support bumi ada di berapa ya....mohon infonya

--- On Mon, 28/9/09, Andi Lesmana <riil_inves...@yahoo.com> wrote:

From: Andi Lesmana <riil_inves...@yahoo.com>
Subject: Re: [ob] bumi naik kalo bakrie jd ketua umum golkar ..... bonus
To: "OB" <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Date: Monday, 28 September, 2009, 9:22 AM






 




    
                  









Kemarin saya bicara dg salah satu rekan yg di BUMN! Intinya transaksi Bumi dg 
CIC akan sangat menguntungkan Bumi! Dia cerita detail tentang skenarionya, 
sayang saya tdk rekam dg baik, krn mendadak dan cukup panjang lebar ceritanya! 
Hal target Bumi 4000 itu sangat wajar n masuk akal!

Nah lho? Hitung2an dia bahwa restrukturisasi pinjaman Bumi akan menurunkan cost 
of fund nya! 
Nanti coba saya korek lagi ceritanya!
Mudah2an sih ceritanya bener, namun rekan saya ini saya dpt percaya omongannya!

Tx
Andi LesmanaFrom:  Aiko DeAndre <aikodeandre@ yahoo.com>
Date: Sun, 27 Sep 2009 17:33:55 -0700 (PDT)To: <obrolan-bandar@ yahoogroups. 
com>Subject: [ob] bumi naik kalo bakrie jd ketua umum golkar ..... bonus

 

    
                  ????? ok bumi TP 4000





From: Wong Cilik <gajahpelanduk@ gmail.com>
To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
Sent: Monday, September 28, 2009 6:52:52 AM
Subject: [ob] OOT - Tidak ada Pisang di Jerman Timur


  

Numpang lewat Mbah, moga-moga nggak marah....
Saya gak punya stock recommendation atau dekat dengan bandar, tapi 
sedikit-sedikit mau kontribusi dikit... walaupun bukan tentang grafik ataupun 
fundamental saham... moga-moga diterima...

Tidak ada Pisang di Jerman Timur (dulu) Sistem ekonomi otokratik atau sering 
dikenal dengan nama 'command and control' adalah sistem yang dianut oleh 
negara-negara komunis. Dasar pemikiran dari sistem command and control ini 
adalah bahwa pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah akan membawa 
keadilan yang lebih merata. 

Namun kenyataan menunjukkan bahwa keadilan yang dicari oleh pemerintah ini 
dapat terkorupsi sebab aparat negara yang merencanakan pembangunan dan 
merencanakan pemerataan ini ternyata berubah menjadi eksklusif. Kekuasaan yang 
terlalu besar pada pemerintah telah mengubah fokus mereka untuk menjaga 
kelanggengan pemerintah dan mulai menerapkan tangan besi untuk memaksakan 
kehendak.

Semakin keras pemerintah menekan dan memaksa, semakin rendah moral rakyat untuk
 berproduksi. Dan anekdot populer setelah keruntuhan tembok Berlin 
menggambarkan gagalnya pemaksaan dan aturan ekonomi 'command and control' yang 
diterapkan oleh pemerintahan komunis Jerman Timur tersebut. Disebutkan bahwa 
penduduk Jerman Timur tidak pernah memakan pisang sebab buah pisang ini tidak 
pernah diproduksi di Jerman Timur. Berbagai toko-toko buah dan makanan pun 
akhirnya mulai berdiri di sepanjang jalan yang menghubungkan perbatasan Jerman 
Timur dan Jerman Barat. Pemerintah Jerman Barat pun menyadari keinginan 
penduduk Jerman Timur untuk mencoba rasa buah pisang yang eksotik ini, 
Pemerintah Jerman Barat kemudian membagikan buah pisang gratis pada penduduk 
Jerman Timur untuk merayakan runtuhnya komunisme di tempat Postdamer Platz, 
Berlin segera setelah tembok Berlin itu diruntuhkan.

Disini dibuktikan bahwa prinsip ekonomi pasar bebas jelas memiliki keuntungan 
yang lebih besar dibandingkan ekonomi 'command and control'. Pasar bebas akan
 menyediakan barang yang diinginkan penduduk, dan bukannya barang yang menurut 
para birokrat dibutuhkan oleh penduduk. Landasan utama keajaiban sistem pasar 
bebas ini bisa diringkas dengan peribahasa berikut: dua kepala menghasilkan 
solusi yang lebih baik daripada solusi satu kepala. Dan dengan 
mengikut-sertakan seluruh otak-otak masyarakat untuk berpartisipasi dalam 
sistem ekonomi ini, maka sistem ekonomi pasar telah terbukti lebih unggul dari 
sistem ekonomi command and control.

Lalu teknik apa yang memungkinkan semua orang untuk berpartisipasi? Yang 
pertama adalah adanya hubungan antara usaha dan hasil. Tiap orang yang ingin 
memperoleh sesuatu keuntungan perlu menyumbangkan kerja yang dapat dinikmati 
oleh orang lain (pembayar/konsumen) . Jadi pelaku-pelaku ekonomi yang dapat 
mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan dapat menyediakan barang atau jasa yang 
memenuhi keinginan konsumen dengan harga murah dan kualitas tinggi akan 
menerima balas jasa
 yang seimbang dengan usahanya tersebut. Demikianlah maka sistem ekonomi yang 
baik akhirnya akan berorientasi lebih kepada pemenuhan kebutuhan konsumen.

Lalu bagaimana dengan produsen? Kita ingat bahwa elemen utama dari sistem 
ekonomi yang baik adalah pemenuhan kebutuhan konsumen. Produsen yang baik tentu 
harus dapat mengenal kebutuhan konsumennya. Masalah timbul bila produsen ini 
memiliki kemampuan yang besar untuk memanipulasi persepsi konsumen. Alih-alih 
menunggu dan mencari apa yang dibutuhkan konsumen, produsen dapat menciptakan 
barang baru dan membujuk konsumen agar konsumen percaya bahwa barang yang 
mereka produksi dibutuhkan oleh konsumen. Kita berikan contoh ekstrim pada 
industri narkoba. Konsumen yang dulunya tidak membutuhkan narkoba bisa dibujuk 
dan dibuat kecanduan sehingga produsen narkoba memperoleh konsumen baru dan 
industri narkoba yang sebenarnya tidak diperlukan akhirnya menjadi kebutuhan 
pokok dari konsumen tersebut. Contoh
 lain yang agak ringan barangkali dalam hal industri rokok. Rokok jelas 
bukanlah kebutuhan utama manusia sebab manusia bisa hidup normal tanpa merokok. 
Namun berbagai iklan dan advertisement dapat mengubah persepsi muda-mudi yang 
seharusnya sehat dan menjauhi rokok, dan mengubahnya menjadi pecandu rokok 
karena mereka tidak bisa lepas dari efek nikotin dalam rokok. Contoh lainnya 
juga adalah dimana produsen barang impor mewah yang menyatakan bahwa 
wanita/pria tidak akan cantik/ganteng kalau tidak menggunakan barang impor asli 
yang harganya dibawah 50 juta rupiah, misalnya. Disinilah dapat kita lihat 
bahwa ternyata sedikit demi sedikit konsumen mulai kehilangan posisi pentingnya 
dalam proses pasar bebas ini. Posisi sentral konsumen sebenarnya telah 
digantikan oleh produsen yang dapat 'memaksakan' konsumen untuk membeli barang 
yang diproduksi oleh produsen. Jadi ini adalah salah satu kelemahan sistem 
pasar bebas, yang dikenal dengan nama 'peng-agung- agungan
 konsumerisme' . 

Penamaan ini sebenarnya salah, sebab walaupun yang diusung tinggi dalam 
iklan-iklan adalah kata-kata 'Buy... Buy,.... Consume.... Consume...." fokus 
utama dari iklan ini adalah kekuatan produsen yang ternyata sudah melebihi 
kekuatan konsumen secara agregat. 




      
 

      

    
        
        
        



 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      Get your new Email address!
Grab the Email name you&#39;ve always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Kirim email ke