SETUJUU.. [lagi2 :P]

Iya pak, ndak enak bgt dach rasanya wkt itu, dulu saya boleh dibilang
salah 1 victim-nya krismon 97/98.

Memang ini semua bagian dari siklus, ber-gairah.. semangat..
membesar.. semakin membesar.. mulai ndak ke kontrol/liar..
menggelembung.. bubble.. bubble.. DURR [pelan2 ajah suara-nya :P]..
pecah dech.. hard landing gtu lah..

Saya rada suspicious.. klu dikaitkan dg even 'hajatan' besar nanti,
make sense gtu klu 'bedak' di-tebel-in, jerawat di-pulas aka
di-tutup-in, nach masalah-nya klu jerawat-nya ternyata emang udah gede
aka 'mateng' bgt plus ketambah-an ama dapet tekanan dari luar, pan
bisa2 tu jerawat mledhug sebelum wayah-e hajatan klarr.. hmmm.. mulai
'liar' juga nie imajinasi.. wis akh..

Ti-ati sendiri aja yach man-teman..

Salam

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "ekonombeling"
<ekonombel...@...> wrote:
>
> Kita semua inget banget, pakto 88 (liberalisasi perbankan) membuat 
> ekonomi kita kena krisis yang begitu parah. Semua dimulai 
> dari "bulish"nya industri perbankan yang berakibat pada lemahnya 
> pengawasan dan regulasi.
> 
> Gelagat ini mule terlihat di industri sekuritas. Tahun 2006-2007 
> membuat industri sekuritas kita menggemuk. Industri reksadana tumbuh 
> sampe puluhan persen. bahkan ada satu produk yang bisa menghasilkan 
> return 100% per tahun.
> 
> Curiganya, sekarang beberapa sekuritas mulai tumbang. Dana nasabah 
> tak terlindungi, aturan kita ternyata lemah, investor maupun industri 
> itu sendiri ternyata tak cukup dilindungi. Isu2 lain mulai muncul 
> (trimegah ini salah satunya)
> 
> Semoga industri sekuritas jangan sampai mengalami hal yang sama 
> dengan industri perbankan kita di tahun 1996-1997. Karena kalau 
> sampai itu terjadi, aksi panik (rush dana, massive capital outflow, 
> ketidakpercayaan) bisa muncul dan merugikan kita semua. Kurs bisa 
> hancur, likuiditas bisa kering dan perbankan kita bisa kena imbasnya.
> 
> Mari berharap itu semua jangan terjadi. KArena itu: mulailah bersikap 
> kritis, awasi sekuritas anda, gunakan forum ini untuk berdiskusi, 
> berbagi pendapat, saling mendengar dan membantu. Supaya kita semua 
> nggak terjerembab di lubang yang sama.
> 
> Buat rekan2 OB-ers, mari kita berbagi info dan membangun diskusi 
> secara positif, ini semua untuk kepentingan kita.
>


Kirim email ke