Hanya orang bodoh yang percaya kalau direksi gak tau menahu mengenai apa yang dilakukan oleh Ramli tersebut. masa komisaris utama secanggih itu sih, bisa nge-hack system dan mengakses dana nasabah tanpa seorangpun tahu ? masaq gak pernah keluar keanehan di laporan2 keuangan yang keluar dalam rentang waktu penyalahgunaan dana tersebut ? Direksi enak bener2 kalo bisa cuci tangan. jangankan direksi, saya yakin manager IT-nya juga pasti tau mengenai aktivitas ini.
Saya rasa biar gimana Sarijaya sudah finish. Game Over. Siapa juga yang mau bayarin utang Sarijaya yang 400 milyar, dengan resiko di depan mata nasabah pada kabur begitu suspend dibuka. Sekarang kondisi-nya Bapepam gak mau ganti rugi dana cash nasabah. Nyari investor yang mau bayar kerugian nasabah juga gak tau kapan bisa dapet-nya. Nah, apakah tidak ada sama sekali tindakan yang bisa dilakukan untuk meringankan beban para nasabah ? jawabannya ADA ! secepat-nya ijinkan para nasabah untuk memindahkan saham mereka ke broker lain. Sarijaya dan Bapepam yang harus repot karena masalah ini, bukan nasabah ! -toto- On Tue, Jan 13, 2009 at 3:39 AM, Surata nyoman <adin200...@yahoo.com> wrote: > Menurut saya memang sebaiknya Sarijaya diakuisisi dan dimerger dengan > sekuritas lain. > Dengan demikian management/direksi Sarijaya dapat dibersihkan karena dalam > kasus ini meski direksi Sarijaya tidak terlibat tindak pidana tapi sama > busuknya . Bayangkan para direksi mengaku tidak mengetahui manipulasi MKBD > Sarijaya ,jelas direksi Sarijaya tidak mempunyai moral integritas yang > diperlukan untuk membangun kepercayaan di pasar modal. > > > >