Kamis, 02/07/2009 15:40 WIB
ADB: Asia Paling Pertama Keluar dari Krisis
Nurul Qomariyah - detikFinance


Manila - Krisis di kawasan Asia kini telah mencapai dasar. Asia bakal menjadi 
kawasan pertama yang keluar dari jurang krisis finansial.

Namun ekonom Asian Development Bank (ADB) Lee Jong-Wha mengingatkan, Asia masih 
sulit untuk mencapai skenario pertumbuhan ekonomi yang tinggi seperti tahun 
2007, kecuali negara-negara industri juga segera pulih dari resesi yang cukup 
dalam kini.

Lee menyatakan, dibandingkan kawasan lain, Asia ---tidak termasuk Jepang--- 
sebagian besar sudah mencapai pertumbuhan ekonomi yang positif di tengah krisis 
yang mendera. ADB kini sedang melihat angka yang lebih pasti dari produksi 
industri per kuartal.

"ADB menyimpulkan bahwa Asia akan melihat pemulihan yang lebih cepat dari 
negara industri," ujar Lee seperti dikutip dari AFP, Kamis (2/7/2009).

Sejumlah negara Asia kini memang masih mencatat pertumbuhan ekonomi yang 
positif seperti China, India dan Indonesia. Beberapa negara Asia yang mencatat 
pertumbuhan negatif antara lain Singapura, Malaysia dan Filipina yang sangat 
tergantung pada ekspor terutama ke negara berkembang.

Lee menambahkan, ekspansi kebijakan moneter yang diimplementasikan oleh 
pemerintah di negara-negara Asia telah melonggarkan pasar kredit dan menurunkan 
tingkat suku bunga. Hal ini membantu masyarakat Asia untuk tetap membelanjakan 
uangnya lebih banyak sehingga membantu perekonomian domestik.

Sementara negara-negara besar seperti China dan India tetap mempertahankan 
pertumbuhan ekonomi yang relatif kuat dan tangguh, sehingga bisa menyediakan 
permintaan bagi ekspor negara-negara tetangganya.

"Jelas sekarang bahwa kita berada dalam transisi dari resesi ke pemulihan. 
Pertanyaannya adalah seberapa cepat pemulihan akan terjadi. Tak seorang pun 
yang bisa meyakini," tambah Lee.

Lee mencatat Malaysia sebagai negara dengan performa yang lebih buruk dari 
ekspektasi semula yang dibuat pada Maret.


Kirim email ke