hari ini kita buy back saham yang kemarin kita jualĀ sebelum Dow Jones tembus ke 9.000.......buy buy and buy :)
Bursa Wall Street langsung menguat tajam setelah libur panjang. Saham-saham bergerak menguat setelah indeks kepercayaan konsumen melonjak tajam, sekaligus memupuk lagi harapan pemulihan ekonomi. Survei menunjukkan kepercayaan konsuman AS, yang merupakan salah satu tolok ukur belanja konsumen masyarakat AS, mencatat loncatan tertinggi dalam 6 tahun terakhir. Indeks Kepercayaan Konsumen melonjak menjadi 54,9 pada April, yang merupakan tertinggi sejak September. "Hari ini pasar merayakan kembalinya tanda-tanda kepercayaan masyarakat," ujar Peter Kenny, manging director Knight Equity Market di Jersey City, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (27/5/2009). Pada perdagangan Selasa (26/5/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup menguat hingga 196,17 poin (2,37%) ke level 8.437,49. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 23,33 poin (2,63%) ke level 910,33 dan Nasdaq menguat 58,42 poin (3,45%) ke level 1.750,43. Saham-saham sempat bergerak melemah di awal perdagangan akibat kekhawatiran faktor geopolitik setelah Korea Utara meluncurkan uji nuklirnya. Namun setelah keluarnya data kepercayaan konsumen, saham-saham langsung berbalik arah. Data kepercayaan konsumen itu begitu penting mengingat belanja konsumen menyumbang dua pertiga bagi perekonomian AS. Saham-saham yang berhubungan dengan ritel langsung menguat seperti McDonald's Corp naik 3,1%, peritel Macy's Inc menguat 5,9%. Nasdaq menguat berkat saham Apple yang melonjak hingga 6,85. Saham General Motors ditutup menguat 1 penny menjadi US$ 1,44 setelah raksasa otomotif itu gagal meyakinkan pemegang obligasinya untuk menerima penawaran penukaran uang dengan saham. Penolakan pemegang obligasi itu sekaligus semakin membuka peluang General Motors untuk bangkrut, dengan tenggat waktu 1 Juni. Perdagangan berjalan cukup aktif, di New York Stock Exchange mencapai 1,38 miliar di bawah rata-rata tahun lalu yang mencapai 1,49 miliar. Sementara di Nasdaq, transaksi mencapai 2,11 miliar, di bawah rata-rata tahun lalu yang mencapai 2,28 miliar. Minyak Kembali Melonjak Sementara harga minyak mentah dunia yang sempat turun akhirnya melonjak lagi menembus titik tertingginya sejak awal November. Kontrak utama minyak light pengiriman Juli nauik 78 sen menjadi US$ 62,45 per barel, setelah sempat menggapai level US$ 62,50 per barel. Sementara di London, minyak Brent melonjak 1,03 dolar menjadi US$ 61,24 per barel.