Kalau konstannya dengan acuan melebehi bungan dividen sulit Pak, karena hal tersebut sangat bergantung harga Anda masuk. Mungkin yang lebih berguna sebagai acuan untuk invest adalah konsistensi pembagian dividen dan payout ratio nya dari tahun2 pembagiannya. Ini copas dari FB, mungkin membantu ===========================
THR setahun Dua Kali. Mau ??? Mendekati hari raya lebaran ini tentunya ada sesuatu yg ditunggu-tunggu oleh kawan2 kita yg bekerja yaitu adanya pembagian tunjangan hari raya dari perusahaan. Asik toh ? Enak Toh ? Tentu saja asik. Belum di bagikan saja kadang sudah bisa di habiskan. Hehehehehe Ceritanya kan sudah tahu nih asiknya menerima uang tambahan selain gaji walaupun hanya satu kali setahun. Gmn kalau bisa ditingkatin jadi 2 atau bahkan 3 kali setahun, mau ??? Salah satu cara yg bisa di tempuh adalah dengan MEMBELI BISNIS YANG TEPAT PADA HARGA YANG TEPAT (Dengan suara Doraemon tentunya...). Nah loh ? Gmn ini maksudnya ? Untuk memiliki Usaha/Bisnis kan bukan sesuatu yang mudah. Mulai dari perlunya memiliki modal (Untuk hal ini ada yg bilang dengkul pun bisa di pakai - tapi ingat, dengkul cuma ada 2 yah jadi jangan di habiskan), memiliki kemampuan bisnis, membutuhkan waktu yang tentunya sulit apalagi hanya di kerjakan sambilan (sambil kerja kantoran gitu maksudnya) dan juga berbagai macam tantangan-tantangan lainnya yang bisa jadi buku yg tebal kalau mau di tuliskan keluar. Memiliki bisnis disini maksudnya adalah dengan memiliki/membeli kepemilikan dari perusahaan-perusahaan yang terdapat di bursa/pasar saham. Apa ??? Pasar Saham ??? Yah betul, Anda tidak salah baca koq. Yah yah OK, benar, saya mengerti mungkin banyak di antara kita memiliki kesan tersendiri terhadap kata saham. Mulai dari spekulasi, sangat beresiko, judi, atau hal-hal lainnya yg "baik-baik". Ok OK, sebelum lebih jauh lagi berbicara lagi, izinkan saya memberikan beberapa gambaran mengenai beberapa hal-hal di atas. Apa arti spekulasi ? Salah satu definisi dapat di lihat di http://id.wikipedia.org/wiki/Spekulasi (Ben Graham). Contoh lainnya adalah Kalau misalnya seseorang membeli rumah kedua (bukan untuk rumah tinggal), apa yang biasanya diharapkan orang tersebut ? Betul!!! Jawabannya adalah harganya satu saat naik dan naik terus. Hal yang sama juga terjadi dalam pembelian logam mulia, USD/Euro atau barang-barang lainnya (Anthurium dan Ikan Arwana termasuk gak yah ?? hehehe). Apakah tindakan pembelian tersebut bisa disebut spekulasi dan beresiko ? Mungkin Anda bilang, ini berbeda dengan saham. Betul!!! Perbedaannya terletak pada sudut pandang kita dan bukan pada barangnya. Sudut pandang kita terhadap suatu barang dibentuk Salah satunya adalah melalui informasi. Informasi mengenai rumah sejak kecil sudah tergambar jelas dalam bayangan saya bahwa Kalau dewasa nanti harus punya rumah sendiri. Juga Merupakan salah satu dari simbol kemapanan. Untuk mengetahui harga rumah bukan hal yang menyeramkan. Mulai dari bisa mencoba berkeliling di area sekitar untuk mendapatkan harga rata-rata atau bisa juga menggunakan jasa penilai. Untuk membelinya pun setelah mengetahui harganya bukan hal menyulitkan, bahkan ketika kita hanya memiliki 30% dari nilai rumah tersebut (Dengan bantuan Bank tentunya). Hal yang sama juga berlaku terhadap logam mulia atau emas. Dari namanya saja sudah mulia, tentunya meninggalkan kesan mulia. Kesan mewah, indah bahkan sampai kesan romantis bisa ditimbulkan dari barang ini (Cincin kawin maksudnya yah). Nah sekarang coba kita bandingkan dengan saham. Dari 240 juta lebih penduduk di Indonesia (eh, berapa sih sekarang tepatnya ?), ternyata hanya ada sekitar 300 ribu account yang terdaftar di sekuritas-sekuritas. Tapi itu bukan berarti ada 300 ribu orang loh, karena bisa saja satu orang memiliki lebih dari 1 account di beberapa sekuritas. Jadi bisa dilihat sendiri dari data tersebut bahwa memang masih banyak sekali penduduk di Indonesia, atau bahkan Jakarta yang mungkin di anggap lebih mudah mendapatkan informasi, belum memiliki informasi mengenai saham. Sebenarnya apa sih saham dan bagaimana dia dapat menjadi kendaraan Anda untuk mendapatkan THR 2 kali setahun seperti yang kita bicarakan diatas ? Ok, jadi saham adalah bagian kepemilikan dari sesuatu. Misalnya Anda dan rekan Anda membeli sebuah rumah seharga 1 Milyar, dan masing-masing mengeluarkan uang 500 Juta, maka bisa dibilang Anda memiliki 50% saham atas rumah tersebut. Seandainya kemudian beberapa tahun kemudian rumah tersebut terjual dengan harga 2 Milyar, maka Anda pun memiliki bagian 50% dari nilai tersebut. Dan juga sebaliknya, misal ternyata ada semburan lumpur di daerah tersebut dan kemudian akhirnya Anda dan rekan Anda bersedia menjual rumah lebih murah dari harga perolehan, yaitu 500 Juta, hal yang sama juga terjadi disini, Anda pun ikut "berhak" atas penurunan nilai dari penjualan rumah tersebut. Dalam hal ini yang menjadi "Rumah" yang Anda miliki apabila membeli saham di Bursa Efek Indonesia adalah perusahaannya. Jangan kaget gitu dong, beneran koq saya ngomong kalau Anda jadi pemilik perusahaan tersebut, - ada Astra Internasional, Indofood, Unilever, dll - tentunya secara bersama-sama dengan pemegang saham lainnya sesuai dengan jumlah lembar yang Anda beli. Lalu apa untungnya sih memiliki saham dari perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek/pasar saham ? Pasti ada dong, tapi pada dasarnya dibagi menjadi 2 macam keuntungan yang diberikan kepada investor (atau yang di harapkan investor lebih tepatnya), yaitu capital gain dan dividen. Capital gain adalah keuntungan yang didapat dari kenaikan harga saham. Misalnya Anda membeli saham Astra Internasional di awal tahun 2009 ini yang di hargai Rp.11.000,- per lembarnya kemudian di jual pada awal september 2009 (9 Bulan kemudian) pada harga Rp.30.500,- maka selisihnya inilah yang sebesar Rp.19.500,- disebut capital gain. Sedangkan DIviden (biasanya dividen tunai/cash) adalah pembagian uang tunai dari keuntungan yang didapatkan perusahaan, bisa seluruh keuntungan yang di bagikan setiap tahun atau mungkin sebagian saja dimana sisanya akan digunakan untuk meningkatkan modal yang tentunya diharapkan dapat meningkatkan keuntungan di tahun-tahun yang akan datang. Nah sekarang kita sudah memiliki gambaran yang sedikit lebih jelas mengenai saham, pertanyaannya adalah pilih saham yang mana nih dari 400 lebih perusahaan yang listing di BEI yang dapat memberikan THR buat Anda setahun dua kali ? Tidak semua saham seperti itu loh, jadi jangan asal pilih yah. Ada saham-saham yang perusahaannya hampir tiap tahun merugi, namun pemilik saham mayoritasnya malah tetap tambah kaya dan herannya tuh perusahaan tetap aja jalan. Bingung yah ? Jangan bingung, jadinya kita pilih yang jelas saja deh. Berikut adalah beberapa aturan untuk menemukan saham apa yang cocok dengan tujuan kita di atas dan relatif aman untuk Anda miliki dalam jangka waktu yang panjang: 1. Cari Perusahaan yang sudah minimal berusia 10 Tahun (makin tua makin bagus loh :P) 2. Dari semua perusahaan yang sudah Anda filter, lihat dalam jangka waktu tersebut (minimal 10 tahun), perusahaan tersebut tidak pernah mengalami kerugian 3. Dalam 5 tahun terakhir keuntungan tahunannya terus meningkat 4. Dalam 10 tahun terakhir membagikan dividen tanpa putus dengan rasio dividen dengan laba bersih yang cenderung konstan Nah, itulah filter-filter yang akan kita pakai, maka Anda akan memiliki list daftar saham2 perusahaan yang jumlahnya tentunya sangat sedikit sekali. Apakah sudah boleh langsung di beli ? Sabar dulu yah :), karena bukan berarti perusahaan sebagus apapun bisa di beli pada harga berapapun. Pekerjaan selanjutnya adalah melihat dividen tahun terakhir dari masing-masing saham diatas, kemudian kalikan dengan 10. Misalnya Dividen terakhirnya adalah Rp.200,- maka hasil perkaliannya adalah Rp.2000,-. Nah Angka hasil perkalian itulah yang Anda pakai sebagai harga termahal yang boleh Anda pakai untuk membeli saham perusahaan tersebut. Kalo ternyata jauh diatas hasil perkaliannya bagaimana ? Yah jangan beli, sabar saja menunggu, karena kesempatan seperti ini mungkin jarang terjadi dan kalaupun itu terjadi, maka biasanya sekeliling Anda penuh dengan berita2 betapa kejamnya dunia saham. Apakah ini cara yang paling menguntungkan untuk masuk ke dunia saham ? Bukan, karena banyak sekali cara Anda untuk bermain di dunia saham, mulai dari pendekatan Technical Analisis, Fundamental Analisis dimana masing-masing membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mempelajarinya. Tapi cara seperti yang disebutkan di atas menurut saya akan memberikan sebuah langkah awal yang mudah dipahami dengan resiko yang terbatas untuk mengenal sebuah hal yang baru bagi Anda. Lalu kemudian apa yang bisa Anda dapat ? Saya akan mengutip sebuah kisah (dari buku Stock Valuation) bagaimana keuntungan dari memiliki saham dari perusahaan dan pada harga yang tepat. "Dalam sebuah resepsi, seorang teman bertanya tentang perkembangan saham UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk). Kebetulan dia bukan profesional di pasar modal dan baru kembali dari Jerman setelah menyelesaikan pendidikan. Jadi wajar saja kalau tidak terlalu mengikuti perkembangan harga saham-saham di Indonesia. "Anda memiliki saham Unilever ?"-- oh yah ibu saya punya 100 lot, almarhum ayah saya membelinya saat IPO dan masih disimpan dalam safe deposit box, dan saya tercengang - dan segera menyuruhnya mengkonversikan saham berupa warkat tersebut. Karena saat ini perdagangan saham sudah scriptless --- elektronik. Alangkah bijaksananya almarhum ayah nya -- Rich dad, meninggalkan warisan yang berharga dan tidak berwujud sehingga tanpa diduga2. Setelah dianalisa : 1. IPO UNVR 1 Nov 1982 --- 100 lot (50.000 lembar) nominal Rp. 1000,- harga Rp. 3.175/lembar 2. 11 Juli 1989 -- saham bonus 1 : 6 ,, tambahan 8.333 saham jadi total 58.333 lembar 3. 7 Maret 1993 --- saham bonus 6,688 : 100 -- sahamnya menjadi 62.234 4. 6 Nov 2000 --- stock split 1 : 10 -- ( 1 saham lama jadi 10 saham baru) --- todal jadi 622.340 saham 5. 15 Sept 2003 --- stock split kembali 1 : 10 maka totalnya menjadi 6.223.400 lembar saham. 100 LOT jadi 12.446 LOT dalam waktu 20-an tahun Dan saat itu tahun 2006 Senilai dengan Rp. 31 M,,,dengan total Deviden Rp. 1,2 M di tahun 2006 saja SMART MONEY - RICH DAD" 2009/9/3 Ferry <ferry.wachj...@gmail.com> > > > ADMF & UNVR kali…CMIIW > > > > *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto: > obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *lfcbej > *Sent:* Thursday, September 03, 2009 4:08 PM > *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com > *Subject:* [ob] Deviden > > > > > > Mbah, mau tanya nih... > dari sejarah BEJ, emiten mana yang deviden nya paling konstan melebihi > bunga deposito? > Saya mau invest jangka panjang sekali..... mohon petunjuk > > >