On 10/6/06, Suprawoto <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
Nuwun Sewu,
Saya sebagai pemain baru dan pelajar baru di bidang perdagangan saham ini. Baru dua bulan kenal charting software, dan cukup beruntung karena ada teman yang bersedia "meminjami" data saham mulai dari sejak pertama kali BEJ dibuka sampai sekarang.
Mohon pencerahannya apakah pemahaman saya dibawah ini benar:
  1. Dalam pemahaman saya, FA selalu didasarkan pada asumsi-asumsi. Ketepatan FA juga masih tergantung apakah asumsi yang diambil cocok dengan kenyataan sebenarnya. Jika "seluruh" asumsi yang diambilnya benar, maka analisa FA akan terbukti benar. Padahal bisa beberapa asumsi diambil dalam satu analisa. Dua tahun yang lalu, siapa yang mengambil asumsi harga minyak dunia 60 USD untuk patokan tahun 2006? Saya kira tidak ada (CMIIW).

Kalau kita batasi analisa FA pada performance masa lalu, yang terekam di lapkeu, maka tidak ada asumsi lagi, EPS, laba usaha/operasi dll, sudah jelas dan tidak berubah (kecuali lapkeunya juga asumsi.. hahaha). FA perusahaan di masa depan emang penuh asumsi, jadi masih ada unsur ketidak pastiannya.
Penentuan C & A pada metode CANSLIM-nya william o'neill (How To Make Money In Stock Market) tidak memasukkan perkiraan C & A ke depan, cukup FA ( baca: lapkeu ) terakhir dan di masa lalu.

  1. TA ada berpuluh bahkan beratus macam metode dan pengembangannya. Software charting macam Metastock bahkan menyediakan customized analysis, yang memungkinkan kita merubah-ubah, bukan hanya parameter, tetapi juga membuat rumus kita sendiri. Oleh karena itu bisa saja memberikan hasil yang berlawanan satu sama lain. Yang mana yang paling benar?  Boleh jadi satu metode sukses untuk menganalisa trend satu saham dimasa lalu, tapi fail sekarang. Dalam hal PGAS, waktu yang akan membuktikan.

Pertanyaan mana yang paling benar itu bernilai milyaran dollar (kalau ada jawabannya). Kunci untuk sukses dalam trading memakai TA itu adalah, dapatkan sinyal positif (buy), masuk pada pivot/entry point yang tepat berdasar metode apapun yang anda pakai, dan tentukan stop loss. Jika harga melawan dan menyentuh stop loss, ya uda, cut loss. Analisa teknikal dan trading itu bukan ajang pembuktian bahwa anda dan metode anda itu selalu benar, tapi sarana untuk mendapatkan gain. Kalau anda losses 3 kali, dan profit cuma sekali, tapi modal anda secara nett bertambah, maka itu lebih baik ketimbang losses cuma sekali dan profit 3 kali tapi modal justru berkurang (minus)

  1. Dari buku-buku yang pernah saya baca (John Bolinger, Alexander Elder, Cynthia Kase, Steve Achelis, Bill Williams, Arthur "candlestick" Will, Vibby, dll), tidak ada metode yang memberikan hasil 9:1, bahkan 8:2 sekalipun. Oleh karena itu hampir setiap pakar menyelipkan kata-kata sakti "watch your stocks like a hawk". Saya sependapat dengan pak Ratman, bahwa "even blue chips can fail".
Emang tidak ada kok, there is no holy grail in stock market. Tapi banyak trader yang yang sukses dengan analisa yang rasio keberhasilannya 'cuma' 6:4. Menentukan titik buy/sell itu satu hal, sedangkan money management itu hal lain. Klo ingin sukses dlm trading, upayakan agar nominal untungnya gede pada saat profit dan nominal ruginya hanya sedikit pada saat terpaksa harus loss. Mottonya : Let your profit run, cut your losses short.
Blue chips emang bisa fail, tapi ndak ada cerita perusahaan yang performancenya (baca laba usaha/operasi) selalu menanjak, sementara harga sahamnya selalu menurun. In the long run, harga saham akan mengikuti performance, whether a blue chip or not.

  1. Kepada para pakar yang menjadi pandega milis ini, jangan bosen menulis komentar dan rekomendasi-rekomendasi, karena saya jadi belajar banyak hanya dengan membaca posting-posting Bapak-Ibu sekalian. Mengingat tempat tinggal saya jauh dari Jakarta, maka saya mengalami kesulitan untuk ikut kumpul2 jika ada acara gathering di Jakarta.
Salam
Suprawoto, di Palembang
0811783642 / 081977743771
 
----- Original Message -----
Sent: Friday, October 06, 2006 8:57 AM
Subject: [obrolan-bandar] Re: PGAS , bakalan ngegas lagi .. Saya TIDAK YAKIN !!

Setuju sekali pak.....
Maksud saya di sini adalah kalo sebuah alat di miliki oleh hampir
setiap orang maka alat tersebut menjadi tidak terlalu efektif..
Makanya filter pertama saya adalah FA, mau sebagus apapun TA kalo FA
tidak lolos saringan saya, saya gak sentuh...
Mau sejelek apapun TA nya kalo secara FA itu barang sudah sale
banget, saya borong abis....
Yang paling ok itu yang TA dan FA nya bagus... macam PTBA, PGAS,
BLTA, ANTM, TELKOM, dll...
Just my common sense....

Redy

.

__._,_.___


SPONSORED LINKS
Small business finance Business finance online Business finance training
Business finance course Business finance schools

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Kirim email ke