Melihat kondisi bursa yg mulai nyelekit sy kirim kembali email jadul.. semoga 
dpt meningkatkan iman kita dlm berinvestasi.
 
Salam,

--- On Sat, 3/15/08, Waren Bufet <waren.bu...@yahoo.com> wrote:


From: Waren Bufet <waren.bu...@yahoo.com>
Subject: [investium_saham] ARTIKEL-CARA MENGATASI " KACILAKAAN " NYANGKUT
To: "Pasar_Modal_Indonesia Moderator" 
<pasar_modal_indonesia-ow...@yahoogroups.com>
Date: Saturday, March 15, 2008, 8:44 AM









 
MENGURANGI KERUGIAN AKIBAT “NYANGKUT “
 
Di ringkas dan dikutip oleh Waren Bufet dari berbagai sumber
 
 
 
Tidak dapa dipungkiri, bahwa factor terbesar kekalahan atau justru kemenangan 
dalam bermain saham adalah Fear and Greed. Pertimbangan- pertimbangan 
fundamental atau teknikal biasanya diabaikan ketika pasar dalam keadaan melorot.
Ingat biasanya virus panic selalu menular di bursa, baik panic selling maupun 
panic buying. Sehingga seperti Anda lihat saat ini, meskipun secara fundamental 
bursa ,maupun saham-saham bluechips kita dalam fundamental bagus, dan secara 
teknikal sudah oversold, tetap saja besoknya tambah rontok dan tambah rontok 
akibat sentiment negative pasar sehingga kita ikut-ikutan menjual.
Dalam bermain saham, kita hanya kalah bila melakukan satu hal, yaitu CUT LOSS ( 
dan tentunya habis itu langsung kabur…).
Cut Loss biasanya hanya dilakukan karena 3 alasan :
 
1.     Mengurangi potensi kerugian yang lebih besar ( disengaja ).
2.     Karena butuh dana untukkeperluan apapun ( disengaja )
3.      Di “ force Sell “ atau jual paksa oleh broker ( tidak disengaja )
 
Saya tidak akan banyak membahas yang nomor 1 dan 2, karena dengan disengaja, 
berarti memang Anda melakukannya untuk strategi tertentu. Entah untuk menunggu 
harga jatuh lagi baru beli lagi, atau untuk ditukar beli saham lain yang lebih 
oke, atau memang karena harus bayar utang, karena duit yang buat main saham 
adalah duit sekolah anak, atau duit buat biaya nikah…?
Saya akan banyak membahas nomor 3 karena hal inilah yang sering terjadi pada 
diri kita, dan mungkin sedang terjadi pada diri Anda saat ini.
Dalam menyikapi turunnya index beberapa hari terus menerus, investor mempunyai 
beberapa cara. Ada yang “tega” dan bertindak cepat dengan langsung cut loss 
pada angka presentase tertentu, ada yang switch angsung kesaham lain yang lebih 
oke, namun kebanyakan tidak sempat berbuat sesuatu ,bengong melihat harga 
sahamnya terjun bebas ,tidak tahu harus berbuat apa. Dan cuma bisa berharap, 
harga segera bangkit.
Sebenarnya tindakan diam ajapun tidak selamanya salah, kalau Anda yakin dengan 
fundamental saham Anda, sebab kerugian harga yang terjadi hanyalah “ di atas 
kertas “, alias belum benar-benar terjadi. Kerugian baru terjadi jika anda 
benar-benar menjual saham tersebut.
Seharusnya dalam keadaan ini  yang harus anda lakukan hanyalah tutup computer, 
dan tidur alias pasrah saja.
Permasalahannya adalah, banyak diantara kita yang memakai fasilitas margin atau 
utangan dari broker untuk membeli saham tersebut, dengan tujuan tentunya 
memperbanyak keuntungan ( sayang dia kecele…) , sehingga mereka tidak bisa 
hanya tidur dan pasrah dalam menanti dan berharap harga sahamnya kembali, namun 
harus melakukan sesuatu untukmenyelamatkan nilai uangnya, sebab jika dalam 
beberapa hari ( biasanya 3 – 6 hari ), ia tidak bisa menambah uang untuk 
melunasi hutang tersebut, sahamnya akan di jual paksa atau di force sell pada 
harga berapapun. Bayangkan, Anda beli BUMI di 7.100 tapi di force sell di 
5.600, aduh mak…
Kerugian lebih gila lagi jika Anda memakai fasilitas margin 1: 2 atau 1: 4 dst. 
Artinya, kalau Anda punya uang 100 juta  ( harta anda satu-satunya ) , anda 
bisa beli saham sampai 400 juta ( berarti anda utang ke broker 300 juta ). 
Tiba-tiba bursa crash dan harga saham anda turun 25%, sampai deadline anda 
tidak bisa tutupi utang 300 juta , akibatnya saham anda dijual paksa, artinya 
400 juta dikurangi 25% adalah 100 juta. Artinya harta Anda satu-satunya tadi 
langsung amblas dalam sehari. 
Karena itu sebelum hal ini terjadi, mari selamatkan harta kita dg beberapa cara 
:
 
-         Pastikan Anda mengetahui berapa hari batas kita boleh ngutang, dan 
hari keberapa saham kita akan dijual paksa
-         Cari sumber dana darurat sementara , contohnya ( gadaikan harta, 
Kredit Tanpa Agunan, Jual asset, pinjam mertua dsb…dsb ), walaupun Anda kena 
bunga 1,5 – 3,5 % per bulan, tapi masih bisa selamatkan harta anda yang 25% 
sudah jatuh sambil menunggu harganya kembali ( biasanya saham bagus, harganya 
cepat naik kembali ).
-         Jika dapat pinjaman, cepat tutupi utang kita. Tapi kalau Cuma dapat 
pinjaman ½ dari hutang ? Atau bahkan tidak dapat sama sekali ?
-         Jawabnya Anda perlu melakukan Strategic Cut Loss, . Perlu Anda ingat 
bahwa jika Anda melakukan Cut Loss lalu kapok main saham alias kabur, Anda 
betul-betul akan rugi senilai penyusutan asset anda. Namun jika anda cut loss 
pada sat harga saham mulai rebound lalu membelinya kembali dan membiarkannya 
sampai naik kembali, Anda bisa memperkecil kerugian Anda karena kentungan yang 
anda peroleh dari beli saham kembali di harga masih rendah dan menjualnya nanti 
di harga yang lebih tinggi, bisa mengurangi atau bahkan menutupi kerugian Anda 
akibat cut los tadi. Tentu saja Anda harus memperhatikan kondisi pasar, jangan 
tertipu dengan rebound semu.
-         Atau Anda bisa juga melakukan switch ke saham yang lagi mulai terbang 
harganya agar persentase keuntungannya lebih cepat kembali untuk mengcover 
kerugian cut loss tadi.
-         Kalau Anda Cuma dapat pinjaman ½ dari hutang anda, bayar utang lalu 
nilai kekurangannya ditambal dari cut loss saham kita, namun jangan lupa 
melakukan buy back atau swiching ke saham lain.
-         Ingat, dengan menjual kembali saham kita secara cut loss, broker akan 
memperpanjang deadline waktu force sell ( pastikan dengan cara menanyakan ke 
broker anda ), sehingga memperpanjang nafas kita untuk menanti harga 
betul-betul rebound.
-         Dari uraian ini, kuncinya untuk mengurangi kerugan adalah dengan 
tidak membiarkan cut loss ( sengaja atau idak disengaja ) tanpa menambalnya 
denganmembeli saham lagi. Tapi tentharus diingat, market timing amat 
berpengaruh disini.
 
Untuk mencegah hal ini terulang kembali, jalankan lah apa yang diajarkan mentor 
dan senior kita yaitu :
 

Money Managemement ( tidak mempetaruhkan semua uang kita dalamn suatu trading )
Jangan memakai margin ( apalagi yang besar ) jika tidak terpaksa.Apalagi di 
situasi pasar yg bearish.
Pertimbangkan untuk pindah ke broker yang memberikan masa utangan yang panjang.
 
Demikian yang bisa saya sharingkan. Semoga bermanfaat.
 
 
 
 Waren


Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.  














      

Kirim email ke