Setau saya si pinjaman yang normal itu pasti berharap dilunasin...
asumsi dari pemberi pinjaman pasti pelunasan + bunga la.. masa ngarep 
jaminannya... hehehe



--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, vaulst...@... wrote:
>
> Btw CIC jelas juga mengharapkan BUMI bangkrut donk kalau dia jamin banyak 
> sahamnya.. Hehe... *asal*
> 
> Yang pasti si CIC ga bego juga sembarangan kasih duit... Hehe... 
> 
> Pasti balik + bunga2nya... 
> 
> So liat nya gmn yah? 
> 
> 
> ---------------------------------------------
> Sent from my BlackBerry® Bold™
> powered by INDOSAT
> 
> -----Original Message-----
> From: ruzli...@...
> Date: Wed, 7 Oct 2009 09:39:53 
> To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
> Subject: Re: [ob] Re: Akuisisi BUMI Tak Akan Jadi Polemik
> 
> Emang kemarin analyst meeting ngapaian aja sih ?
> 
> Citi masih TP 3800...
> Analystnya beda pandangan nih..
> -----Original Message-----
> From: "kang_ocoy_maen_saham" <disclosure....@...>
> Date: Wed, 07 Oct 2009 09:29:42 
> To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
> Subject: [ob] Re: Akuisisi BUMI Tak Akan Jadi Polemik
> 
> not agree.. Fokus ya harus ke masalah bisnisnya. bukan ke isu2 politik dr 
> pemegang saham. Gyrasi harganya ke-situ. beban bunga sudah akan dibayar mulai 
> tahun ini. wajar lah kalo sedikit disesuaikan asumsi Ebt untuk model2. model 
> nya Macquarie paling bagus hanya memang asumsi denominatornya sedikit 
> ketinggian.
> 
> 1100? No Way Jg, Unless pake metode tiring asset langsung.
> 
> 
> berapa harga wajar? sudah dekat lah. hipotesa saya jika penurunan ini terkait 
> fundamental aspect, revisi model dr analis2 dan pasar. area bawahnya udah 
> ketebak. angka Morgan Stanley dan DB ini gak valid. mereka jg gak disclose 
> model dan asumsinya. 
> 
> untuk yg suka FA justru saya sarankan bongkar modelnya si Adam Worthington 
> ini. its the most "neutral" and clean one. hanya memang dia cuman pake DCF 
> aja. that is only one tools of one perspective (Tools that stemmed from 
> Ebitda Basis), idealnya ditriangulasi dr bebrapa tools slicing analisa, tidak 
> hanya Implied rating basis, DCF basis atai asset basis saja...
> 
> tapi nentuin harga wajar hanya dari sentimen politis atau prospek "indikatif" 
>  dari MUNAS tentu jauh lbh reckless dan konyol and in those manner i 
> personally think this Mr Willy Sanjaya done nothin close to counter-wit 
> Macquarie's research.
> 
> 
> --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, I_R_G_7_I <ruzli.g7@> wrote:
> >
> >    Ekonomi
> >   
> > <http://twitthis.com/twit?url=http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2009/10/07/164860/akuisisi-bumi-tak-akan-jadi-polemik/><http://www.stumbleupon.com/submit?url=http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2009/10/07/164860/akuisisi-bumi-tak-akan-jadi-polemik/&title=INILAH.COM%20-%20Akuisisi%20BUMI%20Tak%20Akan%20Jadi%20Polemik><http://www.facebook.com/share.php?u=http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2009/10/07/164860/akuisisi-bumi-tak-akan-jadi-polemik/&t=INILAH.COM%20-%20Akuisisi%20BUMI%20Tak%20Akan%20Jadi%20Polemik>
> >  </rss/ekonomi/>
> > <javascript:bookmark('http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2009/10/07/164860/akuisisi-bumi-tak-akan-jadi-polemik/','INILAH.COM-Akuisisi%20BUMI%20Tak%20Akan%20Jadi%20Polemik')>
> > <javascript:pop('/berita_print.php?id=164860');>
> > <javascript:pop('/berita_send.php?id=164860');>
> > 07/10/2009 - 14:34
> >  <#> <#>
> > Akuisisi BUMI Tak Akan Jadi Polemik
> > Ahmad Munjin
> > 
> > (*inilah.com /Dokumen*)
> > 
> > *INILAH.COM, Jakarta - Kontroversi atas pelunasan tiga akuisisi PT Bumi
> > Resources, tidak akan menyisakan polemik. Pasalnya, ada syarat ketat yang
> > ditentukan BUMI terhadap ketiga anak usaha itu serta perolehan pinjaman dari
> > China Investment Corporation (CIC). *
> > 
> > Pengamat pasar modal, Willy Sanjaya mengatakan soal pelunasan akuisisi PT
> > Darma Henwa (DEWA), PT Fajar Bumi Sakti (FBS), dan PT Pendopo Energi
> > Batubara (PEB) sudah diselesaikan di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam).
> > Karena itu, bagi investor tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan terkait
> > pelunasan tiga akuisisi itu.
> > 
> > Apalagi, lanjut Willy, BUMI mendapatkan utang dari China Investment
> > Corporation (CIC). Lembaga investasi itu dinilainya tidak akan memberikan
> > pinjaman terhadap BUMI tanpa sebab. "Kalau CIC tidak kenal BUMI, tidak
> > mungkin memberikan pinjaman itu," katanya kepada *INILAH.COM*, di Jakarta,
> > Rabu (7/10).
> > 
> > Pernyataan Willy itu mengomentari laporan Macquarie Research Equities pekan
> > lalu yang mengkhawatirkan pelunasan akuisisi akan menjadi kontroversi. Dalam
> > laporan itu, analis Adam Worthington dan Albert Saputro mengungkapkan, tiga
> > perusahaan itu harus memenuhi beberapa syarat sebelum BUMI melunasi
> > pembayaran akuisisi.
> > 
> > Willy mengakui, BUMI akan melunasi akuisisi tersebut lebih cepat. Namun,
> > Macquarie tidak percaya ketiga perusahaan itu bisa memenuhi syarat sebelum
> > dilunasi. "Pasar akan melihat hal itu sebagai kejadian kontroversial jika
> > harga akuisisi tidak dinegosiasikan untuk dipangkas," tuturnya.
> > 
> > Saat membeli saham DEWA, FBS, dan Pendopo, melalui anak usahanya (PT Bumi
> > Resources Investment), BUMI menetapkan beberapa syarat sebelum dilunasi.
> > Skemanya antara lain, pembayaran akuisisi DEWA pada tahun ketiga senilai Rp
> > 1,561 triliun (64,7%) dengan syarat tahun ketiga adalah produksi 12 juta ton
> > batubara pada Desember 2011.
> > 
> > Sedangkan untuk pelunasan FBS, BUMI menetapkan pembayaran tahun ketiga
> > senilai Rp 2,045 triliun (82,6%) dengan syarat FBS berhasil meproduksi 4
> > juta ton batubara pada Desember 2010.
> > 
> > Sedangkan Pendopo yang saat itu masih dalam tahap studi kelayakan, BUMI
> > menetapkan pembayaran tahun ketiga senilai Rp 1,077 triliun (82,6%) dengan
> > syarat kesepakatan pembelian pada Desember 2010.
> > 
> > Menurut Direktur Utama BUMI, Ari Saptari Hudaya syarat tersebut tetap ada.
> > "Produksi harus terjaga dari segala segi. Namun, pembayaran dipercepat atau
> > tidak, tidak ada hubungannya dengan produksi. Kalau mereka [manajemen tiga
> > perusahaan itu] tidak mencapai, tinggal diganti," ujarnya belum lama ini.
> > 
> > Menurut dia, BUMI akan melunasi total biaya akuisisi US$ 500 juta bulan ini
> > setelah mengantongi dana pinjaman US$ 1,9 miliar dari China Investment
> > Corporation (CIC). "Dana dari CIC telah ditarik," imbuhnya.
> > 
> > Hingga akhir Juni, Bumi Investment telah membayar senilai total Rp 1 triliun
> > atas akuisisi DEWA, FBS, dan Pendopo. Selain mempercepat pelunasan akuisisi,
> > BUMI juga berencana melunasi seluruh utangnya senilai US$ 1,12 miliar.
> > 
> > Willy Sanjaya kembali mengatakan, kalaupun DEWA harus memproduksi 12 juta
> > ton batubara, hal itu masuk dalam klasifikasi perjanjian. Menurutnya, hanya
> > segelintir analis yang mau mengangkat persoalan ini sebagai alasan mengapa
> > BUMI tertekan. "Padahal, bukan alasan itu," tukasnya.
> > 
> > Yang menjadi fokus investor saat ini adalah Munas Partai Golkar di Riau 5-8
> > Oktober. Karena itu, Willy menyarankan agar pasar mengesampingkan isu
> > pelunasan akuisisi ini. Kalaupun pada saat pelunasan, ketiga perusahaan itu
> > tidak mencapai target seperti yang disyaratkan, ketiga perusaan itu tidak
> > akan mendapatkan uang. "Itu tindakan benar yang dilakukan oleh BUMI,"
> > tukasnya.
> > 
> > BUMI pun dipastikan tidak akan mau melunasi jika target produksinya belum
> > tercapai. Tapi, bukan berarti BUMI mengingkari. Kalau memang sampai pada
> > waktunya ketiga perusahaan itu tidak sanggup, tentu BUMI tidak akan
> > melunasinya.
> > 
> > Semua itu, tidak akan menjadi sentimen negatif bagi pergerakan sahamnya.
> > Buktinya, kata Willy, BUMI sudah mencapai Rp 3.200 saat ini dan dipastikan
> > akan berada di level Rp 5.000 pada Februari-Maret 2010. "Apapun rumors-nya
> > BUMI tetap akan naik," pungkasnya. [mdr]
> >
>


Kirim email ke