--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Huan Sheng" <huan_sh...@...> 
wrote:
>
> Secara hukum memang anda benar Pak.

Iya, karena itu tindakan Trimegah melawan hukum.

> Secara moral hanya anda yang tahu mengapa rekening satuanya lagi 
minus hingga 6 M. Karena kadang account dengan nama lain (mis atas 
nama Ibu) tapi bisa dioperasikan orang yang sama atau mungkin atas 
rekomendasi anda sehingga pihak keluarga ikut beli saham XXXX 
misalnya. Ini bukan menuduh, hanya menduga duga saja apa yang 
terjadi. Karena dari awal kasus ini tidak pernah diungkapkan secara 
detil

Hmm, kalau begitu analis bisa dituntut donk atas rekomendasinya? Saya 
tidak bisa detail jelasinnya soalnya kalau mau jelas, lalu diminta 
buktinya, saya tidak boleh memberikan buktinya. Di perjanjian 
Trimegah ada pasal yang menyatakan kedua belah pihak dilarang untuk 
menunjukkan isi perjanjian ke publik. Kalau saya tunjukkan ke sini, 
saya bisa dituntut karena melanggar isi perjanjian.

 
> Pihak sekuritas mungkin takut masalah minus 6 M ini tidak 
diselesaikan oleh keluarga anda sehingga dana anda ditahan dulu untuk 
meminimalkan loss yg akan diderita oleh Pihak Trimegah. Dalam hal ini 
memang pihak sekuritas memang salah secara hukum jika tidak bisa 
membuktikan adanya surat kuasa atau surat penganggunan utang dari 
keluarga anda ke anda, mereka tidak bisa menahan uang anda. (Atau 
surat itu ada tapi hilang ? Hanya dugaan)

Tidak mungkin hilang karena perjanjian itu memang tidak ada. 
 
> Kasus ini memang cukup pelik, perlu kiranya dijadikan pembelajaran 
bagi kita semua terutama BEI dan BAPEPAM agar segera benahi sistem 
dan aturan main.
> Jika saja ada 100 atau 1000 nasabah dengan kasus yang sama, maka 
sekuritas bisa kolaps dan kepercayaan nasabah lain bisa hilang.
> Tapi dengan adanya informasi ini, kita sekarang bisa mengira ngira, 
ada berapa banyak transaksi margin yang belum diselesaikan oleh 
nasabah sehingga menjadi beban sekuritas.

Memang banyak kok yang jadi korban margin, cuma ditutup-tutupi selama 
ini. Jadi banyak keropos di sana sini.


Maaf kalau saya terkesan emosi selama ini. Bagaimana tidak emosi, 
seluruh harta saya ada di rekening tersebut. Kalau saya yang 
bermasalah, saya tidak bisa berbuat apa-apa, salah saya berarti 
tanggung jawab saya. Tapi ini di luar tanggung jawab saya. Siapa yang 
terima kalau diperlakukan seperti ini? 

Kirim email ke