Simple MA 10 (S-MA10) sudah crossing S-MA 20 dan S-MA 60 pada PGAS. Itu yang dimaksud oleh bung Vibbie.

Mohon bung Vibby tetap sharing ilmu dan pandangan pandangannya di obrolan Bandar.

 

Mohon bung Stock Trader menghentikan pernyataan tak ilmiah seperti ini :

Bung Vibby, anda MEMANG SAKTI !!!
PARA ANTI TA bertekuk lutut bungkam seribu bahasa !!! Tidak ada yg berkoar2 lagi

 

Bung Widhie, deskripsi di bawah memang sangat beralasan.

 

Mohon agar semua pihak menahan diri. Yang kita lihat di BEJ adalah Gajah dengan cara pandang kita sendiri sendiri.

Karena kita memang serba kekurangan, dan cuma bisa pegang bagian kecil dari gajah itu.

 

Selain itu, pendapat kita masing masing, saya rasa bisa juga terdistorsi, karena kita pegang PGAS yang banyak,

Jadi ketika ada orang lain yang bilang short dan segala pendukungnya, emosi kita bisa saja muncul.

 

Yang penting saling sharing info, itu yang paling penting di obrolan Bandar ini.

 

salam.


From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]] On Behalf Of Widhie !!!
Sent: Friday, October 06, 2006 5:43 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com; junior_Trader
Subject: [junior_Trader] Re: [obrolan-bandar] Re: was PGAS :

 

Iya nih, bung Vibby kok tiba-tiba ngambek. Jika kiranya saya jadi salah satu penyebab bung Vibby berniat lengser keprabon, saya bener-bener minta maaf karena email-email saya mungkin dianggap menyalahkan prediksi bung Vibby. Kalau dibaca dengan lebih teliti, sebenarnya email saya tidak pernah menyalahkan analisa TA siapapun, baik bung Vibby, pak Alfatih, maupun yang lain, karena saya tahu orang-orang di sini jago TA.

Perlu dimengerti bahwa setiap metode analisa TA, secara inherent memiliki probabilitas failure. Tidak ada satupun metode yang menjamin akurasi 100%. Selain itu, setiap chart juga bisa dilihat dari berbagai point of view. Contohnya, sewaktu pak Fatih posting garis trend line PGAS dengan titik singgung bulan oktober 2005 dan july 2006, ternyata ada trend line lain dengan titik singgung yang dimulai di bulan november 2005 dan satu lagi di bulan desember 2005. Mana yang paling bener di antara ketiganya? Hanya market yang tahu. Dengan demikian, jika satu orang bilang, indikator/analisa TA dia menunjukkan saham A akan turun, kemudian ada orang lain bilang, indikator atau analisa TA dia menunjukkan saham A mau naik, jangan dilihat bahwa terjadi pertentangan di antara kedua orang itu. Cukup lihat indikator/parameter apa saja yang dipakai masing-masing orang. Selama metode analisa kedua orang itu bener, berarti tidak ada kesalahan SOP (standard operation procedure) dalam penarikan kesimpulan. Analisa mana yang bener? Kembali lagi, tidak ada yang tahu, only the market will tell.

Merunut 'kasus' PGAS, kalau kita sebut kasus :-), sejak rabu atau kamis pagi, bung Vibby beberapa kali bilang ada Dead Cross. Secara TA, dead cross emang akan diikuti jatuhnya harga, tapi dead cross hasil dari indikator apa (dan berapa parameternya) ini yang tidak terlihat di chart. Yang keliatan cuma garisnya aja. Dicoba-coba dengan beberapa parameter standard kok ndak ketemu. Eh ndak taunya bung Vibby pakai parameter sendiri. Kalau dari awal kita tahu parameternya berapa, kita kan bisa ikut mengevaluasi akurasi dan konsistensi parameter tersebut dilihat dari price history saham PGAS. Dari situ keputusan jual/beli akan lebih mantep daripada sekedar mengikuti omongan/analisa orang. Justru dengan pemahaman yang lebih mantep ini kita tidak akan menyalahkan orang lain klo terbukti keputusan kita salah. Bayangin aja klo ada orang buru-buru jual barang hanya karena denger omongan Dead Cross, klo di kemudian hari ternyata keliru, bisa saja orang itu bilang "Gara-gara si A sih". Bagaimanapun semua keputusan jual/beli di trading saham ini kan menyangkut duit  yang tidak sedikit. Rugi 2.5% aja klo modalnya 10 juta kan uda senilai pendaftaran KDO (Kursus Dasar Option) tuh... hehehehe...

Jika kemaren saya posting perbandingan lapkeu CTRS dan PGAS, itu bertujuan agar rekan-rekan tidak termakan rumor dan issue dari siapapun (PGAS mau turun ke 10 ribu lah, 7 ribu lah). Di dunia ini ndak ada perusahaan yang performance-nya (baca : EPS) cenderung meningkat, sementara harga sahamnya cenderung menurun. Kalau ada perusahaan yang seperti itu, pasti segera disantap para Fund Manager dan Hedge Fund deh. Koreksi harga sedikit-dua dikit mungkin masih wajar, tapi kalau drop 30% - 40% sementara EPS meningkat, apalagi di saat market bullish, itu tidak masuk akal. Kecuali, nah ini kecuali, lapkeu PGAS ternyata penuh dengan bull shit seperti ENRON (klo emang begini sih pak WMP Simanjuntak pasti uda nglepas 2 juta lembar sahamnya duluan), atau PGAS terbelit masalah seperti ENRG/LAPINDO. Kita tidak tau apakah kedua hal terakhir akan/sedang terjadi. Selama recent news selalu positif (gas price increase, supply to east Java increase), dan laporan keuangannya bagus, bisa diasumsikan bahwa PGAS baik-baik ajah (spt lagunya pinkan Mambo). Ke depan, bisa saja asumsi ini salah. Tapi kalau kita tidak mau ambil resiko, ya jangan investasi di saham perusahaan, mending duitnya didepositokan aja, kan beres.

Terkait dengan FA, sekedar cerita, saya lagi buka-buka kembali bukunya William J O'neill dengan CANSLIM-nya.
Di salah satu bagian buku tersebut, diceritakan bahwa pada saat market bullish, om Bill bisa melipatgandakan modalnya dua puluh kali lipat dalam waktu 2 tahun. Katakanlah tahun pertama gain 400% (plus 100% modal), dan tahun kedua gain 300% (plus 100% modal) maka genaplah pelipatan 2000% dari modal awal. Kalau kita lihat imbal hasil reksadana saham di indonesia yang dikelola Fund Manager profesional, jarang ada yang mencapai 100% YoY. Posisi terbaik saat inipun baru sekitar 70%an. Padahal kalau para FM itu (atau para nasabahnya) blindly invested their capital on, for instance, PGAS (please do not refer this with our recent case), they will got nett 900% for 2 years investment. So, if you serious on increasing your capital, please put considerable amount of FA awareness rather than focusing only on TA. Don't be too excited with "riding the wave" as in the end, FA (company's performance) will take a lead. It does'nt mean that I recommend to get rid TA, but please use FA side by side with TA.

rgds

On 10/6/06, redyherinantoalb <redyherinantoalb@yahoo.com> wrote:

C'mon guys... bulan puasa neh... jangan gitu dong.... ayo mbah...
ikut campur dong... kalo suhu2 nya pada nggak posting bisa bubar neh
milist...

Redy
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Santo Vibby" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Dear Stock Trader,
>
> Serebu temen tidaklah cukup, musuh 1 sangatlah kebanyakan...
>
> Tidak ada yg menang atau kalah... Yang penting belajar dari
kesalahan..
>
> Kesalahan saya adalah : Saya Sok Tahu ttg PGAS kemaren..
>
> Saya ingat waktu itu P' Budi Suryono juga dicaci maki karena
beberapa postingannya tentang potential short on several stocks..
akhirnya beliau jgn skrg duduk jadi penonton tanpa komentar lagi..
kapok kali hehehe..
>
> I learned my lessons.. skrg jadi penonton juga aja ahh.. nemenin
P' Busur dan Uncle FS
>
> Salam
>
> Vibby
>
>
>
>
>   ----- Original Message -----
>   From: Stock Trader
>   To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
>   Sent: Friday, October 06, 2006 5:01 PM
>   Subject: Re: [obrolan-bandar] was PGAS : Mendingan Beli BUKU aja
deh hehehe
>
>
>   Bung Vibby, anda MEMANG SAKTI !!!
>
>   PARA ANTI TA bertekuk lutut bungkam seribu bahasa !!! Tidak ada
yg berkoar2 lagi
>

 

__._,_.___


SPONSORED LINKS
Small business finance Business finance online Business finance training
Business finance course Business finance schools

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Kirim email ke