Jakarta
- Perekonomian dunia sudah menunjukkan pemulihan setelah mengalami
krisis terburuk sejak perang dunia kedua. Salah satu indikasinya adalah
mulai meningkatnya permintaan ekspor Indonesia ke China, India, Korea
Selatan, dan Jepang pada bulan April-Mei 2009.

Hal ini dikatakan oleh Deputi Gubernur BI Hartadi A. Sarwono ketika ditemui di 
Kampus LPPI, Kemang, Jakarta, Jumat (22/5/2009).

"Kondisi
global sudah ada tanda-tanda early recovery. Termasuk di AS sekalipun
kalau kita lihat hasil stress test lembaga keuangan tidak seburuk dari
yang kita ekspektasi sebelumnya. Oleh karena itu kita lihat
perkembangannya banyak yang bilang recovery bisa lebih cepat dari yang
kita perkirakan," tuturnya.

Hartadi mengatakan, pemulihan ekonomi awal (early recovery) ini terjadi 
terutama dari negara China, India, dan Korea Selatan. 

"Permintaan
ekspor kita ke arah negara-negara itu baik. Dengan lebih cepatnya
recovery China khususnya bisa lebih mendorong ekspor kita," katanya.

Dengan
perbaikan ekonomi ini, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal
II-2009 akan lebih terbantu setelah sebelumnya hanya mengandalkan pada
pertumbuhan konsumsi dalam negeri.

"Kalau kita lihat kuartal I-2009 sumber pertumbuhannya masih domestik konsumsi, 
kalau ada tambahan recovery dari faktor eksternal, akan mempercepat recovery 
dari perekonomian Indonesia," ujarnya.

Hartadi
mengatakan BI akan memonitor perkembangan ekonomi di empat negara tadi,
sehingga bisa terlihat pengaruhnya kepada perekonomian di dalam negeri.



      

Kirim email ke