Kalo saya sih tetap berpatokan harga wajar emiten coal pake ratio 1:2:4. Perbandingannya 1 untuk BUMI, 2 untuk PTBA, 4 untuk ITMG.
Coba lihat pake chart ini: http://img24.imageshack.us/img24/1685/coal.png Di situ terlihat ITMG dan BUMI tertinggal jauh dibanding PTBA. Saya menarik garis awal chart tanggal 20 Juni, dimana saat itu ketiga emiten berada tepat pada ratio 1:2:4 di puncaknya. Jadi kalo ngikut rumus di atas mestinya harga wajar BUMI sekarang 3500, dan ITMG 14000. Trus ada yang tanya, berati BUMI bakal balik ke 3500 ya? Saya jawab, eit nanti dulu... Untuk mengangkat BUMI ke angka segitu tidak bisa hanya mengandalkan trader tektok kayak kita2. Saya jamin, baru sampe 1000 udah lemes. Kita butuh support dari investor institusi dan hedge fund. Yang jadi masalah apa? Kasus REPO dan akuisisi gila2 yang dilakukan BUMI ternyata telah mencederai kepercayaan investor. Itulah akar masalah kenapa BUMI sekarang masih duduk manis di bawah 1000. Sebelum ada perubahan mendasar dalam struktur management BUMI, jangan harap para hedge fund & investor itu akan kembali. Regards, Yudizz --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "t_bumi" <t_b...@...> wrote: > > > > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, simon bolenang > <simon_bolenang@> wrote: > > > > Banyak yg jualan bumi di harga Rp 400,- - Rp 500,- pasti sakit hati > > uang hilang, barang juga hilang. Makanya banyak yg mencaci maki. > > Padahal fundamentalnya Rp 2500,-, tapi dibuang sama brokernya > > karena kebanyakan funding, sampai minus asetnya. > > > > > > Yudizz>> Lho dulu pak Yudizz oleh embah digolongkan member ob yang > postingannya layak untuk dipercaya dalam hal FA. > > > > Kalo nggak salah satu golongan dengan Pak TBumi. > > > >Sip : tbumi > > Makanya ada rumors RI dari pihak yg sudah jual BUMI di Rp. 400an. > > Idealnya BUMI berada di Rp. 2'500 dgn harga minyak di $50 per barel. > Penurunan BUMI karena faktor institusi > > asing mengalami kekeringan dana di negara asalnya karena resesi ekonomi. >