JAKARTA. Ini mungkin kabar baik pertama dari PT Bumi Resources Tbk (BUMI) di 
tahun 2009. Anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) itu bakal membagikan 
dividen sekitar 30% dari laba 2008.

Manajemen BUMI akan meminta izin pembagian dividen ini kepada pemegang saham 
pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Juni 2009.

Sampai saat ini, BUMI belum selesai menyusun laporan keuangan 2008, karena 
masih dalam proses audit. "Kemungkinan laporan keuangan terbit pada 31 Maret 
2009," kata Senior Vice President Hubungan Investor BUMI Dileep Srivastava 
kepada KONTAN, kemarin (22/3).

Toh, BUMI memberi ancar-ancar porsi pembagian laba bersih 2008. Dileep 
menyebutkan, laba bersih BUMI tahun lalu kira-kira dua kali lipat dari laba 
bersih inti (core net income) tahun 2007 yang senilai US$ 317 juta.

Jika ancar-ancar dari Dileep memang benar, berarti laba bersih 2008 perusahaan 
tambang batubara terbesar di Indonesia itu sekitar US$ 634 juta. Angka tersebut 
setara Rp 7,6 triliun dengan kurs rupiah Rp 12.000 per dolar Amerika Serikat 
(AS).

Jadi, seandainya tahun ini BUMI akan membagikan dividen sebesar 30%, berarti 
kira-kira jumlahnya mencapai US$ 190,2 juta atau sekitar Rp 2,3 triliun. Adapun 
jatah dividen kira-kira senilai Rp 117,5 per saham, dengan asumsi kurs Rp 
12.000 per dolar AS.

Dileep membandingkan, tahun lalu BUMI membagikan dividen 2007 sebesar Rp 111 
per saham. Dari total dividen tersebut, porsi dividen senilai Rp 66 per saham 
berasal dari laba khusus (extra ordinary). Keuntungan ekstra ini merupakan 
bonus karena BUMI berhasil menjual 30% saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT 
Arutmin Indonesia kepada Tata Power.

Adapun porsi dividen sebesar Rp 55 per saham berasal dari laba bersih inti BUMI 
tahun 2007. Waktu itu, laba bersih BUMI US$ 317 juta. "Tahun ini tidak ada 
perubahan kebijakan dividen BUMI, tetap 30%," kata Dileep.

Bisa jadi tahun ini BNBR selaku induk usaha BUMI tak bakal menikmati dividen 
tinggi seperti 2007. Soalnya BNBR banyak menjaminkan saham BUMI miliknya ke 
investor lain untuk jaminan utang.

Khomarul Hidayat KONTAN


Sumber : KONTAN.CO.ID



      

Kirim email ke