerbitan obligasi baru sepanjang sembilan bulan tahun ini hanya US$ 5 miliar per bulan. Alhasil, BUMI juga harus memberikan bunga yang tinggi ke para pembeli obligasinya, yaitu 11,5% hingga 12% per tahun. "Untuk kupon bunga, mereka kena 12%," ujar sumber KONTAN, yang mengetahui proses penerbitan obligasi itu, kemarin (9/11). Pembelinya berasal dari AS sebanyak 37%, investor di Asia 33%, dan Eropa 30%. Sayangnya, Senior Vice President Hubungan Investor BUMI Dileep Srivastava, enggan mengomentari hasil penjualan obligasi itu. "Kami secepatnya akan memberikan penjelasan kepada otoritas bursa di Indonesia," ujarnya. Kepala Riset Mandiri Sekuritas Ari Pitoyo menilai,kini investor kurang mempercayai BUMI. "Karena seringkali melakukan aksi korporasi yang mengejutkan," tandasnya. Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/