udah bobo.... bobo jam sgini masiih aja posting2x-an, udh ga sabar ya pngen trading besok ha3x..., tektok lagi aaahhhh
On Mon, Mar 16, 2009 at 12:10 AM, fifi young <fifiyoun...@gmail.com> wrote: > > *Saya termasuk... > Trader Kurang Ajar. > > mmm... sama dengan DOSEN-nya... > Prof JT.. > hihihi...... [?][?][?]* > > > On Sun, Mar 15, 2009 at 10:53 PM, <danny.eug...@yahoo.co.uk> wrote: > >> Hmmm ... Kayanya saya tipe yang kedua tuh. Maklum mantan analis, >> kebanyakan analisa. Pas mau entry order saham nya dah terbang. Akhirnya >> takut masuk. Eh tuh saham terbang tambah tinggi. >> >> Akhirnya ga ceng li masuk juga dah. Eh begitu masuk tuh saham turun >> (karena yang masuk duluan propit taking). Turun 2% cut loss (sesuai aturan >> risk managent). Cuma anehnya begitu cut loss tuh saham naik lagi. Yee >> ngeledek dia. >> >> Akhirnya saya buka buku lagi. Belajar ulang, baca milis OB, browsing >> internet (meski lebih banyak buka pesbuk). Kebanyakan baca cari info saham >> yang diincer dah keburu naik. Penarasan sikat offer juga. Eh belum juga done >> konfirmasi Buy Order dikirim tuh saham anjlok ... Bla bla bla .. Singkat >> cerita terulang lagi. >> >> Moral ceritanya, ternyata menjadi analis tidak menjamin sukses trading. >> Mungkin gaya saya lebih cocok investasi. Oleh sebab itu, saya mohon teman2 >> di milis terus posting kiat2 jitu sukses trading saham. Masih banyak yang >> harus saya pelajari. >> >> Regz, >> DannyEugene >> >> Powered by Telkomsel BlackBerry® >> >> ------------------------------ >> *From*: "JsxTrader" >> *Date*: Sun, 15 Mar 2009 22:40:11 +0700 >> *To*: <obrolan-bandar@yahoogroups.com> >> *Subject*: RE: [obrolan-bandar] dimanakah level kita ? >> >> Kalau saya melihat ada 3 macam Trader… >> >> >> >> -Trader Baru belajar >>> tiap kali beli saham harga turun, kalau jual >> harga naik…., turun dua point, BD dimaki-maki. >> >> >> >> -Trader Terpelajar >>> hobinya browsing ngumpulin teori trading.., >> pengetahuannya banyak tapi tradingnya kagak…. >> >> >> >> -Trader Kurangajar >>> dipentoeng malah nyipet, baru naik dua point udh >> PT..., bikin kesel BD >> >> >> >> Nah, Jenis yg mana kah anda? >> >> >> >> JT >> >> >> >> >> >> *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto: >> obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Herman Tobing >> *Sent:* 14 Maret 2009 10:29 >> *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com >> *Subject:* [obrolan-bandar] dimanakah level kita ? >> >> >> >> copy dari street trader, barangkali juga anggota OB >> >> >> >> Tahapan2 dalam Menjadi Trader yg >> SUKSES<http://streettrader.blogspot.com/2008/12/tahapan2-dalam-menjadi-trader-yg-sukses.html> >> >> INI ADALAH TAHAPAN/TINGKATAN SEORANG TRADER UNTUK MENJADI SUKSES BERMAEN >> DI FOREX N SAHAM >> DAN SETELAH ANDA BACA TAHAPAN INI MOHON DI SIKAPI DGN BIJAK DAN TIDAK >> EMOSIONAL. >> >> Level 1 Unconscious Incompetence >> >> Begitu kamu beres menandatangani agreement trading, disinilah kamu berada. >> Kamu menjadi trader karena kamu mendengar bahwa pendapatan seorang trader >> bisa mengalahkan pendapatan seorang direktur BUMN. Lagi pula saat simulasi >> kamu telah profit 3 kali lipat, lalu apa susahnya?. >> >> Kamu mungkin bisa profit dengan hasil yang menakjubkan 100 poin sampai 200 >> poin per lot per hari, namun itu semua hanyalah beginner luck saja. kamu >> pada awalnya tidak akan percaya, dengan hanya mengandalkan 1 indicator saja, >> atau bahkan hanya dengan insting toh kamu bisa profit. >> >> Namun sayangnya, market akan mengalahkan kamu. Tidak ada trader yang >> sukses hanya dengan faktor LUCK. loss demi loss menghampiri kamu, kamu >> mencoba bertahan namun kalau sampai margin habis, siapa yang bisa tahan??. >> >> Kamu sama sekali tidak menyadari bahwa kamu tidak bisa trading, kamu tetap >> mengira kamu bisa trading walaupun semua fakta berkata sebaliknya ( apakah >> bulan ini profit?, bulan kemarin profit?, tahun ini profit? ). >> >> Kamu tetap mengira bahwa kamu adalah orang yang spesial, orang yang akan >> mampu mendapatkan kunci kekayaan dari trading. Dan kamu tidak menyadari >> bahwa 90% trader yang gagal juga mempunyai perasaan seperti itu. Kamu tidak >> mempunyai sistem yang kumplit, kamu dikuasai oleh emosi kamu, kamu selalu >> averaging posisi jika loss karena kamu ANGER pada market, kamu selalu take >> profit dalam jumlah yang kecil atau membiarkan profit berubah jadi loss >> karena kamu dikuasai oleh GREED, kamu tidak pernah trading karena kamu takut >> / FEAR. Kamu membiarkan diri kamu dikuasai oleh emosi sehingga margin equity >> kamu menderita. >> >> 90% orang yang trading hanya sampai pada level ini, mereka biasanya kapok, >> berhenti trading dan menganggap ini semua hanya mimpi buruk belaka.sebagian >> lagi moralnya anjlok, mereka tetap mencari investor dan trading seperti >> orang gila. dalam sebulan atau dua bulan margin habis lalu mereka mencari >> mangsa lagi. >> Mereka masih mengaku sebagai trader namun sebenarnya mereka executor. dan >> biasanya yang moralnya anjlok ini dengan senang hati akan menjabat sebagai >> managemen di brokernya. lalu sebagian lagi akan tetap ngantor seperti biasa >> dan mengaku trader tetapi tidak pernah trading, mereka biasanya menyalahkan >> dirinya sendiri. >> Hanya masalah waktu, sampai kapan mereka dapat bertahan di level ini dan >> waktu selalu menang. >> 90% Trader ada di level ini, dan hanya 10% sadar dan pindah ke level 2. >> >> Level 2 Conscious Incompetence >> >> Di level ini kamu sadar bahwa kamu tidak bisa trading, kamu tidak memiliki >> kemampuan untuk trading yang menghasilkan profit secara konsisten. Dan kamu >> tahu solusinya, kamu sadar bahwa selama di level 1 pikiran kamu dikaburkan >> oleh emosi kamu sehingga kamu tidak bisa berpikir secara jernih. >> >> Di level ini kamu akan mencari holy grail ( system yang sempurna, system >> yang 100% profit, system yang tidak pernah loss), kamu mulai membeli system >> yang ada di internet, kamu membaca semua website yang ada tentang trading >> mulai dari UK, USA, Australia, Europa sampai Russia, kamu baca semua ebook >> yang ada, kamu praktekan semua system yang kamu peroleh, kamu haus akan ilmu >> seperti seorang pengembara di padang pasir yang haus akan air minum. >> >> Pada level ini kamu akan membaca semua detail tentang indikator, kamu akan >> test semua indicator yang ada di metatrader, bahkan kamu mungkin akan >> membuat indikator sendiri ( biasanya gabungan 2 atau 3 indicator), kamu akan >> bermain-main dengan moving average, fibonnacci lines, pivot point, camarilla >> pivot, deMark, Fractals, Divergence, DMI. ADX, Bollinger Bands, dan ratusan >> indicator lainnya. >> >> Kamu tahu bahwa market terlalu rumit untuk di predict hanya dengan 1 >> indicator saja, kamu tahu kombinasi ideal dari masing-masing indicator. kamu >> tahu percis keunggulan indicator tersebut dan juga kelemahannya. >> >> Kamu akan mencoba menerka TOP dan BOTTOM dari market dengan indicator >> tersebut. kamu akan bergabung dengan chat room trader dan menanyakan >> pertanyaan-pertanya an bodoh pada trader senior. karena kamu tahu kalau kamu >> tidak bertanya sekarang maka selamanya kamu tidak akan tahu. >> >> Pada akhirnya di level ini kamu akan mendapatkan 5 sampai 10 system yang >> lengkap dan mencoba mencari tahu system mana yang paling cocok dengan >> kepribadian kamu. >> >> Dari 10% trader yang ada di level ini, hanya sekitar 7% yang berhasil >> pindah ke level 3. >> >> >> Level 3 The EUREKA Moment >> >> Pada akhir level 2, kamu akhirnya menyadari pokok permasalahan bukan >> terletak di system. Kamu menyadari bahwa kamu bisa mendapat profit bahkan >> jika hanya menggunakan system yang simpel seperti moving average saja tanpa >> ada indicator lain, jika kamu bisa menggunakan kepala kamu dan money >> management yang benar. >> >> Kamu mulai membaca buku tentang psikologi trading, dan mengidentifikasi >> dengan karakter yang dijelaskan dalam buku itu. Akhirnya datanglah Level >> Pencerahan. >> >> Level pencerahan ini membuat otak kamu menyadari satu hal yang penting, di >> dunia ini tidak ada seorang pun yang mampu memprediksi secara akurat apa >> yang akan terjadi pada market 30 detik kemudian. >> >> Kamu mulai menguasai satu system trading dan memodifikasinya sehingga >> sesuai dengan karakter kamu, dan mampu memberikan lebih banyak profit >> dibandingkan system yang asli. >> >> Kamu mulai trading jika kamu tahu probabilitas untuk profit lebih besar >> daripada untuk loss, kamu hanya trading jika ada signal dari system kamu, >> kamu selalu menggunakan stoploss, karena kamu tahu stoploss adalah resiko >> bisnis yang ada dalam dunia trading. >> >> Ketika stoploss kamu kena, kamu tidak emosi karena kamu tahu tak >> seorangpun bisa memprediksinya, dan itu bukan kesalahan kamu. Trading >> berikutnya akan meningkat probabilitas profitnya karena kamu tahu system >> kamu itu system yang profit. >> >> Kamu secara seketika menyadari bahwa dalam dunia trading hanya ada satu >> hal yang penting yaitu konsistensi pada system, psikologi trading dan money >> management kamu. Dan kedisiplinan kamu untuk melakukan trading apapun yang >> terjadi. >> >> Kamu mempelajari tentang money management, 2% risk, dan hal lainnya. dan >> hal ini mengingatkan kamu 1 tahun yang lalu ketika ada yang memberi nasehat >> yang sama padamu dan kamu memilih untuk mengacuhkannya. ketika itu kamu >> memang belum siap namun sekarang kamu siap. >> >> Di level pencerahan, otak kamu akan menerima bahwa kamu tidak bisa >> meramalkan pergerakan market, karena memang tak seorang pun bisa. >> >> Dari 7% trader yang ada di level ini, hanya sekitar 5% yang berhasil maju >> ke level berikutnya. >> >> Level 4 Conscious Competence >> >> Oke, Sekarang kamu hanya trading jika dan hanya jika system kamu memberi >> signal. >> Kamu cut loss sama gampangnya dengan take profit. karena kamu tahu system >> kamu akan lebih banyak memberikan profit daripada loss, dan cut loss yang >> kamu lakukan adalah resiko bisnis yaitu max 2% dari account kamu. >> >> Di level ini kamu memulai target dengan profit 20 point per hari, dan >> setelah kamu mampu melakukannya secara konsisten selama beberapa minggu, >> kamu meningkatkan target dengan 40 point per hari. Dan hal itu pada akhirnya >> mampu kamu lakukan. >> >> Kamu memang masih harus kerja keras untuk mendapatkannya, memperbaiki >> system kamu, menguasai emosi kamu, dan melaksanakan money managemen yang >> kamu pegang. >> >> level ini biasanya berjalan sekitar 6 bulan. >> >> Dari 5% trader hanya sekitar 3% yang sanggup maju ke level berikutnya. >> >> Level 5 Unconscious Competence >> >> Nah sekarang kamu sampai di level 5, ini adalah level yang paling >> diharapkan oleh seluruh trader di dunia ini, di level ini kamu bisa trading >> secara alami, kamu telah menguasai semuanya, kamu bisa Dancing with the >> Market, kemanapun arah market berjalan, kamu telah open di posisi yang >> benar, jadi kamu tinggal melihat profit kamu bergerak dari 2 digit ke 3 >> digit. >> >> Inilah level puncak dari seorang trader, inilah level utopia, kamu telah >> menguasai emosi kamu dan kini kamu trading dengan account yang terus >> membesar tiap harinya dari kumulatif profit yang kamu peroleh. >> >> Kamu akan jadi bintang di trading chat room, dan orang-orang akan >> mendengarkan apa yang kamu katakan, kamu kenal dengan pertanyaan mereka, >> karena kamu ada diposisi mereka 2 tahun yang lalu. >> Kamu akan memberikan saran bagi mereka, namun kamu tahu bahwa kebanyakan >> dari mereka tidak akan mendengarkannya karena mereka masih trader level 1. >> >> Kamu tidak akan mempunyai masalah financial lagi, kamu mampu membeli semua >> benda yang tersedia untuk dijual, kamu bisa membeli pulau (yang ada koneksi >> internet dan jalur telpon tentunya )dan trading disana , kamu bisa pindah ke >> hotel bintang 5, dan menjadi penghuni tetap disana. >> >> Kamu mempunyai penghasilan seperti seorang superstar, kamu bisa membuat >> buku sendiri, kamu bisa trading dengan margin yang tanpa batas, dan account >> kamu akan berlipat-lipat dari account awal. >> >> Hanya 3% trader yang bisa mencapai level ini. >> >> Sekarang kamu bisa dengan bangga berkata ” SAYA SEORANG TRADER >> >> >> >> >> No virus found in this incoming message. >> Checked by AVG - www.avg.com >> Version: 8.0.237 / Virus Database: 270.11.13/2001 - Release Date: 03/14/09 >> 06:54:00 >> > > >
<<329.gif>>