Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memastikan bakal membukukan pendapatan konsolidasi tahun 2008 di atas US$ 4 miliar. Kontribusi pendapatan dari akuisisi PT Fajar Bumi Sakti dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mendorong kinerja fundamental perseroan.
"Kinerja full year 2008 masih diaudit. Kemungkinan akan diumumkan awal Maret 2009. Namun pendapatan tahun ini dipastikan di atas US$ 4 miliar," ujar SVP Investor Relationns BUMI, Dileep Srivastava saat dihubungi detikFinance, Senin (16/2/2009). Menurut Dileep, sumbangsih akuisisi Fajar Bumi dan DEWA juga menjadi salah satu faktor pendorong kinerja perseroan. Tentunya selain disebabkan oleh melonjaknya harga batubara yang diterima perseroan tahun 2008. "Kami juga akan mengkonsolidasikan kinerja Fajar Bumi dan equity account dari DEWA. Tahun 2008 ability to mine BUMI sebesar 25%. Tahun 2009, dengan akuisisi DEWA, akan meningkat menjadi 45%. Di tahun 2012 akan menjadi 58%," jelas Dileep. Tahun 2008, perseroan memproduksi dan menjual batubara sebanyak 55 juta ton. Harga rata-rata yang diperkirakan akan diterima perseroan tahun lalu sekitar US$ 73,5 per ton. Mengacu pada angka tersebut, pendapatan BUMI dari batubara bakal sekitar US$ 4,042 miliar di 2008. Angka tersebut sudah jauh lebih tinggi 78,47% dari pendapatan konsolidasi BUMI tahun 2007 sebesar US$ 2,265 miliar. Tahun 2007, BUMI memproduksi batubara sebanyak 52 juta ton dengan volume penjualan batubara 55 juta ton. Harga rata-rata batubara yang diterima di 2007 sebesar US$ 44 per ton. Artinya dengan proyeksi harga rata-rata batubara yang akan diterima perseroan tahun 2008 sekitar US$ 73,5 per ton, mengalami pertumbuhan sebesar 67,04%. Kendati dari segi target penjualan tampak tidak mengalami perubahan signifikan, namun kenaikan harga rata-rata batubara sebesar 67,04%, mendorong perolehan pendapatan perseroan tahun 2008 bisa tumbuh 78,47%. Angka itu pun belum termasuk pendapatan konsolidasi dari akuisisi Fajar Bumi dan DEWA. "Tahun ini kami menargetkann pertumbuhan produksi dan penjualan sekitar 10%. Dengan adanya penurunan biaya produksi sebesar 15% akibat penurunan tajam harga minyak, akan mendorong kinerja perseroan semakin kuat di 2009," ujar Dileep. Sayangnya, Dileep belum bisa menyebutkan perkiraan perolehan laba bersih tahun 2008 maupun targetnya di 2009. Namun ia memastikan, pertumbuhannya akan sangat signifikan. "Perolehan laba bersih 2008 akan tumbuh jauh lebih tinggi," ujarnya. Laba bersi BUMI tahun 2007 mencapai US$ 789 juta.(dro/ir)