jadi tentunya yg diangkat anaknya dulu kan? my fave: bumi, elty n unsp.
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "jsx_consultant" <jsx-consult...@...> wrote: > > Kalo harga saham anak perusahaan diangkat, otomatis laporan > keuangan atau harga saham induk perusahaan akan naik. > > Jika BUMI, UNSP, ELTY, ENRG, DEWA diangkat tentunya laporan > keuangan BNBR dan harga sahamnya akan naik. > > Strategi Finansiil dengan membuat emiten A punya saham B dan > emiten B punya saham A, malah sampai melibatkan beberapa > perusahaan merupakan bagian dari FINANCIAL ENGINEERING yg > canggih. Dari dulu ini dilakukan oleh group Lippo, ini membuat > harga saham di KENDALIKAN oleh group melalui Corporate Action > yg melihatkan jumlah saham pada afiliasinya tsb. > > Ini membuat BEI membuat aturan tidak boleh ada 2 emiten > di BEI jika kepemilikan sahamnya melebihi jumlah tertentu, > jika lebih salah satu emiten harus delisting. > > Persis bunyi aturannya embah lupa... > > > > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "y_dizz" <y_dizz@> wrote: > > > > Emiten yang baik seharusnya tidak peduli akan fluktuasi harga saham > > perusahaan. Mereka menjadi pemegang saham mayoritas memang tujuannya untuk > > ikut ambil bagian dalam bisnis tersebut, fokusnya adalah untuk meningkatkan > > kinerja perusahaan. Kalo kinerja perusahaan bagus, labanya naik tiap tahun, > > otomatis harga saham akan ngikut sendiri. Investor akan happy, selain dapat > > deviden, saham mereka harganya meningkat. > > > > Itu contoh yang baik, bisa Anda temukan misalnya pada emiten grup Astra. > > Sekarang kita bicara contoh yang tidak baik. > > > > Bakrie itu sudah terkenal jago Financial Engineering. Sebagai emiten mereka > > tidak berfokus untuk cari keuntungan dari bisnis di sektor riil, mereka > > lebih suka cari cuan dari menggoreng harga sahamnya dengan berbagai CA, > > lewat akuisisi perusahaan ini dan itu. Apa untungnya kalo harga saham naik? > > Ya antara lain, mereka kan bisa aja REPO saham miliknya. Begitu dapet cash > > dia akuisisi perusahaan baru, harga saham naik lagi. Akuisisi lagi, pake > > hutang, bayarnya dikonversi jadi Debt to Equity Swap, dst... > > > > Cara yang kotor untuk berbisnis? Bisa saja anda bilang begitu. Tapi > > nyatanya investor juga senang tuh, yang penting kan harga sahamnya naik. > > Buktinya BUMI tetap aja jadi saham sejuta umat. > > > > Cuma hati2 saja, model bisnis seperti ini cepat atau lambat akan memicu > > bubble. Kalo suatu saat si emiten pengin buyback di harga rendah bisa aja > > investor dikerjain seperti kasus BUMI, turun dari 8750 ke 385. Intinya kalo > > mau invest di sini, Anda hanya bergantung kebaikan hati bandar. > > > > Itulah kenapa saya bilang emiten grup Bakrie itu enak banget buat trading, > > tapi nggak cocok buat invest long term. > > > > Regards, > > Yudizz > > > > > > > > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Mico Wendy <micowendy@> wrote: > > > > > > Pak... Tanya yg sama nih. Kalau bakri ngga nambah atau ngurangin > > > jumlah saham yg dimiliki prshnya, apakah ada gunanya buat prsh > > > tersebut mengusahakan saham naik atau turun? > > > > > > Makasih. > > > > > >