JAWA POS - Politika

http://www.jawapos.com/halaman/index.php?act=showpage
<http://www.jawapos.com/halaman/index.php?act=showpage&kat=5> &kat=5

 

[ Sabtu, 23 Mei 2009 ] 

Mega Berani Target Pertumbuhan Ekonomi 10 Persen 

Lebih Optimistis Dibanding JK dan SBY 

JAKARTA - Megawati Soekarnoputri tak mau kalah oleh Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) dan Jusuf Kalla. Capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP)-Gerindra itu mematok target pertumbuhan dua digit pada 2013 atau
lebih tinggi daripada capres lain.

''Saya sudah tanya ke Mas Bowo (Prabowo Subianto). Dia bilang dua digit.
Kami menyebutnya itu bukan target, kalau semua program bisa kami laksanakan.
Dan, kami yakin dua digit bukan hal yang mustahil,'' ujar Mega -sapaan
Megawati- setelah dialog bertema Pilihan Presiden Bersama Kalangan Pengusaha
yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Hotel Shangri-La,
Jakarta, kemarin.

Selama dialog, Mega tampak santai. Meski datang bersama cawapresnya,
Prabowo, Mega tampil sendirian menjawab pertanyaan pengusaha. Mega juga
memanfaatkan acara itu untuk menjelaskan konsep ekonomi kerakyatan. Konsep
itu adalah keinginan mengangkat potensi rakyat kecil sehingga kehidupannya
menjadi lebih baik. "Saya melihat kadang-kadang saya sebagai ibu rumah
tangga suka kesel. Kenapa sekrup sekecil ini buatan Tiongkok, bukan
Indonesia. Kita harusnya malu, kita punya anak-anak yang menang di olimpiade
fisika," lanjutnya.

Dia juga menyorot tindakan represif aparat pemda yang main paksa dalam
menggusur PKL (pedagang kali lima) di beberapa tempat, termasuk di Surabaya.
Dia mengaku kurang sreg dengan tindakan seperti itu. "Kok nggak bisa seperti
di Singapura, dibuatkan tempat yang rapi dan baik bagi PKL. Toh perputaran
bisnis mereka cepat,'' kata Mega.

Seusai acara, Prabowo menambahkan, apabila kelak terpilih, dirinya tidak
akan membuat target 100 hari pertama pemerintahan. Sebab, pemerintah bekerja
selama lima tahun. Target 100 hari itu sekadar pencitraan. 

Soal target pertumbuhan ekonomi dua digit, Prabowo optimistis terwujud.
''Minimal 10 persen, saya perkirakan itu tercapai setelah empat tahun
(2013). Tim ekonomi sudah kita siapkan,'' tutur ketua Dewan Pembina Partai
Gerindra itu.

Di tempat sama, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa
meragukan target pertumbuhan ekonomi dua digit yang diusung Mega-Prabowo.
Menurut dia, target tersebut amat sulit tercapai dalam waktu dekat. ''Yang
penting adalah implementasinya ke depan bagaimana? Kalau efisiensi bisa
dilakukan, subsidi bisa dikurangi, kemudian dialihkan ke hal produktif, hal
itu bisa saja tercapai," katanya.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sutrisno Iwantono
menambahkan, tema ekonomi kerakyatan yang diusung capres-cawapres belum
rinci. ''Bagi saya, ekonomi kerakyatan itu riilnya mengangkat kesejahteraan
pengusaha UMKM dan petani. Karena itu, diperlukan program konkret untuk UKM
dan kaum tani," ujarnya.

Sementara itu, dari kediaman Mega dilaporkan, tim sukses terus berkoordinasi
menyiapkan deklarasi pencapresan di Bantar Gebang pada 24 Mei mendatang.
Salah satunya, menyiapkan isu penyusunan APBN tandingan yang lebih memihak
kepada petani, nelayan, dan buruh. 

''Soal ekonomi kerakyatan adalah gabungan dari program PDIP dan Gerindra.
Kami ini kan koalisi prinsip, bukan bagi-bagi kekuasaan. Karena itu, kami
akan membuat APBN yang berpihak kepada petani, nelayan, buruh, dan rakyat
kecil lain,'' kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon saat ditemui
sebelum rapat kemarin. 

Beberapa pejabat teras kedua partai itu turut hadir. Dari PDIP, antara lain,
Sekjen Pramono Anung, Wakil Sekretaris I Tim Kampanye Nasional Hasto
Kristianto, Ketua DPP Puan Maharani. Sedangkan dari Gerindra ada Ketua Dewan
Pembina Prabowo Subianto, Halida Hatta, dan Moerdiono. Ketua Umum Partai
Buruh Sosial Demokrat Mochtar Pakpahan juga ikut hadir.

Komitmen APBN yang pro wong cilik juga disuarakan Hasto Kristianto. Dia
menegaskan, ekonomi kerakyatan tidak sekadar jargon. Tapi, program-program
yang dibuat harus mampu mewujudkan perubahan bagi rakyat banyak. ''APBN kami
akan sangat berbeda dengan yang dibuat SBY-JK selama ini. Kami lebih pro
rakyat,'' katanya. 

Hasto menambahkan, tagline yang diusung pada deklarasi di Bantar Gebang,
Bekasi, Minggu (24/5) itu adalah Mega-Prabowo Pro Rakyat. Substansi
deklarasi dan kampanye itu, kata dia, adalah kebangkitan ekonomi kerakyatan.
''Akan ada 8 ribu hingga 10 ribu orang yang hadir,'' katanya.

Rapat kemarin langsung dipimpin oleh Megawati dan Prabowo. Rapat tersebut
fokus pada strategi pencitraan dan pemenangan duet itu, termasuk pembentukan
struktur di bawah. 

Puan Maharani mengatakan, tim terbagi dalam tim lapangan dan tim pendalaman
pemikiran. ''Kami akan langsung terjun ke lapangan soal ekonomi kerakyatan.
Tim merupakan gabungan PDIP dan Gerindra,'' katanya. 

Namun, rapat kemarin belum membicarakan kabinet dan bagi-bagi jatah kursi.
"Yang terpenting adalah bagaimana merangkul rakyat."(wir/iw/aga/agm)

 

Kirim email ke