SO WONDERFUL MBAH ... Honestly, musuh terbesar "bermain" saham adalah DIRI SENDIRI FA bisa dipelajari TA juga BA msh ada Mbah yg Baik Hati [?]
HAWA NAFSU ?? tidak tergantung sbrp besar org tsb, seberapa pandai, seberapa hebat dll Orang yg berhasil yg mampu mengendalikan dan mengontrol Hawa Nafsunya. Kasus AA yg terbaru adlah contoh teranyar dari pengendalian HN. Dan ini tidak hanya utk "main" saham, juga buat keseluruhan kehidupan ini. Terkadang Hawa Nafsu hanya akan diam atau tdk bergejolak, kala mulut kita sudah menelan tanah dan keluarga tercinta terisak-isak meninggalkan kita sendirian, utk mempertanggung jawabkan apa yg telah kita kerjakan. Sorry Mbah, jadi ngelantur.... paling tidak, mudah2an hal diatas menjadi peringatan bagi saya sendiri. Salam, -LT 2009/5/9 jsx_consultant <jsx-consult...@centrin.net.id> > > > Coba kalo HR/SP engga pake margin (dari duit nasabah), saat > ini dia bukannya bangkrut tapi untung gede dari saham Bakrie. > > Jadi ingat: > - BD itu KEJAM ama orang yg SERAKAH tanpa memikirkan > RISK. > - BD itu BAIK ama orang yg SERAKAH tapi SABAR dan punya > COOL MIND seperti pak Oentoeng. > > HR itu sudah berkecimpung dibursa lebih lama dari kita semua, > malah dia sering ngebandarin, jadi HR bukan jatuh karena > KURANG PINTAR soal persahaman, tapi karena HATI PANAS, dia > melakukan Average Down losing position dengan margin. > > Jadi ingat: > - Sepintar apapun anda, BENCANA suatu saat bisa datang, > hanya COOL MIND yg bisa menyelamatkan anda. COOL MIND > ini bisa digabung dengan teknik2 Management Resiko > agar actionnya lebih terstruktur. > > SERAKAH boleh boleh saja asal dengan memperhitungkan RESIKO > yg mungkin terjadi bila prediksi kita salah. > Misal: > - Apakah kalo kita salah prediksi, equity kita akan berkurang > 10%, 100% atau diatas 100% seperti pada case HR. > - Jika kita salah, seberapa level KERUSAKAN yg terjadi: > - Modal kerja investasi doang ? > - Modal kerja keluarga ?. > - Asset keluarga ?. > > Tentunya orang yg sudah berkeluarga dan mapan tidak akan > mau mengambil resiko, mereka lebih mengharapkan keamanan > asset daripada keuntungan. > > Tapi anak muda inginnya bermain saham yg naiknya cepat meskipun > penuh resiko, dengan harapan cepat kaya, kalo kalah juga > mereka lebih bisa menerima karena memang asalnya juga miskin, > Ash to ash, dust to dust... hehehe... tapi siapa tahu > jadi milioner... > > Jadi MANAGEMENT RESIKO yg diterapkan akan berbeda beda > tergantung pribadi masing masing. > > - > . > > >
<<330.gif>>