Baru sekali ini dengar pejabat ngomong begini. Biasanya yang ada justru 
membenturkan dan meng- dikotomikan Tionghoa dan Pribumi dengan mengatasnamakan 
rakyat, ukm, dsb. Semoga persatuan seluruh elemen kekuatan, tidak memperdulikan 
suku dan agama tertentu, akan berhasil membawa Indonesia menjadi bangsa yang 
makmur dan berbudi.

Malah ada cawapres (JK) yang pernah berkata: "Ini kepentingan Anda (pengusaha 
Tionghoa), saya bilang. Kalau banyak orang miskin, banyak pengusaha kaki lima 
yang didorong-dorong kiri kanan. tahun depan siapa yang akan dia bakar ? Anda 
yang akan dibakar. Suka mana ? Suka didiskriminasi atau suka kau dibakarin, 
diburu-buru. Anda enak bawa duit keluar negeri, kalau terjadi apa-apa. Saya 
terbuka begitu.Saya tidak pernah tutup-tutupi". 

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, nicholas alvin <nicholas_al...@...> 
wrote:
>
> JAKARTA - Calon wakil presiden Boediono menegaskan pemerintah hasil Pemilu 
> 2009 harus lebih fokus pada pemerintahan yang bersih (clean goverment) dari 
> praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotimsme (KKN) dalam upaya menciptakan 
> iklim usaha yang baik bagi investor.
> 
> "Jika
> kami mendapatkan amanat dari rakyat malalui pemilu, fokus utama
> tentunya datang dari pemerintahan yang bersih, iklim usaha yang baik
> dimulai dari pemimpin yang bersih pula," ujar Boediono pada pembukaan
> konfederasi ke-V perhimpunan Guangdong sedunia di PRJ, Kemayoran,
> Jakarta (23/5/2009).
> 
> Boediono berharap konferensi ke-V Guangdong
> kali ini dapat menghasilkan proyek-proyek yang konkrit antara
> Indonesia-China. Bidang yang sangat diandalkan untuk membangun kegiatan
> ekonomi antara negara antara lain adalah pembangunan infrastruktur,
> industri, jasa dan teknologi.
> 
> Boediono mengakui modal utama
> meningkatnya investasi china adalah masyarakat, yakni dengan banyaknya
> keturunan Tionghoa di Indonesia yg menguasai seluruh sektor
> perekonomian.
> 
> "Masyarakat tionghoa merupakan bagian integral
> bangsa ini, marilah kita bersatu, mari kita kawal Indonesia dalam suka
> dan duka" kata Boediono.
>


Kirim email ke