Pak Oentoeng terima kasih untuk informasinya bahwa ternyata publik memegang
lebih dr 80%. Jadi kalo semuanya bersatu, manajemen yg sembarang caplok2an
tapi tdk menguntungkan pemegang saham bisa kita veto saja. Mungkin
dinon-aktifkan saja sekalian  :)

Salam,
Ace

Saya tetap meniupkan himbauan utk bergabung dengan gerakan yg dimulai oleh
pak Rully. Semua broker sekuritas silakan informasikan pada klien-nya dan
pengelola dapen silakan mempelajari teknis prosedur utk mempersipkan
bergabung dnegan kami. Saat ini terhimpun sudah mendekati 50ribu lot. Terima
kasih bagi dukungan para member OB.


-----Original Message-----
From: Provokator Saham [mailto:oentoeng...@yahoo.com] 
Sent: Thursday, January 15, 2009 4:58 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [obrolan-bandar] Re: BUMI Rp 200 (diprediksikan akan segera
dikabulkan)

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Hanif Mantiq <hanif_man...@...>
wrote:
>
> *pak oentoeng ini memang mantap, kalo gak salah cash ini bisa
dibagikan untuk dividend atau untuk proyek yang lebih menguntungkan,
itungannya pasti di ekpektasi, kalo cash didiamin dapat bunga 12% misalnya
ditaruh di deposito artinya proyek yang akan diakuisisi harus menghasilkan
kas yang lebih besar dari 12%, kecuali perusahaan yang diakuisisi itu
perusahaan milik sendiri daripada dibagikan ke pemegang saham yang ada
mending dimakan semuanya melalui proses akuisisi tersebut, dijamin kenyang
sekali*

Anda JELI sekali pak, walaupun masih kurang lengkap, hehehe...
Menurut saya seperti ini;

1. Pemegang saham mayoritas BEJO adalah MASYARAKAT sebesar
15.933.889.767 sekitar 82.12% (sumber:RTI).
Mestinya dg proporsi tertentu keuntungannya dibagikan sebagai deviden.
Tapi karena pemegang mayoritasnya adalah masyarakat,  keuntungan tersebut
nggak akan diberikan.
Kalau dibagikan; pemilik saham pendiri akan MELONGO dan GIGIT JARI.
Dibuatlah kesan emiten yg sedang agresif, ekspansif, CAPLOK sana sini...dst.
Walaupun yg dicaplok juga diragukan!?

2. Sebuah emiten itu khan harus ada BIDANG USAHA, kalau cuman tinggal PAPAN
NAMA doang, masak pantas disebut sebuah emiten?
Makanya "papan nama" tersebut perlu diisi supaya keliatan mentereng.
Biar para analis nanti bisa menghitung harga wajarnya, bla bla...
Kalau model begini "BD legendaris" BEI adalah jagonya.
Maklum saya habis menuntaskan "kursus" ama mereka masalah beginian.
Jadi sudah bisa membaca "modus operandinya"...

3. Dari jawaban di atas apakah ADA salah satu? 
Salah dua? 
Atau masih perlu salah 3 dan seterusnya? 
Atau malah salah semua???
Bahwa alasan sebuah emiten untuk melakukan akuisisi bukan seperti itu?

Apakah masih berpikir "standard" seperti untuk meningkatkan kapasitas
produksi, mengimbangi permintaan batu bara di masa depan, menguasai
pasar,.....dst?

Dan point yg penting dr clue ini adalah; sedang ada "duit ngganggur"
yg perlu dijelaskan asal usulnya dan dibuatkan pembenaran "penggunaannya".


Oentoeng

Kirim email ke