selain RALS ada MPPA

 Jakarta – Perusahaan ritel terbesar di Indonesia, PT
Ramayana Lestari Sentosa (RALS) terus mendapat rekomendasi positif
terkait posisinya yang defensif. Hal ini dipicu ekspektasi pulihnya
ekonomi dan naiknya daya beli masyarakat. 
Analis Samuel Sekuritas Ike Rahmawati mengatakan, saham RALS
berpotensi menguat, terkait pemfaktoran pajak dan sentimen positif dari
efek musiman, seperti lebaran, back to school, dan Jakarta Great Sale. Tak 
heran, rekomendasi pun dinaikkan dari hold menjadi buy.
“Target harga kami pasang di Rp 720 per saham dari sebelumnya Rp 550 per saham. 
Sehingga ada upside potential 24% dari harga saat ini,” katanya dalam riset 
yang dipublikasikan Jumat (19/6).
Sentimen positif berasal dari faktor musiman. Menurut Ika, RALS mampu 
me-maintain margin dan penjualan terutama menjelang Jakarta Great Sale dan back 
to school serta bulan puasa dan Lebaran yang akan jatuh pada Agustus-September.
“Kami ekspektasikan event tersebut mampu meningkatkan pendapatan
untuk mencapai target penjualan tahun ini Rp 5,8 triliun,” katanya.
Selain itu, naiknya harga komoditi terutama CPO, membuat pendapatan
masyarakat yang bergantung pada komoditi khususnya di luar Jawa
meningkat.
Penjualan RALS selama ini terus terangkat. Terlihat dari kinerja
perseroan hingga Mei 2009 yang berhasil mencatatkan penjualan Rp 1,7
triliun. “Angka yang merepresentasikan 30% estimasi 2009 ini masih inline 
dengan asumsi kami,” imbuhnya.
Potensi penguatan RALS juga didukung aksi korporasi. RALS saat ini
berencana membuka store di Irian. Rencana ini dinilai positif melihat
dari sisi margin dan penetrasi pasar yang masih potensial.
Saat ini store RALS di luar Jawa mencapai 40% dengan kontribusi
margin store luar Jawa merupakan yang tertinggi, dimana per Mei 2009
mencapai 26,9%. “Realisasi dari pembukaan store di Irian kami yakini
akan membantu recovery RALS dari sisi penjualan dan margin,” jelasnya.
Kinerja RALS pun menunjukkan peningkatan seiring tambahan dua store
baru dan peningkatan kinerja store lama. Hal ini ditunjukkan dengan same store 
growth (SSG) bulanan yang mencapai minus 3,2% pada Mei 2009 dari minus 5,6% 
April 2009.
Ini berarti, SSG sejak awal tahun telah mengalami peningkatan di
seluruh wilayah pemasaran menjadi minus 5,8% pada Mei, meningkat dari
minus 8% dibandingkan sebulan sebelumnya.
Penjualan RALS Mei juga meningkat 21,2% dibandingkan sebulan
sebelumnya menjadi Rp 402 miliar.. Sedangkan penjualan dalam lima bulan
ini mencapai Rp 1,7 triliun atau dilihat secara tahunan melemah 3,4%.
Menurut Ike, RALS memperoleh benefit dari tambahan potongan pajak 5%
karena 40% sahamnya dimiliki publik. “Kami telah memfaktorkan
pemotongan pajak tersebut sehingga estimasi pendapatan 2009-2010 naik
menjadi Rp 388-392 miliar, dari sebelumnya Rp 332-372 miliar,”
timpalnya. 



      

Kirim email ke