5.08 Kali disaat krisis financial? Masih keterlaluan tinggi. MIRA akuisisi APEX yg sekarang growth negatif, job berkurang, offshore drilling, expl. terutama pada berhenti. Ini sama aja "ORANG MABUK COBA BANTU ORANG MABUK supaya nggak jatuh!" or A drunk company buy another drunk company, it will result another drunken company.
"Dengan menggunakan dana hasil rights issue untuk membayar kembali utangnya, rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) pun berkurang dari 14,6 kali pada September 2008 menjadi 5,08 kali pada Desember 2008." --- On Fri, 2/27/09, datasahamku <datasaha...@yahoo.com> wrote: From: datasahamku <datasaha...@yahoo.com> Subject: [obrolan-bandar] Prospek neng MIRA To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Date: Friday, February 27, 2009, 6:44 AM Dari Bisnis Indonesia hari ini... Rights issue sehatkan kembali rasio utang * Cetak Sejak penerbitan saham baru (right issue) tahun lalu, harga saham PT Mitra Rajasa Tbk anjlok 36%. Namun dalam jangka panjang, saham itu diperkirakan menguat berkat sumbangan PT Apexindo Duta Pratama Tbk. Saham perseroan berkode MIRA ini membentuk penguatan sejak kabar akuisisi Apexindo terkonfirmasi pada April tahun lalu. Dengan mengacuhkan gonjang-ganjing krisis finansial, saham perusahaan transportasi ini sempat menyentuh level tertinggi Rp980 pada 19 September 2008. Sebulan setelah itu, perseroan mengumumkan rights issue yang berkonsekuensi dilusi jika publik tidak mengeksekusi rights. Dua hari menjelang eksekusi, harga saham di pasar tergerus dari Rp650 (pada 19 November) menjadi Rp610. Bisnis mencatat koreksi harga saham MIRA menjelang aksi rights issue pada 21 November itu terus berlanjut sampai sekarang, dengan koreksi sepanjang 2009 sebesar 27,2%. Namun, analis PT Kresna Graha Sekurindo Tbk Jordan Zulkarnaen berpendapat penerbitan saham baru kedua itu sebagai langkah positif melunasi beban utang pascaakuisisi Apexindo terhadap neraca keuangan. "Kami menilai positif keberhasilan Mitra Rajasa rights issue II Rp875,3 miliar [US$81 juta] baru-baru ini, di tengah kondisi kesulitan kredit seperti sekarang," tuturnya dalam laporan riset per 12 Januari. Dengan menggunakan dana hasil rights issue untuk membayar kembali utangnya, rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) pun berkurang dari 14,6 kali pada September 2008 menjadi 5,08 kali pada Desember 2008. Kondisi ini mengurangi risiko keuangan dan beban bunga perseroan, sehingga laba bersih berpotensi naik 8% pada akhir 2008 dan 14,2% pada 2009, yakni menjadi Rp120,3 miliar dan Rp470,7 miliar. Faktor Apexindo Bahkan, Mitra Rajasa akan menangguk madu dari akuisisi dan rights issue itu hanya dalam waktu setahun, menyusul kinclongnya kinerja Apexindo, perusahaan pengeboran yang semula dimiliki keluarga Panigoro."Kami memperkirakan dalam setahun ke depan, Apexindo menyumbang 80% pendapatan dan laba bersih Apexindo." Pendapatan Mitra Rajasa, lanjutnya, berpotensi naik menjadi Rp3,7 triliun, dengan Rp3,5 triliun di antaranya disumbang Apexindo. Laba operasional diestimasikan senilai Rp1,6 triliun. Mitra mengakuisisi 80,57% saham Apexindo dari pemilik lama PT Medco Energi Internasional Tbk dan Encore International Pte Ltd. Akuisisi ini tuntas pada 11 November 2008 sehingga per 13 Desember, Mitra memiliki 98,14% saham Apexindo. Saat ini, Apexindo mengoperasikan enam alat pengeboran darat, dengan dua di antaranya masih direnovasi. Di luar itu, dua alat pengeboran berjenis jack-up dan empat berjenis swamp barge masih beroperasi sampai sekarang. Integrasi bisnis Mitra Rajasa di bidang truk, unit pengeboran Apexindo, bisnis kapal kargo, tes sumur minyak, dan FPSO diperkirakan menjadi sumur penghasil laba yang membuat harga sahamnya di pasar bergerak atraktif. Jordan menekankan pentingnya Mitra Rajasa memiliki aset berupa fasilitas produksi bongkar muat terapung (floating production storage and offloading/FPSO) , yakni Seagood 101 dari Sabre System Inter Pte Ltd Singapura. Aset serupa dengan milik Apexindo itu dinilai efektif mengurangi beban pajak tak perlu dalam bisnis pengeboran minyak dan pengapalannya. "Operasi FPSO di bawah bendera Apexindo akan menjadi nilai tambah bagi Apexindo dan pada gilirannya bagi Mitra Rajasa selaku perusahaan induk. Operasi tersebut akan lebih efisien yang akan meningkatkan kemampuan perseroan meraup laba." Bisnis mencatat Mitra Rajasa merupakan satu-satunya perusahaan Indonesia yang memiliki tiga unit FPSO (FPSO Sea Good 101 beroperasi di ladang Oyong, FPSO Sabre 201 tahap pembuatan desain, dan FPSO Putri. Kresna menilai harga saham sebesar Rp550 merefleksikan pendapatan Mitra Rajasa sebesar 1,6 kali laba bersih per saham 2009. --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, "caroline.dewi" <caroline.dewi@ ...> wrote: > > hati hati sama saham neng MIRA. medcnya udach lari bentar lagi neng yg > cantik ini juga bakalan ngepot? he.....he... . >