wah... kepala riset koq ga tahu ya kenapa saham pada naik, padahal laba dan dividen rugi. kasih tahu tuh... harga saham sekarang udah Price-In, dan harga saham melihat ke prospek kedepan. makanya yg sudah kemurahan pada naik kenceng. BMRI bakalan turun kalo punya kepala riset kaya gini.
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Aria Bela Nusa" <ariab...@...> wrote: > > Asing Terus Menggoreng Bursa Saham Kita > > JAKARTA. Pujian asing terhadap ekonomi Indonesia datang bertubi-tubi. > Bersama derasnya penilaian positif itu, indeks saham Bursa Efek Indonesia > (BEI) terus melaju. Memang, kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun > 0,91% dari sehari sebelumnya menjadi 2.089,58. Toh, IHSG sudah berhasil > menembus batas psikologis di posisi 2.000-an. > > Banyak yang meyakini harga saham di bursa akan terus menanjak begitu > menembus batas tersebut. Apalagi, kemarin (11/6), JPMorgan Chase memprediksi > indeks MSCI emerging market bisa melonjak 400% dari titik terendahnya di > Oktober 2008, dalam empat-lima tahun mendatang. > > JPMorgan memasukkan bursa saham Indonesia sebagai salah satu bursa > berprospek cerah. "Karakteristik pemulihan pasar saat ini lebih menarik > daripada rally Maret 2003-2007," kata Chief Strategist Asian and Emerging > Market JP Morgan Adrian Mowat kepada Bloomberg. > > Jadi, apakah bursa kita sudah memasuki tren penguatan jangka panjang alias > bullish? Kepala Riset Kresna Graha Jordan Zulkarnaen sepakat bahwa bursa > sudah mulai bullish sejak awal pengumuman kinerja kuartal I-2009. > "Pertumbuhan ekonomi 4,4% menjadi bukti Indonesia tidak terlalu terimbas > krisis," jelasnya. Ia meramal, IHSG bakal menuju 2.500 di akhir tahun ini. > > Namun, Head of Equity Investment Mandiri Management Investasi Kenny > Soejatman menilai, pertumbuhan ekonomi tak bisa menjadi patokan tren > bullish. "Ini hanya rally panjang. IHSG masih dalam bear market," ujarnya. > > Lagi pula rasio dividen atas harga saham (dividen yield) emiten BEI tahun > ini turun daripada tahun lalu. "Rata-rata laba hanya tumbuh 8%. Normalnya > laba tumbuh 20%," kata Kepala Riset Recapital Securities Poltak Hotradero. > > Penentu tren bullish tetap harus mengacu pada fundamentalnya. "Jika laba tak > naik dan dividen turun, kenapa harga saham naik? Ini yang saya pertanyakan," > katanya. > > Jadi, sebaiknya investor lebih berhati-hati terhadap aksi goreng para bandar > asing. >