Iya nih, bung Vibby kok tiba-tiba ngambek. Jika
kiranya saya jadi salah satu penyebab bung Vibby berniat lengser keprabon, saya
bener-bener minta maaf karena email-email saya mungkin dianggap menyalahkan
prediksi bung Vibby. Kalau dibaca dengan lebih teliti, sebenarnya email saya
tidak pernah menyalahkan analisa TA siapapun, baik bung Vibby, pak Alfatih,
maupun yang lain, karena saya tahu orang-orang di sini jago TA.
Perlu dimengerti bahwa setiap metode analisa TA, secara inherent memiliki
probabilitas failure. Tidak ada satupun metode yang menjamin akurasi 100%.
Selain itu, setiap chart juga bisa dilihat dari berbagai point of view.
Contohnya, sewaktu pak Fatih posting garis trend line PGAS dengan titik
singgung bulan oktober 2005 dan july 2006, ternyata ada trend line lain dengan
titik singgung yang dimulai di bulan november 2005 dan satu lagi di bulan
desember 2005. Mana yang paling bener di antara ketiganya? Hanya market yang
tahu. Dengan demikian, jika satu orang bilang, indikator/analisa TA dia menunjukkan
saham A akan turun, kemudian ada orang lain bilang, indikator atau analisa TA
dia menunjukkan saham A mau naik, jangan dilihat bahwa terjadi pertentangan di
antara kedua orang itu. Cukup lihat indikator/parameter apa saja yang dipakai
masing-masing orang. Selama metode analisa kedua orang itu bener, berarti tidak
ada kesalahan SOP (standard operation procedure) dalam penarikan kesimpulan.
Analisa mana yang bener? Kembali lagi, tidak ada yang tahu, only the market
will tell.
Merunut 'kasus' PGAS, kalau kita sebut kasus :-), sejak rabu atau kamis pagi,
bung Vibby beberapa kali bilang ada Dead Cross. Secara TA, dead cross emang
akan diikuti jatuhnya harga, tapi dead cross hasil dari indikator apa (dan
berapa parameternya) ini yang tidak terlihat di chart. Yang keliatan cuma
garisnya aja. Dicoba-coba dengan beberapa parameter standard kok ndak ketemu.
Eh ndak taunya bung Vibby pakai parameter sendiri. Kalau dari awal kita tahu
parameternya berapa, kita kan
bisa ikut mengevaluasi akurasi dan konsistensi parameter tersebut dilihat dari
price history saham PGAS. Dari situ keputusan jual/beli akan lebih mantep
daripada sekedar mengikuti omongan/analisa orang. Justru dengan pemahaman yang
lebih mantep ini kita tidak akan menyalahkan orang lain klo terbukti keputusan
kita salah. Bayangin aja klo ada orang buru-buru jual barang hanya karena
denger omongan Dead Cross, klo di kemudian hari ternyata keliru, bisa saja
orang itu bilang "Gara-gara si A sih". Bagaimanapun semua keputusan
jual/beli di trading saham ini kan
menyangkut duit yang tidak sedikit. Rugi 2.5% aja klo modalnya 10 juta kan uda senilai
pendaftaran KDO (Kursus Dasar Option) tuh... hehehehe...
Jika kemaren saya posting perbandingan lapkeu CTRS dan PGAS, itu bertujuan agar
rekan-rekan tidak termakan rumor dan issue dari siapapun (PGAS mau turun ke 10
ribu lah, 7 ribu lah). Di dunia ini ndak ada perusahaan yang performance-nya
(baca : EPS) cenderung meningkat, sementara harga sahamnya cenderung menurun.
Kalau ada perusahaan yang seperti itu, pasti segera disantap para Fund Manager
dan Hedge Fund deh. Koreksi harga sedikit-dua dikit mungkin masih wajar, tapi
kalau drop 30% - 40% sementara EPS meningkat, apalagi di saat market bullish,
itu tidak masuk akal. Kecuali, nah ini kecuali, lapkeu PGAS ternyata penuh
dengan bull shit seperti ENRON (klo emang begini sih pak WMP Simanjuntak pasti
uda nglepas 2 juta lembar sahamnya duluan), atau PGAS terbelit masalah seperti
ENRG/LAPINDO. Kita tidak tau apakah kedua hal terakhir akan/sedang terjadi.
Selama recent news selalu positif (gas price increase, supply to east Java
increase), dan laporan keuangannya bagus, bisa diasumsikan bahwa PGAS baik-baik
ajah (spt lagunya pinkan Mambo). Ke depan, bisa saja asumsi ini salah. Tapi
kalau kita tidak mau ambil resiko, ya jangan investasi di saham perusahaan,
mending duitnya didepositokan aja, kan
beres.
Terkait dengan FA, sekedar cerita, saya lagi buka-buka kembali bukunya William
J O'neill dengan CANSLIM-nya.
Di salah satu bagian buku tersebut, diceritakan bahwa pada saat market bullish,
om Bill bisa melipatgandakan modalnya dua puluh kali lipat dalam waktu 2 tahun.
Katakanlah tahun pertama gain 400% (plus 100% modal), dan tahun kedua gain 300%
(plus 100% modal) maka genaplah pelipatan 2000% dari modal awal. Kalau kita
lihat imbal hasil reksadana saham di indonesia yang dikelola Fund
Manager profesional, jarang ada yang mencapai 100% YoY. Posisi terbaik saat
inipun baru sekitar 70%an. Padahal kalau para FM itu (atau para nasabahnya)
blindly invested their capital on, for instance, PGAS (please do not refer this
with our recent case), they will got nett 900% for 2 years investment. So, if
you serious on increasing your capital, please put considerable amount of FA
awareness rather than focusing only on TA. Don't be too excited with
"riding the wave" as in the end, FA (company's performance) will take
a lead. It does'nt mean that I recommend to get rid TA, but please use FA side
by side with TA.
rgds
On 10/6/06, redyherinantoalb
<redyherinantoalb@yahoo.com>
wrote:
C'mon guys... bulan puasa
neh... jangan gitu dong.... ayo mbah...
ikut campur dong... kalo suhu2 nya pada nggak posting bisa bubar neh
milist...
Redy
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com,
"Santo Vibby" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Dear Stock Trader,
>
> Serebu temen tidaklah cukup, musuh 1 sangatlah kebanyakan...
>
> Tidak ada yg menang atau kalah... Yang penting belajar dari
kesalahan..
>
> Kesalahan saya adalah : Saya Sok Tahu ttg PGAS kemaren..
>
> Saya ingat waktu itu P' Budi Suryono juga dicaci maki karena
beberapa postingannya tentang potential short on several stocks..
akhirnya beliau jgn skrg duduk jadi penonton tanpa komentar lagi..
kapok kali hehehe..
>
> I learned my lessons.. skrg jadi penonton juga aja ahh.. nemenin
P' Busur dan Uncle FS
>
> Salam
>
> Vibby
>
>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: Stock Trader
> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
> Sent: Friday, October 06, 2006 5:01 PM
> Subject: Re: [obrolan-bandar] was PGAS : Mendingan Beli BUKU
aja
deh hehehe
>
>
> Bung Vibby, anda MEMANG SAKTI !!!
>
> PARA ANTI TA bertekuk lutut bungkam seribu bahasa !!! Tidak
ada
yg berkoar2 lagi
>