Wah kalo begini caranya bisa sepi dong bei, karena indeks jadi kurang 
menantang dan banyak yg menahan diri buat trading. Tapi mudah2an ini 
cuma sementara doang.

Rgrds 

"adjies2000" <ad2...@...> wrote:
>
> Analis BNI Securities Norico Gaman mengatakan, terbatasnya penguatan
> indeks ini disebabkan munculnya beberapa masalah di pasar saham
> domestik. Seperti kerugian derivatif yang menimpa sektor perbankan,
> kasus beberapa sekuritas lokal serta aksi emiten yang menyimpang 
dari
> aturan pasar modal.
> 
> "Akibatnya investor pasar modal menjadi ragu untuk berinvestasi.
> Mereka malah lebih memilih untuk menunggu agar situasi lebih jelas
> lagi," katanya. Sementara ekspektasi pemulihan ekonomi dalam negeri
> sebenarnya mulai terlihat, ditunjukkan dari perkiraan rendahnya
> inflasi Januari serta tren suku bunga yang turun.
> 
> "Pelaku pasar saat ini juga menantikan implementasi stimulus fiskal
> yang dikucurkan pemerintah untuk menggerakkan sektor riil," ulasnya.
> Investor terlihat menahan diri bertransaksi ini sehingga nilai
> transaksi hanya mencapai Rp 1,057 triliun dengan volume 1,417 miliar
> unit saham dan 31.138 kali transaksi. Tercatat 47 saham naik, 72 
saham
> turun dan 44 saham stagnan.
> 
> ==========================================================
> 
> 
> 
> 29/01/2009 - 16:48
> Banyak Masalah, IHSG Mampu Menguat
> Asteria
> 
> (inilah.com/ Bayu Suta)
> 
> INILAH.COM, Jakarta - Membaiknya optimisme pasar di bursa regional
> tidak mampu memacu gairah investor untuk bertransaksi. Pasar tetap
> sepi transaksi meski berhasil ditutup di area hijau. Sejumlah 
masalah
> di bursa domestik disinyalir menjadi penyebabnya.
> 
> Pada perdagangan saham Kamis (29/1) IHSG ditutup naik 3,199 poin
> (0,24%) menjadi 1.324,650. Indeks LQ-45 naik 1,169 poin (0,45%)
> menjadi 260,869 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 1,452 poin
> (0,68%) menjadi 212,718.
> 
> Bursa saham Indonesia di awal perdagangan dibuka menguat di posisi
> 1.321 dan merambat naik tipis hingga pada sesi siang bertengger di
> level 1.323. Terapresiasinya bursa regional yang signifikan tidak
> cukup kuat mendorong penguatan IHSG, yang ditutup naik tipis ke 
level
> 1.324.
> 
> Analis BNI Securities Norico Gaman mengatakan, terbatasnya penguatan
> indeks ini disebabkan munculnya beberapa masalah di pasar saham
> domestik. Seperti kerugian derivatif yang menimpa sektor perbankan,
> kasus beberapa sekuritas lokal serta aksi emiten yang menyimpang 
dari
> aturan pasar modal.
> 
> "Akibatnya investor pasar modal menjadi ragu untuk berinvestasi.
> Mereka malah lebih memilih untuk menunggu agar situasi lebih jelas
> lagi," katanya. Sementara ekspektasi pemulihan ekonomi dalam negeri
> sebenarnya mulai terlihat, ditunjukkan dari perkiraan rendahnya
> inflasi Januari serta tren suku bunga yang turun.
> 
> "Pelaku pasar saat ini juga menantikan implementasi stimulus fiskal
> yang dikucurkan pemerintah untuk menggerakkan sektor riil," ulasnya.
> Investor terlihat menahan diri bertransaksi ini sehingga nilai
> transaksi hanya mencapai Rp 1,057 triliun dengan volume 1,417 miliar
> unit saham dan 31.138 kali transaksi. Tercatat 47 saham naik, 72 
saham
> turun dan 44 saham stagnan.
> 
> Naiknya IHSG juga imbas dari penguatan bursa regional sebagai respon
> terapresiasinya bursa AS semalam. Optimisme pasar global kembali
> muncul setelah DPR AS memutuskan menerima proposal paket stimulus 
US$
> 819 miliar. Juga program `bad bank' pemerintahan Obama untuk
> menghilangkan aset-aset bermasalah di sektor perbankan AS.
> 
> Beberapa emiten yang berhasil menguat adalah PT Merck (MERK) yang 
naik
> Rp 3.500 menjadi Rp 33.000, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) melonjak
> Rp 275 menjadi Rp 4.525, PT Redland Asia Capital (PLAS) naik Rp 120
> menjadi Rp 840, dan PT Excelcomindo Pratama (EXCL) naik Rp 100 ke Rp
> 1.200.
> 
> Demikian pula saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI) naik Rp 40 
menjadi
> Rp 770, PT Adaro Energy (ADRO) naik Rp 30 menjadi Rp 720, PT Bank
> Mandiri (BMRI) naik Rp 30 menjadi Rp 1.830, dan PT Perusahaan Gas
> Negara (PGAS) naik Rp 25 menjadi Rp 2.050 per lembar.
> 
> Sementara itu emiten yang melemah adalah PT Unilever Indonesia 
(UNVR)
> yang turun Rp 150 menjadi Rp 7.900, PT Indosat (ISAT) menyusut Rp 
100
> ke Rp 5.650, PT London Sumatra Indonesia (LSIP) turun Rp 75 menjadi 
Rp
> 2.925, PT Telkom (TLKM) melemah Rp 50 menjadi Rp 6.300 dan PT Bumi
> Resources (BUMI) turun Rp 20 menjadi Rp 490.
> 
> Sementara bursa saham Asia kebanyakan menguat. Bursa Jepang naik
> dipimpin saham perbankan dan asuransi dengan harapan rencana
> pemerintah AS membeli aset bermasalah perbankan serta kenaikan Wall
> Street dan lemahnya yen. Indeks Nikkei naik 144,95 poin (1,8%) 
menjadi
> 8.251,24. Sedangkan indeks Topix naik 14,14 poin (1,8%) menjadi 
818,47.
> 
> Indeks Kospi di bursa Korea naik 0,74% pada level 1.166,56 didukung
> kenaikan sektor perbankan. Namun, kenaikan menjadi terbatas akibat
> pelemahan sektor telekomunikasi.
> 
> Selain itu, indeks Hang Seng di bursa Hong Kong naik 4,58% menjadi
> 13.154,43 dan indeks KLCI di Malaysia naik 3,53 poin (0,40%) di 
level
> 883.16
> 
> Adapun indeks STI di Singapura turun 2,93 poin (0,17%) menjadi
> 1.763,15 dan indeks Sensex di India turun 75,18 poin (0,81%) ke 
level
> 9.182,29. Masih ada beberapa bursa yang tutup seperti di China, 
Taiwan
> dan Vietnam.
> 
> Sedangkan indeks saham Eropa mengalami penurunan di awal perdagangan
> hari ini dipicu pelemahan sektor perbankan dan komoditi, setelah
> berjaya dalam tiga hari terakhir. Indeks FTSE 100 turun 0,60%, 
indeks
> DAX turun 0,46% sedangkan indeks CAC turun 1,25%. [E1]
>


Kirim email ke