Pak DE Yth, saya belum mencoba robotnya, tapi sy selalu terkagum dengan software2 Pak DE yg sdh saya coba seperti Freq analyzer & trading game yg bersuara itu lho :P
mengenai komentar Pak Hendra, saya ingin menambahkan sedikit mengenai pandangan trading robot di mana kriteria buy sell tentunya di buat berdasarkan karakter tertentu dari pembuatnya (trading style) juga pertimbangan toleransi, time frame dan beberapa faktor lainnya. ada kalanya market maker (bd, bozz, smart money, or any other names we named them) bikin gocekan utk mempermainkan trader secara psikologis, nah ini dia peran robot tentunya tdk akan kena sihir running trade, karena hanya akan bereaksi saat keluar sinyal buy/sell-nya. tdk ada istilah tangan gatal atau kena hipnotis yg pake cara transaksi menuh2in running trade. robot yg ideal adalah robot yg customized dengan trading style pemiliknya (mohon maaf kalo saya pake analogi seperti miara "hewan peliharaan", kan active dogs, ada toy dog, etc). robot trading utk intraday trader tentunya akan berbeda settingnya dgn robot swing trader, apalagi dibandingkan dengan robot trader jangka panjang (sering ngaku sebagai investor, padahal trader juga karena jual beli saham, hanya beda time frame). sorry to say, robot juga tentu bisa kena gocek. karena kriteria sell kadang di-create bd utk membuat para pemelihara robot Cut Loss. lebih bahaya lagi kalo saat bearish berat, malah semua trader yg pake robot bisa menjadi trigger AR kiri besar2an karena efek berantai dr sinyal sell menghasilkan sell actions dan another sinyal sell menghasilkan sell actions lainnya. Pak DE tentunya paham betul tentang hal ini ya... Teman2 silakan coba dibantu berikan masukan supaya Pak DE bisa menyempurnakan karya beliau, harapan saya suatu saat member milis OB bisa dihadiahkan freeware robot trading sederhana yg minimal bisa customize dengan kriteria2 sederhana utk diseusuaikan dengan karakter trading masing2. saya rekomendasikan utk melirik sedikit buku Entries & Exits (disusun oleh Alexander Elder), di situ ada stock trader yg pake robot. Tersedia di toko buku kota Jakarta entah kalo di kota lain. salut saya utk Pak DE! salam, ace Dean Earwicker wrote: > > > Ok pak, trims atas inputannya. Masih under dev, still long way to go. > Sengaja saya share supaya bisa diamati bersama-sama dan tentunya jadi > masukan buat saya apabila ada usulan. > > Regards, > DE > > Pada 28 Mei 2009 20:09, Hendra Santosa <sa...@budgetmate.net > <mailto:sa...@budgetmate.net>> menulis: > > Pak DE sekedar input: > > Hmm kalau nda salah keputusan beli/jual-nya real time ya Pak? Bisa > kemungkinan terjadi beli dan jual hari yang sama? Kalau iya > sepertinya akan susah Pak DE. Kalau ga salah beberapa robot > biasanya sudah diincer beberapa hari sebelumnya berdasar > nilai-nilai open, high, low, close, ave, etc, beberapa info daily > biasanya lebih akurat. Hari berikutnya baru penentuan beli dan > jual-nya (confirm atau batal). > Soalnya saya lihat BDMN beli 3 Maret, tanggal 4 nya udah kejual, > sepertinya terlalu tergesa-gesa AI-nya ambil keputusan dan kurang > persiapan untuk menjual (1 hari kemudian sudah terjual). Kecuali > memang AI-nya diset disuruh jual karena salah confirmasi tanggal > 3-nya. Soalnya kalau dilihat siklus naik turun saham, jarang yang > naik turun tiap hari, minimal butuh beberapa hari untuk naik. > Nah daily robot pun kalau saya amati, salahnya kurang > memperhitungkan faktor weekly, monthly, jadi robot daily biasanya > sering salah kalau pas musim koreksi. > Yang repot tu kalau BD-nya menaikkan saham hari pertama ke harga > minimal 50% target dia. Nah kalau udah begitu agak susah ambil > profitnya. Cuma walaupun begitu, jarang yang selalu begitu. > > Maaf kalau salah, cuma sekedar pengamatan sekilas saja ... >