Ini sudah merupakan sinyal jelek kepemimpinan Megawati, untuk menjawab 3
buah pertanyaan saja selalu bilang :

 

yang Pertama : " Cukup sulit ya, karena saya belum jadi Presiden"

yang Kedua : ""Pertanyaannya cukup sulit, tapi saya coba jawab."

yang Ketiga : ""Pertanyaannya susah-susah ya. Untung saya pernah jadi
Presiden."

 

Gimana kalau sudah jadi Presiden yang mesti ngurus negara sebesar Indonesia
yang banyak masalah dan tantangan yang mesti diselesaikan?  Jangan2 ntar
semuanya diurus ama bawahannya saja, Bu Mega tinggal tanda tangan saja ????
hmmm.....

 

Coba lihat jawaban yang pertama dan ketiga, yg pertama Mega bilang belum
jadi Presiden  ???? aneh khan .. emangnya posisi Mega menggantikan Presiden
Gus Dur yang lengser itu namanya apa ya kalau bukan sebagai Presiden ..
Sementara jawaban yang ketiga : " Untung saya pernah jadi Presiden."...
Bukannya ini kelihatan tidak konsistennya bu Mega.

 

 

 

 

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
On Behalf Of simon bolenang
Sent: Fri, 22 May 2009 16:17 PM
To: obrolan-bandar yahoogroups
Subject: [ob] Mega Kesulitan Jawab Pertanyaan Ekonomi

 







Mega Kesulitan Jawab Pertanyaan Ekonomi
Nurseffi Dwi Wahyuni, Hery Winarno - detikFinance

 

Jakarta - Capres Megawati menjawab tiga pertanyaan pertama dalam dialog
dengan Kadin dengan santai. Namun ia mengawali jawaban semua pertanyaan itu
dengan istilah 'pernyataan yang sulit'. 

Dalam sesi pertama dialog Kadin dengan Capres yang digelar di Hotel
Sangri-la, Jakarta, Jumat (22/5/2009), ada tiga pertanyaan dari peserta
untuk Mega. Pertanyaan itu berkisar program 100 hari jika Mega terpiliih,
sikap Mega terhadap perdagangan bebas dan ekonomi kerakyatan. Bagaimana
jawaban Mega? Berikut kutipannya:

Pertanyaan pertama mengenai program 100 hari Megawati jika terpilih. Mega
menjawab:
"Cukup sulit ya, karena saya belum jadi Presiden. 100 hari itu adalah simbol
gerak sebuah kabinet dan 100 hari itu tidak mungkin membuat sesuatu. Mungkin
dijawab setelah pemerintahan dibentuk. Kalau dijawab sekarang pasti hanya
sebatas rencana," katanya.

Namun Megawati tak berhenti sampai situ, ia pun mencoba menjawab.
"Tapi saya akan coba menjawab. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar,
dimana pembagunan di daerah sudah merata. Untuk membangun ekonomi kerakyatan
pembangunan di daerah perlu di tingkatkan, tapi saya tidak jawab dengan
lugas karena perhitungannya belum pasti," ujar Mega.

Pertanyaan kedua adalah bagaimana sikap Megawati terhadap perdagangan bebas.
Mega pun menjawab:
"Pertanyaannya cukup sulit, tapi saya coba jawab. Membuka akses pasar bukan
berarti sembarangan orang bisa masuk, ternyata negara lain dalam WTO, apapun
yang namanya kedaulatan negara harus dipertahankan. Tidak cuma politik saja
tapi juga ekonomi. Contohlah Jepang dan Amerika, bagaimana pertaniannya.
Bagaimana mereka memproteksi kelautan dan pertaniannya. Makanya saya bilang
visi dan misi, saya agak kurang setuju kalau disebut program 5 tahunan. Visi
kan jangka panjang, bagaimana Indonesia 5 tahun ke depan," tuturnya.

Pertanyaan ketiga mengenai ekonomi kerakyatan dan platform ekonomi berbasis
wong cilik. Untuk pertanyaan ini, Mega menjawab:
"Pertanyaannya susah-susah ya. Untung saya pernah jadi Presiden. Ketahanan
praktis ada di sektor ekonomi mikro atau sektor riil atau UKM yang lebih
kuat karena tidak bermain valas. Tapi UKM sekarang tergerus karena harga
BBM. Stimulus jangan diberikan seperti itu. Karena tidak baik bagi mental
masyarakat," katanya.

 

Kirim email ke