Khan udah dibilang, analisanya ntar aja kalo udah kejadian... j/k

Menurut saya, ada pola go-private di BEI yang saya perhatikan akan berulang
pada HMSP, pola yang mana telah terjadi pada beberapa case sbb:
1. Komatsu meng-go-private-kan KOMI (Komatsu Indonesia)
2. Royal Numico meng-go-private-kan SHDA (Sari Husada)
3. Danone "sedang" meng-go-private-kan AQUA (Aqua Golden Mississippi)

Kesamaan pola tsb adalah:
1. Dimiliki perusahaan multinasional besar (bukan multinasional2-an yang
kantor-nya di Cayaman Island dsb)
2. Floating sahamnya di market kecil sekali (sebagian malah jadi saham
tidur)
3. Tidak merasa butuh sumber pendanaan dari pasar modal di Indonesia (karena
holding company-nya listing juga di luar sono)
4. Bersaing ketat dengan brand dari perusahaan multinasional lain di
Indonesia

Kalo udah begini, jelas dong keuntungannya cabut dari BEI, antara lain:
1. Nggak usah buang2 duit sia2 bayar listing-fee ke BEI
2. Nggak usah pusing2 dengan aneka aturan public-company di BEI (kata Pak
Hmin, pusing2 tapi nggak ada duit-nya)
3. Nggak usah repot dipanggil2-in otoritas bursa kalo ada bandar lokal yang
mainin harga saham mereka (karena floating-nya kecil sekali)
4. Nggak ada "glory-nya" lagi bagi mereka untuk tetap nongkrong di BEI
(emangnya perusahaan abal2 yang sok2-an mentang2 punya embel2 "Tbk")
5. Nggak usah bikin aneka press-release untuk keterbukaan informasi setiap
kuartal untuk laporan keuangan dan kalo ada kegiatan2 penting (apalagi yang
punya dampak terhadap persaingan bisnis, bagi mereka sama aja mau perang lha
koq ngomong2 ke pesaing).

Bagi saya, HMSP cabut dari BEI itu suatu keputusan yang sangat logical
(bukan rumor, bukan gossip, juga bukan info dari intelijen).

Pertanyaan besarnya, tinggal: "Kapan", apakah bulan depan, atau tahun depan,
atau beberapa tahun depan.
Kalo sampiyan tanya kapan, saya nggak bisa jawab, pak.
Tapi saya rasa, sejak BAT masuk ke Bentoel (RMBA), peta persaingan di
kacamata kantor regional Philips Morris jadi berubah.
Kalo saya jadi management HMSP, pasti saya akan segera usulkan ke regional
untuk percepat cabut dari BEI. Bagi mereka RMBA yang dulu itu bukan pesaing,
tapi kalo RMBA yang sekarang di bawah BAT nah itu baru pesaing, sama2
makannya burger dan kentang (kasihan ya, yang dulu karena mangane "pecel dan
sego liwet", jadi nggak ke-reken; ini hanya analisa saya lho ya).

Terima kasih.

Regards,
Bandar Bola


2009/8/3 <arisugiarto.sant...@gmail.com>

>
>
> Bung Bandar
>
> Kira2 apa ya motifnya hmsp go private?bukankah sudah menguasai 98%?kalo
> sisa 2% diambil gunanya apa?
>
> Thx
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
>
> .
>

Kirim email ke