Bank Swasta Luruhkan Bunga, Bank BUMN Pangkas Biaya Dana

JAKARTA. Pengelola bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) gembira menyambut 
rencana bank swasta menurunkan bunga simpanan. Alasannya sederhana saja. Jika 
bank swasta menurunkan bunga simpanan, perang bunga segera usai. Bank BUMN pun 
bisa melanjutkan pemangkasan biaya dananya.

Direktur Korporasi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Krishna R. Suparto 
mengakui, beberapa bank swasta memang masih kesulitan menurunkan bunga. "Bank 
swasta menengah ke bawah masih banyak yang menawarkan bunga simpanan di atas 
10%," ungkap dia, kemarin (26/4).

Khrisna menilai, penurunan bunga simpanan di bank-bank swasta belakangan ini 
merupakan implikasi penurunan bunga simpanan di bank pemerintah pada Januari 
silam. Dengan penurunan ini, bank-bank BUMN akan lebih percaya diri kembali 
memangkas suku bunga simpanan dalam waktu dekat. "Buat apa cari dana mahal, toh 
likuiditas sudah mulai datang dengan sendirinya," ujar Krishna.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sofyan Basir pun mengakui, 
BRI akan menurunkan bunga simpanannya secara bertahap. "Yang jelas akan 
mengikuti penurunan BI Rate," ujarnya.
Bank-bank BUMN akan menurunkan lagi bunga simpanan untuk menekan biaya dana 
yang mahal. "BNI pasti akan turun untuk mengurangi beban bunga," ujar Krishna.

PT Bank Mandiri Tbk pun bersiap merontokkan lagi bunga simpanan. "Bunga akan 
turun, tapi masih harus dikaji kapan dan berapa besar. Lagipula, jika bank 
swasta sudah turun, berarti bunga simpanan bank BUMN saat ini masih menggiurkan 
nasabah," kata Sukoriyanto, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri. Kini bunga 
deposito di bank BUMN berkisar 6,25%-7,5%.

Sayang, bank BUMN belum menjanjikan penurunan bunga kredit. Mereka cuma bilang, 
bunga kredit mungkin baru bisa turun setidaknya sebulan setelah bunga simpanan 
turun.

http://www.kontan.co.id/index.php/Nasional/news/12457/Bank_Swasta_Luruhkan_Bunga__Bank_BUMN_Pangkas_Biaya_Dana


Kirim email ke