Biasanya perusahaan seperti ini managementnya tidak punya Good Corporate Governance. Rata2 mau menangnya sendiri, tidak berpihak pada investor.
Tapi bukan berarti perusahaan kayak gini nggak bisa kasih cuan ya. Karena bisnisnya memang tidak berfokus cari profit dari sektor riil, mereka menciptakan kekayaan dengan menggoreng harga sahamnya lewat berbagai CA. Buat retail justru lebih menguntungkan. Sekedar pembanding, yang berkebalikan dengan Bakrie adalah Astra. William Soeryadjaja membangun Astra mulai dari nol. Dari yang dulunya cuma perusahaan ekspor-impor hasil bumi, sekarang bisa berkembang jadi sebuah konglomerasi yang terpandang. Tentu butuh waktu yang tidak sebentar. Silahkan disearch profil Om William ini di Google. Anda akan kagum, beliau ini benar2 jenius, punya visi yang hebat, idealismenya tinggi. Karena sikapnya ini rata2 bawahannya sangat loyal. Yang paling penting beliau ini punya TANGGUNG JAWAB. Dia berani tanggung jwab atas kejatuhan Bank Summa. Beda jauh lah sama AB, udah bikin sengsara orang satu Porong, main kabur aja. Banci..!! Tapi itu keputusan masing2 lah, selalu ada dua sisi mata uang, terserah mau pilih yang mana... Regards, Yudizz --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "jsx_consultant" <jsx-consult...@...> wrote: > > Mau niru keberhasilan BUMI dari saham 40 perak jadi 8000, > dulu BUMI asalnya hotel, jadi explorasi minyak dan akhirnya > dijadikan untuk Backdoor listing akuisisi bisnis batubara. > > Begitu juga si OKAS, tingkah lakunya mirip2, mau cepat > kaya melalui Corporate Action, Akuisisi dll tanpa menciptakan > bisnis baru, cukup beli bisnis orang. AB engga bikin usaha batu > bara, dia hanya melakukan bisnis KEUANGAN. > > Orang cari duit melalui bisnis RIIL, yg ini cari duit dengan > menciptakan VALUE lewat Corporate Action FINANSIAL. > > > > >