kisah petani lada yang sudah merubah tanahnya untuk di jadikan tambang
timah inkonventional pada saat harga lada
dunia anjlok.
maka beralihlah sang petani untuk menambang timah di daerah maphur (
propinsi bangka belitung )
keuntungan yang diperoleh cukup untuk makan sekeluarga dan bisa ada lebih
buat anak sekolah.
tetapi sejak 05.10.2006 terjadilah penutupan perusahaan peleburan timah (
smelter ) di bangka yang memicu
demonstrasi besar di kantor Gubernur Babel.
perekonomian di p. bangka belitung menjadi anjlok drastis. rata - rata
omzet menurut 50%.
jumlah perputaran uang turun sekitar 30%.
masyarakat yang biasa bekerja menambang kehilangan mata pencaharian yang
selama ini menjadi
pegangan hidup.
Masyarakat perlu kerja., pemerintah daerah harus bekerja keras supaya
kehidupan ekonomi di P. Bangka bertumbuh
kembali ... Bagaimana caranya ?
- beberapa perusahaan peleburan timah ( smelter ) yi PT. Yichenindo
Mining dan PT. Bilitin Makmur telah mulai
beroperasi di P. Belitung. Sebentar lagi smelter - smelter swasta
lain mulai beroperasi untuk menyambung
hidup yang sempat terputus.
Hal tersebut akan menjadi tugas Gubernur baru yang akan di lantik
Menteri Ad Interim Dalam Negeri pada hari Senin, tanggal 23
April 2007.
Dengan pemerintahan daerah yang baru tentunya perlu menarik simpatik
rakyat Bangka .. Bagaimana caranya ?
Dengan mengoperasikan kembali smelter-smelter yang telah tertutup
selama 6 bulan supaya para penambang TI dapat beroperasi
kembali.
Jika hal tersebut terjadi dapat ditebak apa yang akan terjadi ? PT. Timah
akan mengalami persaingan hebat ..
Akibatnya saham TINS akan kembali terkoreksi cukup dalam seperti jaman
otonomi daerah diterbitkan.
Saham TINS bisa terkoreksi sampe dengan Rp 400 s.d 500 .. ( end 2001 )
Siapkah kita menghadapi hal tersebut ? .
Begitulah sekelumit kisah petani lada menjadi penambang TI, mudah-mudahan
hal tersebut tidak terjadi dan
para petani lada itu dapat mulai menanam lada kembali supaya TINS tetap
perkasa !!!
mr.boen.