Harga Saham BUMI Meroket Didorong 3 Hal Jum'at, 6 Maret 2009 - 12:50 wib TEXT SIZE : Candra Setya Santoso - Okezone Pialang Saham di BEI. Foto: SindoJAKARTA - Setidaknya ada tiga alasan dasar yang mempengaruhi kenaikan harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Saham BUMI mengalami kenaikan ke posisi Rp770 per lembar pada penutupan perdagangan sesi kedua kemarin, atau naik sebesar 49 persen dalam satu bulan terakhir.
Seperti diungkapkan analis sektor pertambangan Christine Salim dalam buletin E-Samuel Securities, Jumat (6/3/2009), bahwa tiga alasan ini dipicu berbagai spekulasi. Pertama, adanya strategic investor dari China yang akan masuk ke BUMI. Kedua, potensi pembagian dividen perseroan yang menembus harga maksimal sebesar USD0,00981 per saham atau ekuivalen Rp117 per saham, dan menawarkan yield (net after tax) sebesar 13 persen. Ketiga, keharusan melakukan RUPSLB berkaitan dengan rencana akuisisi yang merupakan transaksi material dan benturan kepentingan. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi dari manajemen terhadap spekulasi tesebut. Sebagai informasi, manajemen memperkirakan total utang akan mencapai peak sebesar USD1,290 juta di sepanjang 2009 (FY09). Setelah memfaktorkan potensi tambahan utang akuisisi sebesar USD390 juta, sehingga rasio debt to market cap akan mendekati 1.0x. "Saham BUMI diperdagangkan pada PE'09 sebesar 2.1x, atau 59 perseroan discount dari rata-rata sektor sebesar 5.2x," katanya. Diprediksi, pergerakan saham BUMI masih akan volatile dalam jangka pendek karena adanya ketidakpastian tentang rencana akuisisi dan restukturisasi utang yang sedang berlangsung di grup Bakrie. "Kami terus memonitor pergerakan harga batu bara dunia dan mempertahankan rekomendasi hold dengan target harga Rp900 per saham yang merupakan 20 persen discount dari nilai DCF sebesar Rp1.130 per saham," ungkapnya. (ade)