No comment!
Sent from my BlackBerry® Berry® -----Original Message----- From: Lucky Trader <soluckytra...@gmail.com> Date: Sun, 26 Apr 2009 09:17:11 To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com> Subject: [ob] Entrepreneur vs JK Ma'af Mbah, walau bukan ttg saham tapi view ini harus di mengerti oleh komunitas OB. Personally, saya melihat JK selama ini bekerja dg baik, he's NOT "Brutus" type. Bahkan terkadang looks innocent karena mengabaikan masalah citra/image, lebih banyak kata2 yg spontan tanpa di atur lbh dulu, tampil apa adanya dan kental sekali aroma entrepeneurnya : *Solve the problem first, find the step goat later*. JK tdk melihat apakah yg dilakukannya menguntungkan dirinya atau tdk, yg pasti sangat berkepentingan dg bangsa ini**. ** : Btw, I'm not a Golkar fan and really sad when the "twin" are broken. [?] [?] Hv a nice read - Presiden Tidak Tahu Ekonomi Sofyan Wanandi Ahmad Munjin Sofyan Wanandi (*inilah.com/ Bayu Suta*) * INILAH.COM, Jakarta – Keputusan Partai Golkar untuk pecah kongsi dengan Partai Demokrat, membuat pelaku usaha pusing tujuh keliling. Pasalnya, dalam pemerintah lima tahun terakhir, Jusuf Kalla (JK) aktif berperan sebagai ‘tukang dorong’ kebijakan ekonomi Indonesia. * Sofyan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menuturkan keresahan kalangan pengusaha dengan pecahnya kongsi Golkar dengan Demokrat. Menurutnya, perekonomian Indonesia terancam terhambat, bila JK tidak mendapat posisi penting dalam pemerintah. Dengan prediksi kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pemilihan presiden bulan Mei mendatang, Sofyan menilai sulit mencari sosok pengganti cawapres yang sepadan dengan JK. “Kita tahu presidennya tidak mengerti ekonomi. Bagaimana menteri bisa dikoordinasi dengan baik jika presiden dan wakil presiden tidak mengerti ekonomi. Yang harus dipikirkan adalah kepentingan rakyat,” katanya kepada * INILAH.COM. * Berikut ini petikan lengkap wawancaranya. *Apa pendapat Anda terkait pencalonan Jusuf Kalla sebagai presiden, yang menunjukkan pecahnya kongsi Golkar-Demokrat?* Yang kita takutkan dengan pecahnya SBY-JK adalah pemerintah tidak bisa berjalan lagi. Karena dalam bidang ekonomi, JK menjadi tukang dorongnya. Apalagi dalam situasi pemilihan presiden ini, sebagian menteri-menteri sudah tidak bisa bekerja lagi. Tukang dorongnya sudah tidak ada. Apakah stimulus yang dijanjikan itu bisa berjalan, kalau satu sama lain sudah saling jegal. Kita dari pengusaha juga mengkhawatirkan bagaimana kondisi di parlemen. Apakah kebijakan pemerintah itu bisa jalan kalau Golkar dan PDIP menjadi oposisi Demokrat. Dengan koalisi mayoritas saja di parlemen, pembangunan ekonomi menghadapi berbagai macam kendala. Apalagi, kalau oposisi itu semakin banyak. Kita pusing melihatnya. Karena semuanya tidak mengutamakan kepentingan nasional, hanya mementingkan kelompok masing-masing. *Menurut Anda, berapa besar peran Jusuf Kalla dalam perekonomian Indonesia?* Peran JK dalam perekonomian sangat besar. Hampir semua kebijakan ekonomi, JK yang memutuskan, seperti BLT (Bantuan Langsung Tunai), BBM (Bahan Bakar Minyak), terutama bidang infrastruktur. Yang menaikkan dan menurunkan BBM kan JK, meski kenaikannya membuat rakyat tidak suka. Kemudian konversi minyak ke elpiji dan PLN 10 ribu MW. Sebanyak 80% kebijakan ekonomi Indonesia, JK yang punya. JK-lah yang mendorong agar semua itu bisa jalan. Semuanya tidak bisa jalan, jika JK tidak di pemerintahan. Anggaran nanti tidak akan jalan. Bagaimana penguasa ini, mati kita. Pemerintah susah, kita juga susah. Karena JK yang menjadi tukang dorong perekonomian selama ini. *Maksud anda, penguasaha merasa pesimitis Indonesia bisa sukses melewati masa krisis tanpa JK?* Kita sebagai pengusaha mengalami kondisi ekonomi lima tahun ke belakang. JK bisa mendorong dan memahami, berkomunikasi dengan baik. JK melakukan untuk mendorong perekonomian. JK punya ketegasan dan kecepatan. Dengan oposisi Golkar terhadap Demokrat, kita pengusaha hampir putus asa. Kita semua wait and see saja. Yang kita perlukan adalah political stability. Kalau politik itu tidak stabil, siapa yang akan investasi di Indonesia. Saat stabil saja, 5 tahun yang lalu, investasi sedikit yang masuk. Sekarang mereka pisah. Waduh, situasi dunia sekarang *kan* sedang sulit. Pengusaha khawatir untuk lima tahun mendatang. *Menurut Anda, adakah cawapres lain yang sepadan menggantikan JK untuk berkoalisi dengan SBY?* Saya tidak tahu siapa yang akan ditunjuk selain JK sebagai wakil presiden SBY, kalau dia terpilih kembali. Lihat saja siapa yang duduk nanti. Kita berharap wakilnya orang yang mengerti ekonomi. Kemudian apakah wakilnya bisa mendorong ekonomi. Kita tahu presidennya tidak mengerti ekonomi. Bagaimana menteri bisa dikoordinasi dengan baik jika presiden dan wakil presiden tidak mengerti ekonomi. Yang harus dipikirkan adalah kepentingan rakyat. Kalau orang di atasnya tidak mengerti ekonomi, mentrinya bisa jalan sendiri-sendiri, karena mereka punya kekuatan masing-masing. Apalagi kalau menteri itu berasal dari partai koalisi. Itu tidak gampang. *Bagaimana dampaknya terhadap industri jika JK tidak di pemerintahan?* Ekonomi merupakan hal krusial saat ini, paling prioritas. Saat dunia krisis dan pengangguran begitu besar, orang antri BLT sampai pingsan. Seharusnya uang jadi prioritas utama. Saya tidak tahu lagi kalau pemerintah malah mengutamakan permainan politik. Bagaimana nasib investasi kita. Sekarang kita akan wait and see sampai ada kepastian rakyat memilih siapa. Setelah itu baru kita berpikir bagaimana survival. Kita pengalaman menghadapi krisis politik 1997-1998, bagaimana susahnya. Setelah lima tahun baru recovery
<<33A.gif>>